26 Februari 2009

Ground Breaking PLTU

TIANG PANCANG-Tiang pancang pertama pembangunan PLTU Asam Asam Unit 2 dan 3 di Desa Asam Asam Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut yang peresmiannya dilakukan Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin, Kamis (26/2). (foto ist/brt) Ground Breaking PLTU Asam Asam Unit 2 dan 3 Gubernur : Membuat Investor Bergairah Banjarmasin, Kn Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Drs Rudy Ariffin menyakini kehadirian PLTU Asam-Asam unit 3 dan 4 di Desa Asam Asam Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut (Tala) ini akan mendongkrak pembangunan di daerah. Geliat perekonomian berpotensi lebih mudah karena didukung ketersediaan energi listrik yang memadai, sehingga pelaku usaha tidak merasa was wasa dalam menjalankan usahanya di Kalsel. Dengan kata lain, kehadiran PLTU Asam Asam unit 3 dan 4 berkapasitas 2 X 65 MW ini akan membuat investor bergairah, baik yang sudah berinvestasi di daerah maupun mereka yang belum datang. Penghargaan yang diterima Pemprov Kalsel di bidang penanaman modal yakni invesment award pada akhir tahun 2008 lalu, menurut Rudy Ariffin merupakan hasil yang diterima atas usaha semua pihak yang mendukung peningkatan investasi di daerah yang signifikan. “Dari 33 provinsi di Indonesia, hanya tiga provinsi yang menerima penghargaan, termasuk Kalsel,” ujarnya saat menyampaikan pidato sambutan peresmian (ground breaking) PLTU Asam Asam unit 3 dan 4 di Desa Asam Asam Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut, Kamis (26/2). Kehadiran pembangkit baru yang dijadualkan selesai Oktober 2010 ini juga diyakini mampu mengatasi permasalahan kelistrikan yang selama ini dihadapi masyarakat Kalsel dan Kalteng. Diakui, kebutuhan masyarakat terhadap energi listrik terus meningkat seiring kebutuhan dan perubahan pola hidup. Upaya membangun pembangkit baru in merupakan upaya pemerintah menselaraskan kebutuhan tersebut. PLTU baru ini akan menambah daya listrik 130 MW lagi bagi kawasan Kalselteng yang dihasilkan dari dua turbin masing masing berkekuatan 65 MW dengan bahan baku batu bara. Pengerjaan proyek senilai Rp1,2 triliun tersebut dilakukan PT Wijaya Karya (Persero) dan Chengda dari Cina. Chenda adalah perusahaan listrik terbesar di Cina yang berdiri sejak1960 dan memasuki pasar internasional seperti Vietnam dan Pakisan. Kini Chengda bekerjasama dengan lisensor dan perusahaan engineering dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Jepang. Adapun Wika adalah perusahaan BUMN jasa konstruksi yang mencatat peertumbuhan tertinggi disektornya. Saat ini Wika meraih Rp2,8 triliun kontrak pembangkit dengan carry over 2009 senilai Rp1,7 triliun dan tahun ini akan mengikuti tender pembangkit senilai Rp11,4 triliun.(slm)

Tidak ada komentar: