03 September 2008

Dai Perempuan lebih Unggul di Pildacilja

Banjarmaisn, KS Para dai perempuan nampak mendominasi predikat juara sesuai hasil penjurian Pemilihan Dai Cilik dan Remaja (Pildacilja) 2008. Bahkan juara I pada dua kategori lomba, diraih Laila Azkin dan Mawaddah. Pada kategori dai cilik, setelah Laila Azkin, predikat juara II diberikan dewan juri kepada Rizkina dan juara III untuk Alivia. Sedangkan kelompok remaja, setelah Mawaddah yang mendapat juara I, juara II diberikan kepada Ramadhana Assidiqi dan juara III untuk Darmawan Susilo. Para pemenang lomba yang diselanggarakan Radio Abdi Persada FM di auditorium TVRI Kalsel, Rabu (3/9) tersebut, mendapatkan tropi, piagam, uang tunai dan HP, termasuk juara harapan I, II dan III. Surat keputusan dewan juri dibacakan Murjani Sani selaku anggota tim didampingi Satmiji Asri dan Kapandi Razali. Menurut Murjani yang saat ini menjabat sebagai Ketua MUI Kota Banjarmasin, didasarkan pada gaya dai, bahasa, intonasi, dalil yang digunakan dalam berpidato dan isi tausiah. Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin melalui pidato sambutannya yang dibacakan Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kalsel, Syamsul Hadi menyatakan pihak pemerintah menyambut baik kegiatan Pildacilja karena efektif dalam memotivasi semangat anak anak dan remaja dalam berdawah. Acara tahunan itu diyakini mampu membina mental dan kreativitas anak dari sisi keagamaan sekaligus sebagai media mencetak juara juara da wah yang handal sejak usia dini. Di tempat yang sama, Ketua Panitia Pelaksana, Muhari S Ag menambahkan, apabila pendidikan dan penyampaian masalah keagamaan dilakukan sejak dini, dai akan lebih matang dalam tugasnya menyampaikan syiar agama. “Melalui even yang ke empat ini kita mengetahui bibit bibit yang handal yang bisa dibina nantinya,” ujarnya. Dikatakan, pada finalis Pildacilja 2008, tampil 12 peserta dari kelompok dai cilik dan remaja. Pada penjaringan, ada sekitar 50 peserta dari berbagai kabupaten kota yang ikut dan akhirnya 12 finalis inilah yang bertanding di babak akhir.

Tidak ada komentar: