11 November 2008

1.500 Relawan Dibekali Penanganan Medis

Banjarmasin, KS Sebanyak 1.500 relawan dari anggota karang taruna, sasana bhakti husada, mahasiswa dan dari usnur lainnya, mendapat pembekalan masalah penanganan medis yang diperuntukkan membantu masyarakat saat terjadi bencana seperti banjir, kebakaran, tanah longsor, angin puting beliung dan sebagainya. Para relawan tersebut disebut sebagai tim tim pemuda siaga penanganan bencana (Dasi Pena) yang tersebar di 13 kabupaten kota dengan posko di kantor dinas kesehatan setempat. “Mereka dilatih instruktur, petugas medis dan pelatih lainnya tentang bagaimana melakukan penanganan korban,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, drg Rosihan Adhani kepada wartawan, Rabu (12/11). Selama ini lanjutnya, penanganan korban bencana masih dilakukan bukan dati tim khusus yang mengetahui secara medis, sehingga sering terjadi kesalahan yang menyebabkan kondisi korban lebih parah. “Untuk bencana apa saja, yang jelas untuk aspek penanganan medis, membawa korbanke rumah sakit atau tempat tujuan,” ujarnya. Latarbelakang dibentuknya dasi pena terkait kapasitas kesiapsiagaan dan tanggap darurat nasional yang masih memerlukan dukungan seluruh elemen masyarakat diantaranya komponen pemuda. Berbagai upaya yang telah dilakukan pada masa tanggap darurat krisis kesehatan akibat gempa seperti pelayanan kesehatan dasar di pengungsian dengan mendirikan posko kesehatan 24 jam, pendirian rumah sakit lapangan dan puskesling, mobilisasi tim reaksi cepat (TRC) dan tim traumatik konseling, pencegahan dan pengendalian penyakit, pengawasan dan perbaikan sanitasi, penanganan gizi darurat, pengelolaan logistik dan perbekalan kesehatan, serta menjalin kemitraan dengan lintas sektor, LSM, NGO dan instansi yang terkait. Pembentukan dasi pena sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 406/Menkes/SK/IV/2008 tanggal 25 April 2008 tentang Pebentukan Pemuda Siaga Peduli Bencana (DASI PENA). Tim ini menjadi salah satu bagian tim kesehatan pertama yang dimobilisasi selama masa tanggap darurat, berfungsi sebagai tim pendukung upaya kesehatan setempat dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi penduduk yang terkena bencana. Kecepatan dan ketepatan sangat diperlukan guna mencegah munculnya masalah kesehatan lanjutan.

Tidak ada komentar: