11 November 2008

Nilai Ekspor Turun

Banjarmasin , KS Dampak krisis keuangan di AS lambat tapi pasti mulai berdampak. Pasalnya, pada realisasi ekspor Kalsel bulan September 2008, volume serta nilai ekspor jatuh dibanding bulan sebelumnya. Perolehan nilai ekspor bulan Agustus tercatat US $ 502.792.158,7, September berikutnya turun menjadi US $399.741.756,12. berarti terjadi penurunan US $103.077.402,62 atau 20,50 persen. “Penurunan menimpa semua komoditas kita, karet, sawit, perikanan dan lain lain” ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dipserindag) Kalsel, H Subardjo kepada wartawan, Selasa (11/11). Penurunan tersebut dipengaruhi berubahnya permintaan hampir seluruh negara pengimpor terhadap komoditas Kalsel. Padahal, jumlah permintaan sudah ditetapkan sesuai kesepakatan awal. “Memang bisa saja berubah (kontrak,red), tergantung keduabelah pihak dengan kondisi yang ada,” jelas Subardjo Kondisi ini menurutnya sangat memungkinkan terjadi pengaruh yang besar terhadap masyarakat, terutama petani karet dan sawit karena nilai jual hasil perkebunan mereka yang menurun drastis. “Kalau ini berjalan sampai enam bulan, pasti berpengaruh sekali,” ucapnya. Salah satu antisipasi yang terus dilakukan pemerintah provinsi bersama saama di tingkat pusat, melalui pencarian pangsa pasar baru di wilayah Timur Tengah (Timteng), Eropah dan Cina. “Ini jadi angin segar buat kita, semua komoditas ditawarkan,” terang Subardjo lagi. Kendati ada penurunan, dikatakan juga, dibanding dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, masih terjadi peningkatan senilai 92,86 persen. Secara komulatif, Januari sampai September 2008 diperoleh US $3.072.344.835,60, tahun lalu hanya US $2.172.394.238,79 atau naik 41,43 persen. “Dengan target ekspor tahunini US$ 3,3 juta, kita optimis bisa tercapai,” ujarnya. Upaya lain terkait menggairahkan iklim usaha dalam negeri berupa kampanye cinta produk sendiri. Di Kalsel, jajaran Disperindag sejak 10 tahuh lalu sudah mempromosikan kepada masyarakat agar mencintai produk daerah. ‘Tapi kita perlu mewaspadai barang yang masuk supaya tin(slm) Nilai Ekspor Turun Banjarmasin , BARITO Dampak krisis keuangan di AS lambat tapi pasti mulai berdampak. Pasalnya, pada realisasi ekspor Kalsel bulan September 2008, volume serta nilai ekspor jatuh dibanding bulan sebelumnya. Perolehan nilai ekspor bulan Agustus tercatat US $ 502.792.158,7, September berikutnya turun menjadi US $399.741.756,12. berarti terjadi penurunan US $103.077.402,62 atau 20,50 persen. “Penurunan menimpa semua komoditas kita, karet, sawit, perikanan dan lain lain” ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dipserindag) Kalsel, H Subardjo kepada wartawan, Selasa (11/11). Penurunan tersebut dipengaruhi berubahnya permintaan hampir seluruh negara pengimpor terhadap komoditas Kalsel. Padahal, jumlah permintaan sudah ditetapkan sesuai kesepakatan awal. “Memang bisa saja berubah (kontrak,red), tergantung keduabelah pihak dengan kondisi yang ada,” jelas Subardjo Kondisi ini menurutnya sangat memungkinkan terjadi pengaruh yang besar terhadap masyarakat, terutama petani karet dan sawit karena nilai jual hasil perkebunan mereka yang menurun drastis. “Kalau ini berjalan sampai enam bulan, pasti berpengaruh sekali,” ucapnya. Salah satu antisipasi yang terus dilakukan pemerintah provinsi bersama saama di tingkat pusat, melalui pencarian pangsa pasar baru di wilayah Timur Tengah (Timteng), Eropah dan Cina. “Ini jadi angin segar buat kita, semua komoditas ditawarkan,” terang Subardjo lagi. Kendati ada penurunan, dikatakan juga, dibanding dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, masih terjadi peningkatan senilai 92,86 persen. Secara komulatif, Januari sampai September 2008 diperoleh US $3.072.344.835,60, tahun lalu hanya US $2.172.394.238,79 atau naik 41,43 persen. “Dengan target ekspor tahunini US$ 3,3 juta, kita optimis bisa tercapai,” ujarnya. Upaya lain terkait menggairahkan iklim usaha dalam negeri berupa kampanye cinta produk sendiri. Di Kalsel, jajaran Disperindag sejak 10 tahuh lalu sudah mempromosikan kepada masyarakat agar mencintai produk daerah. ‘Tapi kita perlu mewaspadai barang yang masuk supaya tidak mengancam barang lokalm" ujarnya.

Tidak ada komentar: