28 April 2009

Waspadai Flu Babi

Rudy Ariffin Banjarmasin, KS MESKIPUN peluang penyebaran flu Babi (swine flu) sangat kecil, Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Rudy Ariffin tetap menghimbau masyarakat waspadai dengan penyakit yang mulai meresahkan penduduk Meksiko dan Amerika Serikat ini. Masyarakat Kalsel non muslim yang terbiasa mengkonsumsi daging Babi disarankan berhati hati dengan memperhatikan kesehatan kewan tersebut sebelum dimakan atau minimal mendapat jaminan kesehatan dari instansi terkait. “Berhati hati sajalah,” ujarnya kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan Komisi IV DPR RI membahas rancangan Undang Undang (RUU) tentang Demokrasi Ekonomi di Garaha Abdi Persada Banjarmasin. Himbauan serupa disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, drg Rosihan Adhani secara terpisah. Penyakit dengan virus H1N1 tipe Meksiko yang dikenal sebagai flu babi sekarang ini menurutnya yang berbahaya. Virus ini diduga kuat gabungan flu unggas, flu babi, dan flu manusia. Virus kemungkinan berubah di tubuh babi. Virus yang berubah di tubuh babi lebih mungkin menular ke manusia. Pasalnya, manusia dan babi sama-sama mamalia yang cenderung memiliki kesamaan. Sebaliknya, flu unggas tidak bisa langsung ke manusia. Gejala gejala terjangkitnya penyakit ini menurut Rosihan Adhani berupa demam, batuk, pilek, tubuh terasa lesu, sesak napas, mual, dan diare. Penularan bisa terjadi melalui udara dengan masa inkubasi 3 – 5 hari. “Flu Babi ini lebih berbahaya dari influenza, obatnya punmasih sebatas penangkal,” ujarnya mengingatkan. Mengantisipasi terjangkitnya penyakit ini lanjutnya, disarankan agar masyarakat menghindari kontak dengan hewan Babi. “Di Kalsel yang banyak ternak Babi ini ada di pedesaan atau pedalaman atau orang orang Dayak,” jelasnya. Seperti dilansir media massa, di Amerika Serikat, kasus flu babi terus bertambah. sudah 44 kasus terjadi di sejumlah negara bagian. Namun Presiden AS Barack Obama mengimbau masyarakat AS untuk tetap tenang. Departemen Kesehatan telah mengumumkan darurat kesehatan publik sebagai langkah pencegahan guna memastikan kita memiliki sumber daya yang kita perlukan untuk merespons dengan cepat dan efektif. Ke-44 kasus flu babi itu dilaporkan di lima negara bagian AS yakni, New York, Ohio, Kansas, Texas dan California. Sejauh ini korban jiwa akibat virus strain baru ini hanya dilaporkan di Meksiko. Namun jumlahnya terus bertambah. Sudah 149 orang yang dilaporkan tewas dan sekitar 1.600 orang terinfeksi virus mematikan ini. Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Janet Napolitano mengingatkan warga AS untuk tidak melakukan kunjungan yang tidak perlu ke Meksiko. Dikatakannya, petugas imigrasi AS juga telah mulai melakukan skrining terhadap para pendatang yang berasal dari daerah-daerah terinfeksi flu babi. slm

Tidak ada komentar: