26 Februari 2009

45.000 Calon Pelanggan PLN Masuk Daftar Tunggu

Petugas PLN saat melakukan pemasangan jaringan. Banjarmasin, Ks Keterbatasan kapasitas daya energi listrik PT PLN Wilayah Kalselteng membuat perusahaan listrik milik negara ini tidak mampu melayani permintaan pemasangan baru dan penambahan daya. PT PLN mencatat, sampai 2009, sedikitnya 45.000 calon pelanggan terpaksa masuk dalam daftar tunggu (waiting list), ditambah sekitar 17.000 permintaan penambahan daya yang belum terpenuhi. “Tahun ini kita menyediakan 30.000 pemasangan baru untuk wilayah Kalselteng,” ujar General Manager PT PLN Wilayah Kalselteng, Wahidin Sitompul, seusai pemancangan tiang (ground breaking) PLTU Asam Asam unit 3 dan 4, Kamis (26/2), di Kabupaten Tanah Laut. Pembangunan PLTU unit 3 dan 4 ini, lanjutnya, akan menjawab masalah yang dihadapi sekarang. Pembangkit tambahan berkapasitas 2 x 65 MW ini diharapkan dapat mencukupi kebutuhan listrik masyarakat. Di tempat yang sama, Direktur Luar Jawa dan Bali PT PLN (Persero), Haryadi Sadono, mengatakan, pembangunan PLTU Asam Asam unit 3 dan 4 merupakan upaya percepatan program 10.000 MW yang dicanangkan secara nasional. Ditanya apakah pembangunan pembangkit baru menjamin ketersediaan kebutuhan energi listrik masyarakat, secara diplomatis Haryono mengatakan, masalah kebutuhan listrik tidak bersifat tetap, tapi terus mengalami pertambahan. Dalam hal ini pihaknya berupaya menyelaraskan kebutuhan dengan ketersediaan energi. Namun yang jelas, menurutnya, pembangunan pembangkit baru yang didanai konsorsium sejumlah BPD dan BRI ini akan mengurangi subsidi pemerintah setiap tahun kepada PLN untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM). “Tahun 2008, dari dana Rp62 triliun yang disediakan, terpakai Rp80 triliun untuk subsidi pembelian BBM. Tahun 2009 diperkirakan memerlukan subsidi Rp45 triliun saja,” jelasnya. Sementara itu, Gubernur Kalsel H.Rudy Ariffin berharap pembangunan PLTU yang diperkirakan selesai Oktober 2010 tersebut dapat menunjang pertumbuhan pembangunan daerah. Selama ini, masyarakat dan dunia usaha sangat memerlukan ketersediaan energi listrik secara berkelanjutan tanpa mengalami pemadaman bergilir dengan waktu yang cukup lama. "Semakin maju suatu daerah maka permintaan listrik daerah juga semakin tinggi," ujarnya. Gubernur juga menjamin ketersediaan bahan baku untuk operasional PLTU Asam Asam, baik unit terdahulu, yakni 1 dan 2, maupun unit 3 dan 4 yang baru diresmikan pembangunannya. “Kalau ke luar negeri (pengiriman batubara, red) saja kita bisa, masa untuk lokal tidak terpenuhi,” ujarnya. Pembangunan PLTU Asam Asam unit 3 dan 4 dikerjakan secara kolaborasi antara PT Wijaya Karya (Wika) dan Chengda. Chengda merupakan perusahaan asal Cina yang berdiri sejak 1950 dan mulai masuk pasar internasional dengan proyek di Vietnam dan Pakistan. Kini Chengda bekerja sama dengan lisensor dan perusahaan engineering dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jepang dan Itali serta beberapa negara lain di Eropa dan asia. slm

Tidak ada komentar: