25 Agustus 2008

Tujuh Warga Terseret Banjir

Banjarmaisn, KS Banjir di kawasan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) dan Tanah Laut (Tala) sejak akibat tingginya curah hujan sejak Sabtu (23/8) lalu, menghanyutkan empat unit sepeda motor dan dua unit mobil yang menyeret 7 penumpang didalamnya. Kabid Linmas, Badan Kesbanglinmas Kalsel, Ariffin mengatakan, dari keterangan yang terimanya, sampai pukul 10.00 wita, Selasa (26/8), lima diantara warga yang terseret arus dapat diselamatkan, namun dua lainnya belum ditemukan. Sebagian warga sudah dilakukan evakuasi dan pihak Satlak Tanbu sudah menyediakan sarana bantuan seperti alat masak dan kebutuhan pokok. Begitu juha dari jajatan dinas kesehatan sudah mengirim obat obatan untuk warga yang memerlukan dan pihak Badan Kesbanglinmas Kalsel mengirim fasilitas perahu karet. Hanya saja, menurut Ariffin, tidak semua warga yang terkena banjir dapat diberi pertolongan secepatnya karena terganggu arus transportasi yang terputus. “Ada empat titik jalan yang tidak bisa dilewati, bahkan ada ketinggian air menacapai 2 meter,” ujarnya. Itu sebabnya, warga di lima desa yang masuk wilayah Kecamatan Sungai Loban Tanbu, hingga kemarin belum bisa mendapat bantuan.”Karena terkendala jalur di Asam Asam yang tidak bisa dilalui,” terangnya. Secara terpisah, Kepala Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Kimopraswil) Kalsel, Ir Arsyadi berjanji pihaknya akan melakukan perbaikan apabila terjadi kerusakan akibat banjir yang merendam empat titik di jalur Trans Kaimantan Poros Selatan tersebut. “Ada empat titik yang terendam yaitu di kilometer 154, 179, 185 dan 205 yang sampai sekarang belum bisa dilalui. Jalannya tidak putus, hanya terendam air sehingga tidak bisa dilalui,” ujarnya kepada sejumlah wartawan. Dikatakan, pada jalur yang terkena banjir, saat ini sedang dilakukan proyek perbaikan oleh PT PP dan kerusakan yang ada akan jadi tanggungjawab kontraktor. “Yang sudah mereka kerjakan tetap kita nilai, bila nanti ada kerusakan setelahnya, bisa diberi tambahan dana,” kata Arsyadi yang didampingi Kasuddin Bina Pengembangan Prasarana Transportasi, Dinas Kimpraswil Kalsel, Martinus. Kedepannya, kawasan yang menjadi langganan banjir itu akan dicarikan solusinya sehingga arus air tetap bisa melewati jalur tanpa merusak kondisi jalan.”Kita masih minta penelitian penyebab selalu terjadinya banjir ditempat itu. “Akan dievaluasi apa saja hambatan yang ada, sehingga bisa dicari solusiya,” janjinya. Martinus menambahkan, pada jalur Jorong– Asam Asam saat ini berjalan pengerjaan proyek jalan Trans Kalimantan Poros Selatan dan jalur Sungai Damit – Setarap sudah beberapa kai dilakukan peninggian jalan. Begitu juga di kawasan Sebamban – Sebamban Kampung yang menjadi langganan banjir, sudah dilakukan peninggian jalan. Disinggung sebelumnya, akibat banjir tersebut, arus transportasi dari Banjarmasin ke Batulicin dan sebaliknya mengalami kemacetan. Para pengendara sepeda motor, sopir angkutan umum dan mobil pribadi berbadan kecil tidak berani melintasi jalan yang tergenang air dan berarus deras. Warga yang rumahnya terendam banjir dievakuasi ke Masjid Sungai Loban, yang juga difungsikan untuk posko kesehatan dan lokasi dapur umum. Karena diperkirakan air baru surut setelah tiga hari ke depan, maka Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi bekerjasama dengan Dinas Kesbanglinpemas, Dinas kesehatan dan Koramil mendistribusikan bantuan bahan makanan, obat-obatan dan pakaian ke masjid setempat dalam kapasitas yang cukup. Banjir sedikitnya merendam lima desa di Kecamatan Sungai Loban Kabupaten Tanbu yakni Desa Sebamban Baru, Sebamban Lama, Desa Sari Mulya, Sungai Dua Laut, dan Desa Marga Mulia. Sedagkan di Tala, terjadi di Kecamatan Batu Ampar, Jotong, Kintap dan Pelaihari. (slm)

Tidak ada komentar: