20 April 2009

Waspadai Flu Singapura

BEBERAPA Minggu terakhir, masyarakat di wilayah Jakarta dan Depok dihebohkan dengan munculnya penyakit yang diistilahkan dengan flu singapura. Gejala yang muncul tidak jauh brbeda dengan flu biasa yakni demam dan disertai sariawan dalam rongga mulut, tenggorokan meradang, dan muncul bercak-bercak hingga cacar air di kaki, telapak tangan, serta telapak kaki. penyakit flu Singapura dibawa masuk oleh mereka yang masuk ke Indonesia setelah berpergian atau berlibur dari luar negeri. Masa inkubasi selama tujuh hari. Penyakit ini dengan cepat menular melalui udara, percikan air liur, urine, feses, dan bersentuhan langsung dengan penderita. Itu sebabnya, Kepada Dinas Kesehatan Kalsel, drg Rosihan Adhani mengingatkan masyarakat tetap waspada terhadap serangan penyakit flu Singapura yang menurut ilmu kesehatan masih tergolong Penyakit Tangan Kaki dan Mulut (PTKM) atau Hand Foot Mouth Disease (HFMD). Pejabat atau masyarakat yang ingin melakukan perjalanan ke luar negeri seperti studi banding atau rekreasi, disarankan tidak memilih negara Singapura sebagai tempat tujuan, tapi mencari alternatif yang lebih aman. “Lebih baik ke Bali atau ke tempat mana saja selain Singapura,” ujarnya kepada wartawan, Senin (20/4). Dikatakan, dalam dunia kedokteran, tidak ada istilah 'Flu Singapura', tapi yang ada adalah PTKM atau Hand Foot Mouth Disease (HFMD) yang disebabkan oleh virus. Pada dasarnya penyakit ini bukan penyakit yang berat. Pasien dapat sembuh dalam waktu 7-10 hari dengan mengkonsumsi makanan yang cukup protein dan kalori. Tanda-tanda penyakit PTKM antara lain demam, kemerahan dan pelepuhan di telapak kaki, tangan dan kulit bagian dalam rongga mulut, tidak nafsu makan, lesu dan nyeri tenggorokan. Setelah satu-dua hari demam, timbul keluhan nyeri di mulut mulai dari melepuh sampai berlendir di lidah, gusi atau bagian dalam mulut lain. Pencegahan penyakit ini lanjut Rosihan Adhani dapat dilakukan dengan kebiasaan menjaga kebersihan perorangan seperti mencuci tangan dengan sabun dan menutup mulut dan hidung bila batuk dan bersin. Kemudian dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan bergizi danseimbang dan desinfeksi benda tang terkontaminasi sekresi. “Hanya sedikit orang yang mempunyi kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sesudah melakukan kegiatan seperti membersihkan kotoran anak,” ujar Rosihan yang menyayangkan pola hidup masyarakat yang masih kurang sehat. Sementara upaya yang dilakukan pihaknya untuk mengantisipasi menyebarnya penyakit ini di masyaraikat, dilakukan penyuluhan tentang gejala gejala penularan yang disertai pencegahannya, menyiapkan sarana kesehatan, dan menghimbau masyarakat memberikan waktu isitirah yang cukup untuk anak bila mulai terserang flu ini. “Hanya sedikit orang yang mencuci tangan sesuai. slm

Tidak ada komentar: