16 April 2009

HAKI Bahas Alternatif Konstruksi di Tanah Lunak

Peserta kursus singkat ketika mendengarkan paparan nara sumber (foto ist/brt) Sebanyak 111 tenaga ahli konstruksi, mahasiswa dan masyarakat umum di Kalsel, terlibat pembahasan masalah alternatif konstruksi di tanah lunak melalui Short Course (kursus singkat) yang diselanggarakan Himpunan Ahli Konsultan Indonesia (HAKI) Kalsel, Kamis (16/4) di Hotel Arum Banjarmasin. Short Course yang dilaksanakan dua hari berturut turut tersebut dinilai efektif dalam menunjang kegiatan pembangunan di Kalsel, khususnya terkait dengan konsruksi bangunan dengan struktur tanah yang lunak karena sebagian besar berada di atas daerah rawa. Ketua Komda HAKI Kalsel, Budi Antara ST IP Md mengatakan, kegiatan yang dirangkai dengan pameran teknis dan sertifikasi bersama tersebut sekaligus bertujuan memberikan pembekalan kepada ahli ahli konstruksi di daerah di bidang teknis sipil. Perkembangan dunia kontruksi dewasa ini yang kompleks, otomatis memerlukan penanganan dari tenaga tenaga ahli-ahli yang professional di bidangnya, sehingga menghasilkan kinerja maksimal. Di tempat yang sama, Ketua Panitia Pelaksana, Ir Ifansyah Noor IP Md menambahkan, kegiatan ini merupakan salah satu sumbangsih pihaknya di jajaran HAKI dalam andil membantu optimalisasi pembangunan yang dilakukan pemerintah di daerah sehingga berhasilguna. Lebih lanjut diharapkan Ifansyah, kegiatan ini meningkan pengetahuan bagi anggota, pemerintah dan dunia usaha, menumbuhkembangkan kemandirian yang bebas intervensi dengan semangat kebersamaan, meningkatkan Sumber Daya Manusia untuk menjadi unggul dan maju memiliki daya saing dan daya sanding Selanjutnya diharapkan mampu menciptakan Pola Interaksi yang harmonis dan berkesinambungan diantara Komda HAKI Kalsel, pemerintah, anggota Haki serta masyarakat pengguna jasa konstruksi untuk sharing ilmu pengetahuan. “Short Course juga untuk untuk memberikan sedikit pembekalan karena setelah acara short course ini akan diadakan sertifikasi kepada anggotanya untuk angkatan yang ke VI,” jelasnya. Sementara itu, Walikota Banjarmasin HA Yudhi Wahyuni Usman yang hadir di acara tersebut, mengajak anggota HAKI supaya memberikan konstribusi dalam pelaksanaan pembangunan di tanah yang lembek seperti di daerah ini. “Seminar yang dilaksanakan HAKI ini sangat bagus dalam menunjang kegiatan pembangunan, karena akan mendapat manfaat yang cukup baik,’’ucapnya. Terkait dengan sertifikasi, kegiatan ini akan menunjang tenaga ahli untuk mendapat pengakuan keahlian tersebut. Sertifikasi diperlukan untuk melihat kualitas dari ahli konstruksi yang ada. “Memang masih ada sekitar 100 anggota (HAKI Kalsel,red) yang belum memiliki SKA dari 234 anggota yang ada,” jelas Budi Antara. Untuk mendapatkan SKA tersebut terangnya lagi, anggota tidak saja harus menyelesaikan pendidikan S-1 dibidangnya, tapi harus memiliki pengalaman minimal 3 tahun dan mengumpulkan nilai minimal 50. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini juga diikuti 111 orang 95 diantaranya dari anggota, 5 orang masyarakat, dan 11 orang mahasiswa. Sementara anggota HAKI sediri berjumlah 237 orang dengan 151 orang sudah mengikuti program sertifikasi. slm

Tidak ada komentar: