09 Januari 2009

Mesjid Sabilah Muhtadin Dipermegah

Banjarmasin, KS Mesjid Raya Sabilal Muhtadin yang penggunaanya dimulai tahun 1979, kini mulai mengalami banyak kerusakan pada beberapa bagian mesjid seperti plafon, lantai, dinding dan fasilitas penunjang lain. Atas pertimbangan pentingnya sarana ibadah yang merupakan ikon kota Banjarmasin tersebut, Pemerintah Provinsi Kalsel melakukan rehabilitas dan penataan lingkungan mesjid agat lebih terkesan megah dan nyaman. Untuk proyek ini, dialokasikan dana sekitar Rp39,8 miliar dari dua tahun anggaran APBD Kalsel yang pelaksanaannya dilakukan PT Waskita Karya cabang Kalsel dengan nilai kontrak 37,9 miliar. Lama pengerjaan proyek rehabilitasi dan penataan yang diawasi konstultan manajemen konstruksi PT Adiya Wudyajasa dilakukan 410 hari kalender dengan masa pemeliharaan 180 hari kalender. “Usia mesjid sekitar 30 tahun, perlu pembenahan, ada beberapa bagian yang rusak, atap bocor,” ujar Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin dihadapan jamaah mesjid yang menghadiri syukuran atas dimulainya rehabilitas dan penataan lingkungan mesjid, Jum at malam (9/1) di ruang induk mesjid setempat. Pekerjaan yang dilaksanakan menurutnya terdiri dari pekerjaan rehabilitas gedung induk mesjid seluas 5.250 meter persegi yang meliputi penggantian penutup atap, perbaikan lantai, perbaikan plasa, penggantian plafon, instalasi listrik dan sound system, dan poles marmer dinding. Juga dilakukan pembangunan gedung aula seluas 1.179 meter persegi, perbaikan gedung sekretariat, MUI, tempat wudhu, penggantian atap menara dan penataan halaman mesjid serta tempat parkir. “Selama perbaikan, mungkin akan terganggu kegiatan ibadah, kami minta maaf,” ujar gubernur. Dikatakan juga, selain Mesjid Raya Sabilal Muhtadin, pada anggaran yang sama, Pemprov Kalsel juga mengalokasikan dana Rp9,5 miliar untuk proyek yang sama di Mesjid Jami Sungai Jingah Banjarmasin. Proyek siap dilaksanakan dengan waktu pelaksanaan 300 hari kalender atau sekitar 10 bulan, mulai rehab ruang utama sampai pekerjaan non standar seperti penataan taman, landscaping, pemasangan paving block, plasa mesjid, pemasangan lampu, kolam eksterior, dan penyediaan fire hydrant (sumber air pemada api). Perbaikan dan penataan yang dilakukan pada Masjid Jami Sungai Jingah yang didirikan tahun 1900 tersebut tetap pada arsitektur bangunan semula yakni arsitektur klasik setempat dengan langgam atau atap tumpang tiga ditambah ornamen kubah. Syukuran diawali dengan shalat Magrib dab Hajat berjamaah, dilanjutkan dengan sambutan Ketua Banlo Mesjid Raya Sabilal MuhtadinTamrani Basri, sambutan gubernur, lalu shalat Isya berjamaah dan ceramah agama Guru Bakerie. slm

Tidak ada komentar: