09 Januari 2009

Kabinet Gubernur Kalsel

‘Blok M’ Makin Kokoh di Kabinet Rudy Masuknya sejumlah pejabat asal Kabupaten Banjar yang menempati posisi strategis di lingkungan Pemprov Kalsel, makin memberikan kesan mendominasinya orang orang yang diistilahkan dengan “Blok M” atau blok Martapura tersebut. Pada formasi baru pejabat Rudy Ariffin sebagai penyesuaian PP Nomor 41 tahun 2007 dan Perda Nomor 6 tahun 2008, selain bertahannya sejumlah pejabat lama asal “Blok M,” beberapa orang baru menempati posisi di tingkat eselon II. Sebut saja, Hermansyah ( Kepala Biro Hubungan Kemasyarakatan), Khairul Saleh (Kepala Biro Umum), A Fauzan Saleh (Kepala Biro Kesra), dan Suciati (Wakil Direktur RSUD Ulin), yang semuanya pernah mengabdi di Kabupaten Banjar sewaktu Rudy Ariffin masih jadi bupati setempat. Adapun pejabat lama yang diklaim sebagai anggota “Blok M” antara lain, Fachrian Hifni (Asisten Bidang Pemerintahan), Ali Muzadi (Kepala Dinas Pertambangan), Rosihan Adhani (Kepala Dinas Kesehatan), Gustafa Yandi (Kepala Biro Keuangan), Napsiani Samandi (Kepala Dinas Pendapatan Daerah), dan Arbainsyah (Kepala Biro Perekonomian). Rudy Ariffin membantah anggapan bahwa dirinya semakin memperkuat posisi “Blok M” di lingkungan kerjanya. “Tidak ada yang namanya blok M, itu hanya istilah saja yang dibuat buat,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (7/1) usai pelantikan pejabat eselon II, III, dan IV di lingkungan Pemprov Kalsel tahun 2009. Rudy menegaskan, pertimbangan penempatan 1.022 pejabat yang baru dilantik tersebut, didasarkan pada kemampuan yang bersangkutan dan kepercayaan dalam menjalankan tugas. “Kita bukan menganaktirikan,” tegasnya sembari mengatakan pejabat yang di kabupaten merupakan pejabat provinsi juga yang bisa sewaktu waktu ditarik karena dianggap mampu dan diperlukan. Lebih lanjut dikatakan, reposisi yang dilakukannya memang membawa konsekuensi, dimana ada pejabat yang naik jabatan, turun dari yang semula, atau perubahan dari pejabat struktur menjadi fungsional. Senada dikatakan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalsel, M Thamrin kepada wartawan usai acara yang disambung dengan penyerahan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) APBD Kalsel 2009 di Mahligai Pancasila tersebut. “Konsekuensinya memang ada jobs jobs yang dihapus sepertijabatan wakil kepala dinas, posiis mereka ada yang naik, sebagian lagi menjadi sekretaris kepala dinas yang fungsinya sebagai orang nomor dua di dinasnya,” terang Thamrin. Pelantikan 1.022 pejabat terdiri dari 40 orang eselon Iia, 15 eselon Iib, 252 eselon IIIa, 11 oranglagi eselon IIIb, eselon IVa sebanyak 695 orang dan eselon Ivb sebanyak 8 orang, ditambah eselon Ib yakni untuk jabatan Sekda. Gubernur maupun Thamrin berharap berharap, dengan SOTK baru tersebut, Kalsel akan lebih mampu dalam menghadapi tantangan 2009 yang semakin berat dengan kerja keras dan fokus dengan bidangnya. slm

Tidak ada komentar: