09 Maret 2009

Baayun Maulid

Maayun Maulid 2009 di Tapin Baayun karena Sembuh dari Stroke Oleh SALMAN RIBUAN masyarakat yang memadati kawasan Masjid Al Mukarramah Desa Banua Halat, Kecamatan Tapin Utara, Kabupaten Tapin, Senin (9/3), tidak mempedulikan guyuran hujan yang turun. Ribuan ayunan yang terbuat dari tapih bahalai rangkap tiga, diisi peserta yang sudah mendaftar sebelumnya. Setiap ayunan dihiasi janur, dan sebagian digantungi uang seribu rupiah, yang melambangkan permohonan keberkahan bagi seluruh peserta yang ikut. Banyaknya peserta tidak lepas dari keyakinan terhadap berkah yang didapat bagi yang mengikuti prosesi baayun maulid, yang dirangkai dengan peringatan kelahiran Nabi Muhammad saw setiap 12 Rabiul Awal di tempat tersebut. Motivasi lain peserta terlibat dalam perhelatan ini, lantaran memiliki nazar atau janji yang pernah diniatkan, dan sebagian lagi untuk berdoa bagi anak anak mereka. Tentu saja kegiatan yang dijadikan agenda tahunan tersebut jadi meriah, Apalagi, dengan hadirnya Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin, sebagai salah satu peserta baayun maulid. Napiah Syahrani, selaku panitia pelaksana kegiatan, mengatakan, tak kurang 1.291 orang dewasa ikut dalam baayun maulid, ditambah anak anak dan balita sebanyak 748 orang. “Jumlah peserta hari ini 2 039 orang, ditambah Bapak Gubernur tadi yang juga ikut, jadi jumlahnya genap 2.040 peserta,” ujarnya dengan nada bangga. Rasa bangga juga diisyaratkan Bupati Tapin Idis Nurdin Halidi. Dia mengaku puas dengan antusiasme masyarakat mengikuti acara ini, yang tidak saja terbatas di wilayah Tapin, tapi Kalsel, bahkan ada dari Pulau Jawa. Ritual serupa tahun sebelumnya diikuti 1.545 orang yang terdiri dari dewasa dan anak anak. Angka tersebut berhasil dicatat Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai acara baayun maulid dengan peserta terbanyak di Indonesia. Gubernur Kalsel pun menyambut baik penyelenggaraan kegiatan ini dan berharap pemerintah daerah setempat bisa meningkatkannya. ‘’Bila dikaitkan dengan Visit Kalsel Year 2009, even ini efektif untuk menarik perhatian wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun manca negara,’’ katanya. Ditanya perasaannya saat diayun, pejabat nomor satu di Kalsel ini hanya memberikan jawaban singkat. ‘’Senang,’’ katanya, sembari mengaku bersyukur dan berharap mendapat berkah. Harapan mendapat berkah dan keberuntungan untuk kehidupan ke depan dari Allah SWT juga disampaikan Hj Faridah. Wanita setengah baya asal kota Tapin ini mengaku senang mengikuti acara seperti ini.“Senang saja ikut seperti ini, tapi kali ini kita ada niatan,” ujarnya, yang enggan menyebut niat tersebut. Lain lagi dengan teman Hj Faridah yang kebetulan posisi ayunannya berdekatan. Motivasinya ikut baayun lantaran memiliki nazar, yakni sembuh dari sakit stroke-nya. “Kalau ibu ini dari Banjarmasin. Datang ke sini ikut baayun karena nazarnya terkabul, sembuh dari stroke,” jelas Faridah. Serupa diakui Zarkasi, pria kelahiran kota Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, ini sengaja memboyong keluarganya untuk ikut baayun dan mengikuti prosesi maulid nabi di kabupaten tetangganya tersebut. “Kita umpat (ikut,red) baayun karena nazar setelah sembuh dari sakit, sakit maag cukup lama,” ujarnya. Peringatan maayun maulid dan peringatan kelahiran Nabi Muhammad saw di Tapin dilakukan secara massal. Puluhan rumah tangga menyediakan sajian atau hidangan yang diberikan untuk pengunjung dari mana sana. Masyarakat bebas singgah di rumah siapa saja dan akan disuguhkan hidangan atau masakan. Biasanya, tiap keluarga yang ikut melaksanakan acara ini, mengundang tamu dari luar kampung atau keluarga.

Tidak ada komentar: