05 September 2008

Pengusaha - Ulama Minta Buka Apron

Banjarmasin,KS Selain pelaku dunia usaha, sejumlah ulama di Banjarmasin menyarankan Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin membuka lapangan parkir (Apron) Bandara Syamsudin Noor , tanpa harus menunggu musim haji. Membiarkan lahan yang yang bangun dengan biaya puluhan miliar dari “duit rakyat” itu dinilai justeru menjadi mubazir bila kebijakan yang dilakukan sejak Februari lalu itu terus dipertahankan. Saran tersebut disampaikan KH Tarmiji dan KH Isnaini Iskandar, Jumat (5/9) pada acara buka puasa dengan ulama dan tokoh masyarakat di kediaman salah satu pengusaha Kalsel, H Aliansyah Effendi. Baik Isnaini Iskandar maupun H Tarmiji yang kini menjadi Imam Besar Masjid Sabilal Muhtadin tersebut, sepaham dengan beberapa ulama lainnya, agar gubernur tidak terus menutup fasilitas yang justeru ditakutkan menghambat laju perekonomian daerah. Mengingat masalah kontribusi yang harus dibayar pihak PT Angkasa Pura sudah disepakati dan tinggal waktu pelaksanaan, juga ada kesangguppan PT Hutama Karya memperbaiki landasan pacu yang rusak, tidak ada alasan gubernur terus mempertahankan kebijakannya sekarang. Senada diutarakan Aliansyah Effendi yang kini masih sebagai Ketua DPD Gapensi Kalsel. “Sebagai pengusaha saya meminta penutupan apron segera dibuka, agar memudahkan hilir musik pesawat,’’tegasnya. Alinsyah yakin, bila apron dibuka, akan banyak dampak terhadap kemajuan Kalsel, terutama sektor ekonomi yang saat ini tengah digenjot pemerintah dan upaya memancing minat investor. Hal lain yang harus dipikirkan menurut pria yang biasa disapa Acut tersebut, dengan dibukanya apron akan memudahkan pesawat parkir di bandara dan tidak berisiko terjadinya benturan antar pesawat karena lahan sempit. “Lihat saja, dengan kondisi sekarang, jarak pesawat sangat dekat, itu riskan dengan kecelakaan,” ujarnya mengingatkan. Selain itu, katanya, keinginan untuk menjadikan Bandara Syamsudin Noor sebagai bandara embarkasi haji begitu kuat,dan tentu hal itu harus didukung fasilitas apron yang memadai bagi pesawat berbadan lebar seperti pesawat angkutan haji. Ditutupnya apron jelas akan menghambat keinginan menjadikan Bandara Syamsudin Noor menjadi sebuah bandara berskala internasional dan embarkasi haji.”Apron itu dibangun dengan uang rakyat sehingga kalau ditutup, lantas berapa masyarakat dirugikan dan invetasri tidak bisa berkembang di Kalsel,” ucapnya mengakhiri pembicaraan. (slm)

Tidak ada komentar: