21 September 2008

Gelombang Laut Tiga Meter

Banjarmasin, KS Kepala Administrator Pelabuhan (Adpel) Trisakti Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) Capt. Sufrisman Djaffar mengingatkan, dalam satu minggu ke depan, gelombang di Laut Jawa bisa mencapai tiga meter, sehingga sangat membahayakan bagi pelayaran terutama kapal kecil. Itu sebabnya, pihak Adpel telah melayangkan surat peringatan tersebut kepada seluruh perusahaan pelayaran di Banjarmasin agar mewaspadai kondisi tersebut sehingga tidak menimbulkan bencana seperti kapal tenggelam. Kendati gelombang tinggi tidak datang setiap hari, namun kemungkinan terjadinya gelombang tinggi hingga tiga meter dan angin kencang, sewaktu-waktu bisa bisa terjadi dalam minggu ini. Gelombang tinggi yang datang tidak terjadwal biasanya lebih membahayakan, sehingga seluruh pelayaran harus tetap waspada. Khusus pelayaran kecil seperti kapal barang dan kapal nelayan juga harus selalu mewaspada tanda-tanda alam akan datangnya gelombang tinggi, yang biasanya telah mereka kuasai. Sementara itu, khusus kapal angkutan lebaran, Adpel meminta agar seluruh perusahaan pelayaran mempersiapkan tambahan peralatan keselamatan penumpang sesuai dengan jumlah warga yang akan diangkut. "Banyaknya peralatan keselamatan harus disesuaikan dengan penambahan jumlah penumpang selama menjelang lebaran,"katanya. Saat ini, tambahnya, rata-rata kapal telah menambah peralatan keselamatan penumpang hingga 1.500 buah dari sebelumnya dibawah 500 buah. Sementara itu, pemilik perusahaan pelayaran PT Muda Setia Banjarmasin H Bandu Daeng Manase, mengungkapkan sejak menjelang puasa, jadwal kedatangan kapal barang atau kapal Pelra meningkat tajam. "Sebelumnya tiga hari sekali bahkan seminggu sekali baru ada kapal datang, kalau sekarang hampir tiap hari, namun demikian tetap terkendala pada pembongkaran," katanya. Menurutnya, dari informasi para nahkoda, ketinggian gelombang kadang mencapai 3 meter, sehingga kapal terpaksa harus berlindung di beberapa pulau kecil yang dilewatinya. Namun dalam tiga hari terakhir, gelombang kembali normal, sehingga kapal bisa datang lebih cepat. "Saat ini kan cuaca tidak menentu, sehingga kita harus tetap waspada saat melakukan pelayaran," tambahnya. Truk Menumpuk Pada bagian lain, Sufrisman menjamin puluhan truk angkutan barang tujuan Surabaya dipastikan diangkut Senin dinihari setelah lima hari antri di pelabuhan Trisakti Banjarmasin,. Seluruh truk bermuatan kayu kayu tujuan Surabaya itu akan diangkut KM Marina Nusantara yang sebelumnya dok untuk perbaikan. KM.Marina Nusantara dijadwalkan masuk Pelabuhan Trisakti Senin, sekitar pukul 01:00 Wita dinihari, atau sesuai dengan air pasang di alur Barito. Dan kembali melakukan pelayaran sekitar pukul 03:00 Wita dini hari. Selain membawa puluhan truk kayu tersebut, KM. Marina juga akan membawa sekitar 800 penumpang yang akan mudik ke berbagai daerah di Jawa Timur maupun Jawa Tengah. Hingga Sabtu (20/9) malam sekitar 20 truk yang memuat beberapa bahan makanan diantaranya yaitu ikan yang mulai membusuk, telah diangkut oleh KM Kumala. "Sebenarnya, kapal masih bisa diisi oleh beberapa truk lagi, namun karena truk tersebut berisi kayu, nahkoda tidak bersedia membawanya karena berat," ucapnya. Masih menurut Sufrisman, untuk satu truk lembaran kayu olahan, beratnya mencapai 30 ton, sehingga akan membuat kapal menjadi tambah berat, dan membahayakan pada saat melintas di alur yang kini hanya pasang 2,2 meter saja. Selain truk, saat ini angkutan mobil pribadi maupun sepeda motor juga sudah mulai padat. Banyak warga yang akan mudik ke Jawa, mengirimkan mobilnya untuk dimanfaatkan lebaran di kampung halamannya. Kepala Dinas Kehutanan Pemprov Kalsel, Suhardi Atmoredjo berharap, agar pihak pelabuhan lebih ketat melakukan pengawasan terhadap truk-truk angkutan kayu yang akan masuk kapal. "Setiap truk yang mau masuk kapal, biasanya akan ditanyakan tentang jenis muatan termasuk surat-suratnya. Kalau ternyata kayu-kayu tersebut tidak ada suratnya, diharapkan petugas terkait segera melakukan koordinasi dengan Dishut maupun kepolisian," kata Suhardi.

Tidak ada komentar: