05 Oktober 2008

Apron Syamsudin Noor Segera Dibuka

PARKIR-Kawasan parkir pesawat (apron) di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin yang ditutup sejak 1 Februari lalu dan rencana akan dibuka dalan waktu dekat. (Foto doc/brt). Banjarmasin, KS Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Rudy Ariffin memberikan sinyal segera membuka kawasan parkir pesawat (apron) di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin yang ditutup sejak 1 Februari lalu. "Kita akan kordinasikan dengan dishub, kapan waktunya yang pas membuka apron,” ujarnya belum lama tadi ketika melakukan pertemuan dengan jajaran PT Angkasa Pura (AP) I di Banjarbaru. Tindakan gubernur membuka apron itu sendiri terkait dengan akan dilakukankannya perbaikan landasan pacu (run way) sepanjang 280 meter oleh perusahaan kontraktor PT Hutama Karya (HK). Rencananya besok, Selasa (7/10), PT HK akan melakukan mobilitas peralatan dan pembersihan lahan untuk pengerjaan proyek perbaikan dengan desain baru berupa cor semen dengan ketebalan tertentu. Pembukaan apron itu juga dipersiapkan untuk kedatangan arus mudik setelah lebaran Idul Fitri 1429 hijriyah dan persiapan pemberangkatan jemaah haji yang mulai dilaksanakan tanggal 5 November mendatang. Gubernur juga nampaknya tidak mempunyai alasan terus menutup apron tersebut, lantaran pihak PT AP I telah sepakat membayar bagi hasil pemanfaatan fasilitas tersbeut Rp1,3 miliar per tahun. Adapun pengerjaan proyek oleh PT HK setelah Dirjen Perhubungan Udara, Departemen Perhubungan menandatangani desain pembangunan landasan pacu Bandara Syamsudin Noor dari dua opsi yang diajukan. Terkait dengan aktivitas pesawat di bandara Syamsudin Noor, General Manager PT.Angkasa Pura I Banjarmasin, Rachmat Hadiyono menjelaskan, kondisi sekarang cukup padat. Dengan jumlah maskapai yang cukup banyak, penerbangan setiap hari di Kalsel mencapai 45 kali baik pesawat kedatangan maupun yang kepergian. Khususnya ini terjadi saat terjadi arus mudik. Pada hari biasa, tidak lebih dari 35 kali penerbangan. Jalur penerbangan yang mengalami lonjakan penumpang dan relatif padat yaitu Yogyakarta dan Surabaya, sedangkan Jakarta relatif normal. Lonjakan penumpang sat mudik lalu, terjadi pada H-5 lebaran mencapai 3.096 penumpang dari kapasitas yang tersedia dari lima perusahaan penerbang mencapai 3.600 orang. Sementara pada hari lainnya, hingga H-2 lebaran, jumlah penumpang berkisar antara 2.400 orang hingga 2.600 orang, kalaupun ada kenaikan tidak terlalu jauh dari angka tersebut. Dibanding tahun 2007, tambahnya, terjadi peningkatan jumlah penumpang sekitar 7 persen. "Kenaikan jumlah penumpang tahun ini memang tidak terlalu signifikan," katanya. (slm)

Tidak ada komentar: