22 Juli 2009

LP Anak Martapura Memprihatinkan

BERNYANYI-Saat melakukan kunjungan, Ketua TP PKK Kalsel, Hj Hayatun Fardah menyempatkan diri benyanyi bersama dengan anak anak di LP kelas II Anak Martapura. (foto ist/brt) Banjarmasin, KS Keberadaan Lapas kelas II Anak Martapura dinilai memprihatinkan karena masih terjadi over kapasitas. Blok penampungan yang layaknya hanya 30 orang, harus terisi dengan 49 tahanan, sehingga bilik berukuran sekitar 2 x 3 meter itupun harus dihuni 10 –13 anak tahanan. Kondisi ini dianggap kurang baik bagi anak yang menjalani masa pembinaan selama di tahanan. “Bisa dibayangkan satu ruangan diisi lebih sepuluh orang, belum lagi bila fentilasinya kurang,” ujar Ketua TP PKK Kalsel, Hj Hayatun Fardah ketika mengunjungi LP Anak Martapura, Rabu (22/7). Itu sebabnya, Hayatun Fardah berharap kondisi ini menjadi perhatian pihak terkait untuk mencari solusi sehingga anak anak yang menjadi tahanan tidak merasa makin tertekan dengan keadaan itu. Kedatangan Hayatun Fardah dan rombongan berkaitan dengan peringatan hari anak nasional. Turut hadir Aida Muslimah Rosehan (Wakil Ketua TP PKK Kalsel), Gusti Noor Tanjung (Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kalsel), Jumbri S Ag (Ketua KPAID Kalsel) dan sejumlah anggota TP PKK lainnya. Selain meninjau blok tahanan anak, rombongan juga bersilaturrahmi dengan tahanan wanita yang letaknya berdampingingan. Kondisi ruang tahanan wanita nampak lebih baik dan rapi karena baru dibangun dan jumlah penghuni relatif sedikit. Kepala Lapas Anak Martapura, Agus Wiryawan mengakui over kapasitas yang ada di tempatnya. Itu menurut Agus bukan disebabkan banyaknya tahanan anak anak, tapi karena diisi dengan napi wanita dan dewasa. Padahal, Lapas yang beralamat di jalan Pintu Air Tanjung Rema Darat Martapura yang didirikan 1982 itu semula hannya diperuntukkan untuk anak anak kemudian dijadikan untuk wanita juga setelah menjadi kelas II A. Daya tampung Lapas Anak yang menampung narapidanan dari dua wilayah hukum yaitu Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru ini sebanyak 240 yang terdiri dari 180 anak dan 60 wanita. “Saat ini Lapas Anak diisi 534 orang yang anak anak hanya sekitar 10 persen,” jelas Agus Wiryawan. Pihaknya mengharapkan, pembangunan Lapas di Kecamatan Cempaka dan Karang Intan Kota Banjarbaru cepat selesai, sehingga tahanan dewasa tidak lagi ditempatkan di Lapas Anak. Lebih lanjut dikatakan, Lapas ini mempunyai dualisme fungsi yaitu fungsi utama sebagai tempat pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarakatan, selain itu juga sebagai tempat menampung dan merawat tahanan. Pembinaan dibagi dalam tiga unsur yakni pembinaan pengetahuan yang dilakukan melalui pendidikan, pembinaan spritual dengan mendatangkan tokoh agama atau kiai, dan pembinaan kecakapan melalui kepanduan atau kegiatan Pramuka. Di tempat yang sama, Ketua KPAID Kalsel, Jumberi S Ag mengaku cukup puas dengan pembinaan yang dilakukan pihak Lapas terhadap tahanan. Namun dia juga menyangkan dengan kondisi over kapasitas itu. “Memang jumlah tahanan melebihi kapasitas karena ada tahanan dewasa, tapi segi pembinaan dan pelayanan bisa dipenuhi,” terangnya setelah berbincang bincang jajaran Lapas Anak Martapura. slm

Tidak ada komentar: