12 Januari 2009

BRI dan BPD Biayai 2 PLTU

PLTU Asam Asam Unit 1 dan 2 di Pelaihari,Tanah Laut Banjarmasin, KS Diperkirakan awal tahun ini juga, dua pembangkit lisrik tenaga uap (PLTU) Asam asam unit 3 dan 4 akan berkapasitas 2 x 65 MW dimulai pembangunannya dengan biaya konsorsium 6 Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Kalsel. “Sebentar lagi akan dilakukan peletakan batu pertama PLTU Asam asam unit 3 dan 4,” ujar Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin dihadapan warga Kabupaten Tanah Laut saat peringatan hari jadi ke 43 daerah setempat, Senin (12/1) di Pelaihari. Pembangunan dua unit pembangkit tersebut ditargetkan selesai tahun 2010 mendatang dan diharapkan bisa mengatasi krisis listrik di wilayah Kalsel dan Kalteng, terutama pemadaman bergiliran. “Kalau ini terlaksana, tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat di Tanah laut, tapi Kalsel, bahkan provinsi tetangga kita yaitu Kalteng,” ujar Rudy. Saat ini, PLTU unit 1 dan 2 memiliki kapasitas 2 x 65 MW, dengan dua pembangkit baru tersebut, akan jadi 4 x 65 MW ditambah beberapa pembangkit lainnya, baik PLTA Riam Kanan maupun PLTD yang tersebar di wilayah Kalsel. Dikatakan juga, pembangunan dua pembangkit ini merupakan inisiatif Pemprov Kalsel untuk mengatasi krisis listrik di wilayah Kalsel yang cukup parah, dengan memberdayakan BPD Kalsel dan beberapa BPD kabupaten kota. "BPD Kalsel bersama beberapa BPD lain, bukan sendiri," jelasnya. Sebelumnya, Rudy Ariffin juga pernah menyinggung masalah ini dan dikatakan, kebijakan ini sengaja diambil Pemprov Kalsel, mengingat beberapa kali negosiasi rencana pembangunan pembangkit listrik tidak membuahkan hasil, dan kondisi kelistrikan di Kalsel semakin parah. Disebutkan, pembangunan PLTU Pulang Pisau, Tabalong dan lainnya, baik yang dibiayai Pemerintah Pusat ataupun swasta, termasuk investasi dari negara lain, namun tidak ada kejelasannya. slm

Tidak ada komentar: