23 September 2008
Snow World Hadir di Banjarbaru
22 September 2008
PTN Jangan seperti Pukat Harimau Ya.......
Rapat Kopertis Wilayah VII, VIII dan XI di Surabaya tanggal 25-56 Agustus lalu dan hasil rapat koordinasi PTS di bawah Kopertis Wilayah XI sepakat meminta kalangan PTN se Kalimantan agar membatasi penerimaan mahasiswa di lingkungan masing masing.
Para rektor diminta tidak memaksakan diri dalam menerima mahasiswa baru, melainkan disesuaikan dengan kapasitas rasio antara jumlah dosen dengan mahasiswanya sesuai perundang undangan yang berlaku.
“Walaupun terlambat, kami minta para rektor PTN se Kalimantan bisa membatasi penerimaanmahasiswa baru,sehingga PTS yang ada di Kopertis Wilayah XI tidak tutup,” ujar Ketua Koordinator Kopertis Wilayah XI, Prof Dr Ir H Sipon Muladi melalui surat himbauannya.
PTN dimaksud adalah PTN Universitas Mulawarman (Kaltim), Universitas Lambung Mangkurat (Kalsel), Universitas Palangkaraya (Kalteng) dan Universitas Tanjung Pura (Kalbar).
Secara terpisah, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Banjarmasin, Drs H Gusti Suryasari R MM menilai positif seruan pihak Kopertis Wilayah XI tersebut.
“Apa yang dilakukan Kopertis merupakan terobosan berani untuk meminta rektor membatasi penerimaan mahasiswa baru,” ujarnya.
Hal itu lanjutnya, sesuia dengan kondisi PTS PTS yang ada dansetiap tahun selalu mengalami penurunan jumlah mahasiswa baru yang masuk. Padahal, biaya kuliah dan SPP tidak dinaikkan.
Mengutip pernyataan Sipon Muladi, hal ini berdampak kurang efektif terhadap aset PTS yang ada karena minimnya mahasiswa yang masuk ke PTS, tapi lebih memilih PTN atau kuliah ke luar daerah seperti Yogyakarya, Malang, Surabaya,Bogor, Jakarta atau Bandung.
Lebih jauh Suryasari meminta pihak PTN tidak bersikap seperti “Pukat Harimau” dalam menjaring mahasiswa baru. Karena setelah menyeleksi dari sekolah, seleksi umum, ditambah lagi dengan cara lain yang memungkinkan mahasiswa tidak lulus dapat kuliah di PTN dengan waktu yang berbeda.
“Ujung ujungnya kan digabung juga mahasiswanya, jadiPTN seperti “Pukat Harimau,” semuanya dijaring,” keluhnya.(slm)
21 September 2008
Pasar Murah Jangan Salah Sasaran Dong!
Anggaran Pendidikan Terancam Kurang 20 Persen
Alokasi anggaran pendidikan di Kalimantan Selatan (Kalsel) tampaknya terancam kurang dari 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2009 provinsi setempat.
"Padahal sudah digembar-gemborkan anggaran pendidikan di provinsi berpenduduk sekitar 3,5 juta jiwa tersebut rencananya 20 persen dari APBD Kalsel 2009," kata Ketua Komisi IV bidang Kesra DPRD Kalsel, H Nurdin HB BA.
Wakil rakyat dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengungkapkan, alokasi anggaran untuk Dinas Pendidikan (Disdik) Kalsel pada APBD 2009 direncanakan sekitar Rp240 miliar.
"Besaran alokasi anggaran itu terungkap saat rapat kerja (raker) komisinya yang juga membidangi pendidikan dengan jajaran Disdik Kalsel pada Sabtu (20/9 lalu)," katanya.
Didampingi rekan sesama anggota Komisi IV, Dra Hj Nur Izatil Hasahan (Fraksi Partai Golkar) dan H M Alwi Hasbi Mahbara (Fraksi Partai Bulan Bintang), ia mengatakan anggaran sebesar itu itu menunjukkan alokasi pendidikan (Disdik) belum mencapai 20 persen.
Berdasarkan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang kini sedang pembahasan DPRD Kalsel, Rancangan APBD 2009 provinsi tersebut sekitar Rp1,6 triliun atau mengalami kenaikan dibandingkan APBD 2008 Rp1,5 triliun lebih.
"Jadi, kalau melihat perbandingan prosentase dengan Rancangan APBD 2009, maka untuk mencapai 20 persen, maka alokasi anggaran pendidikan Kalsel pada tahun anggaran tersebut seharusnya paling tidak sekitar Rp350 miliar," katanya.
Namun, kata alumnus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin itu, alokasi anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBD setempat diharapkan dapat segera terwujud di Kalsel sesuai amanat Undang Undang.
"Kalau tidak memungkinkan, setidaknya untuk mencapai besaran 20 persen harus dirangkum dengan anggaran pendidikan pada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lain, yang penggunaannya harus betul-betul efektif untuk keperluan pendidikan guna peningkatan sumber daya manusia," katanya.
Mendagri Atur Belanja Fungsi Pendidikan
Terkait dengan dana pendidikan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) H Mardiyanto melalui surat Nomor 903/2706/SJ perihal pendanaan pendidikan 20 persen pada tahun 2009 mengirimkan surat edaran kepada gubernur dan bupati/walikota.
Dalam surat itu Mendagri mengatur belanja fungsi pendidikan dan belanja daerah sebagai dasar penetapan besaran alokasi 20 persen. Hal itu disampaikan Ketua Panitia Anggaran (Panggar) H Ma'wah Masykur kepada Barito Post, Sabtu (20/9).
Dijelaskan, alokasi belanja fungsi pendidikan itu ada dua hal yakni belanja langsung dan belanja tidak langsung. Belanja langsung seperti honor/upah, barang dan jasa serta belanja modal pada dinas pendidikan. Namun tidak termasuk belanja kedinasan. Sedangkan belanja tidak langsung terdiri dari enam hal yakni pertama meliputi gaji tenaga guru, pamong belajar, fasilitator, pengawas sekolah, dan mata pelajaran dan sebutan kekhususan lainnya.
Kedua, gaji pegawai negeri sipil (PNS) dinas pendidikan, lalu bantuan keuangan kabupaten/kota untuk fungsi pendidikan, hibah untuk fungsi pendidikan, bantuan sosial seperti bea siswa dan keenam adalah otonomi khusus untuk fungsi pendidikan (NAD dan Papua).
"Dari total belanja daerah merupakan total belanja seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tidak termasuk alokasi anggaran untuk kegiatan lanjutan yang belum selesai tahun sebelumnya," ingatnya.
Dia menjelaskan, besaran alokasi fungsi pendidikan sebesar 20 persen diperhitungkan dari total belanja fungsi pendidikan. Ma'wah mencontohkan, dari perhitungan Mendagri, apabila APBD Provinsi mencapai Rp1,5 Triliun, maka komponen belanja langsung pada disdik mesti Rp246miliar.
Hal terdiri dari belanja A1-A20 Rp120 miliar, dan belanja tidak langsung Rp126 miliar.Kemudian untuk belanja tidak langsung pada disdik Rp10 miliar. Terdiri dari gajjih PNS Rp5miliar, dan honoran Rp5miliar.
Sedangkan belanja tak langsung pada SKPKD totalnya Rp42miliar. Terdiri dari bantuan keuangan untuk kabupaten/kota Rp25 miliar, dan hibah Rp15miliar, serta bantuan sosial Rp2miliar.
Selanjutnya untuk anggaran fungsi pendidikan termasuk gaji pendidik Rp298miliar. "Dengan demikian dari total Rp1,5 Triliun dikurangi pekerjaan lanjutan yang belum selesai tahun 2008 Rp10miliar, berarti terdapat Rp1.490 Triliun,"sebutnya. Karena rasio anggaran fungsi pendidikan dibagi total belanja daerah dan pekerjaan lanjutan dikalikan 100 persen, berarti sudah 20 persen. (slm)
THR untuk Tingkatkan Kinerja
Gelombang Laut Tiga Meter
19 September 2008
Kualifikasi Guru Selesai sebelum 2015

Ayo Pulang Kampung

18 September 2008
Perbankan Diminta Pro Aktif Salurkan KUR
Banjarmasin, KS
Kepala Pusat Informasi Perekonomian, Badan Informasi Publik, Departemen Komunikasi dan Informatika, H Agussalim Hussien SE meminta perbankan pro aktif menjaring kalangan koperasi dan usaha kecil menengah (UMKM) menjadi nasabahnya.
Hal itu terkait besarnya dana kredit yang teralokasi untuk pengengembangan usaha kecil dan menengah, tapi hanya sedikit pelaku yang bisa akses lantaran kurangnya pengetahuan dan pengalaman bermitra dengan perbankan.
“Bank bank agar pro aktif, duitnya banyak, saying kalau tidak dipinjamkan, masyarakat banyak yang kurang paham,” ujarnya di sela sela acara Forum Dialog Publik dan Interaktif Pemberdayaan, Peningkatan Mutu, Pendanaan dan Pemasaran Produk KUKM di Aula Haram Manyarah Kantor Gubernur Kalsel, Kamis (17/9) yang diselenggarakan BID Kalsel.
Dalam hal mempermudah pelaku KUKM berhubungan dengan pemberi modal atau perbankan, menurutnya diperlukan tenaga tenaga pendamping yang bisa menjadi fasilitator.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalsel, Muchlis Gafuri meminta pihak perbankan tidak ragu menjadi pendamping KUKM, karena mereka sudah terbukti memberikan kontribusi perekonomian.
Dinas Koperasi dan Pengusaha Kecil Menengah Provinsi Kalsel mencatat realisasi kredit usaha rakyat (KUR) seluruh bank di Kalsel mencapai Rp 68,8 miliar dari total target KUR sekitar Rp 77,3 miliar yang terdiri dari kredit modal kerja dan investasi.
“Perbankan jangan kuatir menyalurkan kredit dan menjadi pendamping usaha kecil dalam hal permodalan,” ungkap Muchlis
Muchlis menuturkan, keberadaan pelaku ekonomi kerakyatan harus dikembangkan agar menjadi kekuatan ekonomi. Hal itu menurutnya akan menciptakan lapangan kerja dan menumbuhkan kesempatan berusaha.
“Kendala dalam pelaksanaan usaha kecil dan menengah harus dibenahi, terutama dari segi akses modal, bahan baku , kemampuan inovasi produk, informasi dan jaringan yang terpadu,” bebernya.
Kepala BID Kalsel Djumadi Masdjaya SH MH dalam laporannya mengungkapkan penyerapan tenaga kerja oleh usaha kecil dan menengah mencapai 74,6 juta orang atau 99,45 % dari penyerapan tenaga kerja nasional. Sementara usaha besar hanya menyerap 0,55 % saja.
Pada realisasi KUR Bank Mandiri, realisasi mencapai Rp1 miliar lebih dari plafon Rp1,6 miliar lebih. Realisasi KUR investasi pada Bank Tabungan Negara (BTN) Rp 573 juta lebih dari plafon Rp 592 juta lebih.
Sedangkan realisasi KUR untuk modal kerja adalah Rp 769 juta dari plafon Rp 249,5 juta. Total realisasi kredit modal usaha maupun investasi pada Bank BTN mencapai Rp 769,5 juta dari plafon Rp 842 juta.
Bank Mandiri, realisasi KUR mencapai Rp1 miliar dari plafon Rp1,6 miliar lebih.
Pada Bank Bukopin realisasi kredit investasi mencapai Rp 2,4 miliar lebih dari plafon Rp 2,4 miliar lebih. Pada kredit modal kerja mencapai Rp 2,69 miliar lebih dengan realisasi 100 persen dengan total Rp5 miliar lebih. Bank BNI mencatat realisasi KUR Rp 19,5 miliar atau sudah terealisasi 100 %. (tya/slm)
Jalur Trans Kalimantan Rusak Berat

09 September 2008
Atlet Diminta Bersikap Idealis
Banjarmasin, KS
Dalam urusan pembinaan dunia olahraga, Wakil Gubernur Kalsel,
HM Rosehan NB SH mengatakan, perlu terjalin hubungan emosional
antara pemerinta daerah dengan para atlet, sehingga terjadi ikatan
untuk saling mendukung dan memajukan satu sama lain.
Pemerintah menurutnya memang terus melakukan evaluasi prestasi olahraga
di daerah dari berbagai even dan terus berupaya meningkatkan kelengkapan
fasilitas pedukung.
Sebaliknya, atlet diminta lebih bersikap idealis dan mencintai daerah,
sehingga tidak mudah tergiur dengan tawaran daerah lain hanya lantaran
honor yang lebih besar.
"Dalam dunia olahraga, jual beli pemain memang wajar, itu sebabnya perlu ada hubungan
emosional yang harus diperhatikan danatlet harus bersikpa idealis," ujarnya usai mengikuti
peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) di halaman kantor Gubernur Kalsel,
Selasa (9/9).
saat upacara, Rosehan membacakan pidato Menteri Pemuda dan Olahraga
(Menpora) RI Adhiyaksa Dault yang antara lain mengatakan, Haornas
ini memiliki makna khusus dalam perjalanan bangsa dan negara Indonesia,
tanggal 9 September ditetapkan sebagai Haornas sekaligus mengumandangkan
slogan sebuah gerakan nasional berupa panji olahraga yaitu
Mengolahragakan Masyarakat dan Memasyarakatkan Olahraga.
Dikatakan Menpora , peringatan Haornas tahun ini mengangkat tema
'Pembangunan Olahraga Menuju Masyarakat Madani' yang mengandung
maksud pembangunan olahraga dapat menjadi inspirasi bagi
terwujudnya nilai-nilai keadaban di masyarakat sehingga harapan untuk
memasuki gerbang masyarakat madani menjadi kenyataan.
Sebelum acara dibubarkan, Pemprov Kalsel menyerahkan bonus bagi atler Kalsel
yang berhasil meraih medalil emas, perak dan perunggu di PON dan Porcanan di Kaltim
beberapa waktu lalu.
Peraih medali emas mendapat uang Rp100 juta, Perak senilai Rp40 Juta dan
Perunggu sebesar Rp20 juta. Total biaya yang diberikan kepada atlet Kalsel
mencapai Rp2,3 miliar.
06 September 2008
Sosialisasi Pembangunan dengan Safari Ramadhan
Banjarmasin, KS
Sama seperti tahun sebelumnya, Gubernur Kalsel Rudy Ariffin melakukan Safari Ramadhan bersama jajarannya di lingkungan Pemprov Kalsel di sejumlah kabupaten kota.
Sesuai agenda yang disusun, Desa Gadung Keramat Kecamatan Bakarangan Kabupaten Tapin menjadi tempat pertama gubernur bisa berdialog menjaring aspirasi masyarakat sambil melakukan buka puasa bersama.
Selain itu, momentum agenda tahunan itu dimanfaatkan gubernur untuk mensosialisasikan seputar pembangunan di Kalsel yang sudah dilakukan dan program yang direncanakan.
“Safari Ramadhan ini selain untuk silaturrahmi, juga untuk mensosialisasikan pembangunan kepada masyarakat sekaligus menampung apa keinginan mereka (masyarakat,red),” ujarnya kepada wartawan, usai acara Safari Ramadhan di Langgar kawasan Makam Syech Salman Al Farisi.
Kepada warga Tapin, pada kesempatan itu gubernur memaparkan proyek pembangunan jalan Margasari – Rumpiang yang diperkirakan selesai akhir 2009 mendatang.
“Saat ini hanya sekitar 10 kilometer yang belum bisa diakses langsung, tapi 2009, operasional, bisa dilewati,” ujarnya menjelang waktu berbuka puasa.
Gubernur juga menyampaikan tekadnya menerapkan peraturan pelarangan pengunaan jalan negara dan provinsi untuk truk angkutan batu bara dan perkebunan per Juli 2009 mendatang.
“Pokoknya selesai atau tidak selesai jalan alternatif, angkutan batu bara tidak boleh lagi melintas jalan umum,” janjinya.
Ikut hadir di safari pertama itu, Sekdaprov Kalsel dan sejumlah kepala dinas dan badan seperti Kadisnakertrans, Kadis Kimpraswil, Kepala Biro Kesra, Sekretaris DKP dan Kepala BID Kalsel.
Setelah di Tapin, rencananya hari ini, Jumat (5/9) gubernur bersafari Ramadhan di Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Tanah Laut (Tala), dan Sabtu (6/9) di Kabupaten Balangan.
Safari Ramadhan dilanjutkan Senin (8/9) di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Rabu (10/9) di Mahligai Pancasila, berikutnya Kamis (11/9) di Kabupaten Tabalong, dan Sabtu (13/9) di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
Kegiatan serupa digelar di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) pada hari Senin (15/9), dilanjutkan Selasa (16/9) di Kota Banjarmasin sekaligus peringatan malam Nuzulul Quran, Rabu (17/9) di Kabupaten Balangan, Kamis berikutnya di Kabupaten Kotabaru dan Sabtu (20/9) di Kabupaten Barito Kuala (Batola), tepatnya aula Paris Barantai.
Minggu terakhir Ramadhan, Senin (22/9) diagendakan di kediaman Wakil Gubernur Kalsel, Rabu (24/9) di kantor Gubernur Kalsel bersama seluruh karyawan Pemprov Kalsel, Jumat (26/9) bertempat di Kota Banjabaru dan terakhir Sabtu (27/9) di Kabupaten Banjar. (slm)
Safari Ramadhan-3
Ajak Warga Balangan Makmurkan Mesjid
Setelah melakukan Safari Ramadhan di Desa Gadung Keramat Kecamatan Bakarangan Kabupaten Tapin dan Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Tanah Laut (Tala), agenda ketiga, Gubernur Kalsel Rudy Ariffin mengikuti kegiatan serupa di Mesjid Darul Falah Desa Muara Ninian Kecamatan Juai Kabupaten Balangan.
Selain mensosialisasikan program pembangunan yang telah dicapai, sedang dilakukan dan program kedepan, warga setempat diajak mengisi bulan Ramdahan dengan berbagai kegiatan ibadah kepada Allah swt.
Gubernur mengajak warga Balangan khsususnya agar memakmurkan mesjid, langgar, musalla dan tempat ibadah lainnya dengan aktivitas salah berjamaah wajib maupun sunat seperti Tarawih, dan tadarus Al quran.
“Bila sampai waktu salat, singgah di mesjid mana saja untuk memakmurkan mesjid,” himbaunya kepada warga yang hadir di acara buka puasa dan salah Magrib bersama itu, Sabtu (6/9) di Balangan.
Terkait dengan pembangunan di daerah, orang nomor satu di Kalsel tersebut mengajak warga bisa mensyukuri apa yang telah dicapai. Terlebih, Kalsel masuk dalam urutan 4 dari 33 provinsi yang memiliki pertumbuhan ekonomi di atas rata rata nasional.
Dikatakan, pemerintah provinsi juga terus memberikan perhatian kepada kabupaten kota, termasuk Kabupaten Balangan melalui bantuan dana pembangunan baik bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan sebagainya.
Di bidang keagamaan, perhatian itu seperti bantuan tempat ibadah yang diserahkan pada pada acara Safari Ramadhan tersebut untuk sejumlah mesjid seerti Mesjid Al Mujahidin Fisabililah Awayan senilai Rp10 juta, Mesjid Darul Falah Juai Rp10 juta, Musallah Al Husna Balangan senilai Rp5 juta.
Khusus sepekan ke depan, rencananya, hari ini, Senin (8/9), Safari Ramadhan gubernur dilakukan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Rabu (10/9) di Mahligai Pancasila, dan Kamis (11/9) di Kabupaten Tabalong, serta Sabtu (13/9) di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). (slm)
Ajak Warga Balangan Makmurkan Mesjid
Banjarmasin, KS
Setelah melakukan Safari Ramadhan di Desa Gadung Keramat Kecamatan Bakarangan Kabupaten Tapin dan Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Tanah Laut (Tala), agenda ketiga, Gubernur Kalsel Rudy Ariffin mengikuti kegiatan serupa di Mesjid Darul Falah Desa Muara Ninian Kecamatan Juai Kabupaten Balangan.
Selain mensosialisasikan program pembangunan yang telah dicapai, sedang dilakukan dan program kedepan, warga setempat diajak mengisi bulan Ramdahan dengan berbagai kegiatan ibadah kepada Allah swt.
Gubernur mengajak warga Balangan khsususnya agar memakmurkan mesjid, langgar, musalla dan tempat ibadah lainnya dengan aktivitas salah berjamaah wajib maupun sunat seperti Tarawih, dan tadarus Al quran.
“Bila sampai waktu salat, singgah di mesjid mana saja untuk memakmurkan mesjid,” himbaunya kepada warga yang hadir di acara buka puasa dan salah Magrib bersama itu, Sabtu (6/9) di Balangan.
Terkait dengan pembangunan di daerah, orang nomor satu di Kalsel tersebut mengajak warga bisa mensyukuri apa yang telah dicapai. Terlebih, Kalsel masuk dalam urutan 4 dari 33 provinsi yang memiliki pertumbuhan ekonomi di atas rata rata nasional.
Dikatakan, pemerintah provinsi juga terus memberikan perhatian kepada kabupaten kota, termasuk Kabupaten Balangan melalui bantuan dana pembangunan baik bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan sebagainya.
Di bidang keagamaan, perhatian itu seperti bantuan tempat ibadah yang diserahkan pada pada acara Safari Ramadhan tersebut untuk sejumlah mesjid seerti Mesjid Al Mujahidin Fisabililah Awayan senilai Rp10 juta, Mesjid Darul Falah Juai Rp10 juta, Musallah Al Husna Balangan senilai Rp5 juta.
Khusus sepekan ke depan, rencananya, hari ini, Senin (8/9), Safari Ramadhan gubernur dilakukan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Rabu (10/9) di Mahligai Pancasila, dan Kamis (11/9) di Kabupaten Tabalong, serta Sabtu (13/9) di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). (slm)
05 September 2008
Pengusaha - Ulama Minta Buka Apron
03 September 2008
Dai Perempuan lebih Unggul di Pildacilja

Jalur Transkal Lumpuh
TNI-AU Diminta Bantu Arus Mudik
Banjarmasin, KS
Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Rudy Ariffin meminta TNI-AU Pangkalan Udara Syamsudin Noor Banjarmasin agar membantu arus mudik lewat udara dengan pesawat Hercules.
"Mengantisipasi lonjakan arus mudik lebaran 1429 hijriyah lewat udara, kita meminta Lanud Banjarmasin membantu masyarakat dengan pesawat Hercules seperti tahun-tahun sebelumnya," katanya, Rabu.
Gubernur meminta, agar Dinas Perhubungan Kalsel, memfasilitasi koordinasi dengan aparat terkait untuk mengatasi kemungkinan lonjakan arus mudik menggunakan pesawat udara.
Pernyataan gubernur tersebut menanggapi kemungkinan bakal terjadinya lonjakan arus mudik dengan menggunakan pesawat udara, terutama pada saat puncak arus mudik, mulai H-7 hingga H+7 lebaran.
"Kondisi itu harus diantisipasi sejak awal, sehingga tidak akan terjadi masalah yang berarti pada saat terjadinya lonjakan arus mudik yang diperkirakan terjadi pada minggu keempat September," katanya.
Selain itu, gubernur juga meminta agar perusahaan angkutan laut tidak menaikkan harga secara signifikan, sehingga harga tiket tidak terjangkau warga yang ingin mudik.
"Kalau memang angkutan laut yang ada tidak mencukupi, silahkan dinas terkait meminta tambahan kapal untuk mengangkut para pemudik," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kalsel, Fakhrian Hipni mengungkapkan, arus mudik lewat udara pada lebaran 2008 diprediksi akan terjadi kenaikan jumlah penumpang dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Untuk itu, katanya, pihaknya telah meminta kepada perusahaan penerbangan untuk menambah jadwal penerbangan sesuai dengan kebutuhan atau situasi yang terjadi saat itu.
"Kita telah berkoordinasi dengan perusahaan penerbangan untuk menambah penerbangan ekstra, kalau memang diperlukan," katanya.
Beberapa agen tiket penerbangan mengungkapkan, sebagian besar tiket untuk tujuan Banjarmasin-Surabaya atau Banjarmasin-Jakarta, pada pemberangkatan H-7 lebaran telah diborong penumpang.
"Kalaupun masih ada tiket yang belum terjual, harganya juga sudah melambung, untuk tujuan Banjarmasin-Surabaya, rata-rata di atas Rp700 ribu," katanya.
Langganan:
Postingan (Atom)