26 Agustus 2008

Jalur Jembatan MTP Dialihkan

Banjarmasin,KS Kekhawatiran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar terhadap daya tahan jembatan Pekauan menampung arus lalu lintas alternatif selama perbaikan jembatan Martapura I dan II diklarifikasi Kepala Dinas Kimpraswil Kalsel, Ir HM Arsyadi. Selama pengerjaan rehab jembatan Martapura I dan II, mobil yang diarahkan melintasi jembatan Pekauman hanya dari Banjarmasin ke hulu sungai. Sementara mobil atau angkutan yang menuju Banjarmasin tetap melintasi jalur yang ada. Jadi menurut Arsyadi kondisi jembatan alternatif dijamin aman. “Bukan dialihkan untuk dua jalur nantinya, jembatan Pekauman hanya untuk pengalihan jalur Banjarmasin ke hulu sungai,” ujarnya kepada sejumlah wartawan, Selasa (26/8). Selain dipastikan tidak menimbulkan kemacetan arus lalu lintas di kawasan jembatan Pekauman selama jadi jalur alternatif satu arah, daya tahan jembatan diperkirakan masih mampu menampung mobil angkutan yang melintas. “Kalau mobil dari Banjarmasin itu kan tidak bermuatan berat, jadi tidak masalah,” lanjut Arsyadi. Lebar jembatan yang sudah berusia 25 yahun itu dibangun dengan ukuran 2 kali 7 atau 14 meter. Jembatan Martapura I dan II terancam runtuh jika tidak diperbaiki secepatnya. Tiga Bendungan Pada bagian lain, Arsyadi mengatakan, tiga bendungan skala besar yang dibangun menggunakan dana ratusan miliar rupiah di Kalsel segera difungsikan untuk mengairi persawahan dan sebagai lokasi cadangan air. Dua bendung difungsikan tahun ini yakni bendung Sungai Amandit di Kabupaten Hulu sungai Selatan (HSS) serta bandung Sungai Batang Alai, di Kabupaten Hulu Sungai tengah (HST). “Bendungan Pitap di Balangan diperkirakan tahun 2009,” ujarnya. Bendung Batang Alai terletak di desa Labuan Kecamatan Batang Alai Selatan Kabupaten HST mampu mengairi areal 5.598 ha, yang mencakup areal 2.195 ha di sebelah kanan dan areal 3.397 ha di sebelah kiri Sungai Batang Alai. Pembangunan bendung dimulai pada TA 2003, dan hingga TA 2007 sudah dapat menyelesaikan bendung, saluran primer, bangunan dan saluran sekunder. Pembangunan bendung Batang Alai didanai dari APBN dan pembebasan lahan dilakukan oleh Pemkab HST, direncanakan hingga akhir konstruksi pada TA 2008 akan menyerap dana Rp. 128 miliar. Bendung Sungai Amandit terletak di desa Malutu Kecamatan Padang Batung Kabupaten HSS mampu mengairi areal 5.472 ha, sumber air berasal dari Sungai Amandit, mampu mengairi areal kiri dan kanan yang meliputi kecamatan Padang Batung, Simpur, Sungai Raya, Kandangan dan Angkinang. Pembangunan konstruksi Bendung Amandit dimulai tahun 2005, lalu pembuatan saluran primer dan sekunder dengan dana Rp. 25.3 miliar. Tahun 2006 pembangunan lanjutan tubuh bendung dan jaringan utama dengan dana Rp34,6 miliar. Tahun 2007 pembangunan lanjutan tubuh bendung, tanggul penutup, saluran primer dan sekunder (lanjutan) dan bangunan air (lanjutan) dengan dana Rp54 miliar. Tahun 2008 pembangunan penyelesaian bendung, saluran primer dan sekunder dan bangunan air dengan dan Rp28 miliar. Sedangkan bendung Sungai Pitap terletak di desa Nungki Kecamatan Awayan Kabupaten Balangan, direncanakan mampu mengairi areal 4.000 ha, sumber air berasal dari Sungai Pitap. Bendung dan Jaringan sungai Pitap dibiayai secara patungan antara Pemerintah Daerah Kabupaten Balangan untuk pembebasan lahannya dan untuk konstruksi dibiayai oleh Pemerintah Pusat. Tahap pertama tahun 2004,Rp11, 8 miliar dilaksanakan sebagian tubuh bendung, dan lantai belakang. Tahap kedua 2005, Rp14,8 miliar dilaksanakan tubuh bendung, apron, dinding hilir bendung, pondasi dinding hulu, pondasi intake dan bangunan pembilas Tahap Ketiga 2006, Rp22,1 miliar penyelesaian mercu bendung, sand trap, proteksi sungai belakang, dinding hulu, bangunan intake dan pembilas, tanggul penutup bendung, serta pintu intake dan bilas. Tahap Keempat 2007, Rp19 miliar penyelesaian bendung, hidromekanikal, tanggul penutup dan pengalihan aliran. Tahun 2008, direncanakan untuk pembangunan tanggul penutup, saluran induk dan bangunan serta pembangunan sandtrap dengan total pagu anggaran Rp75,6 miliar. (slm)

Tidak ada komentar: