07 Oktober 2008

Bidan PTT Kurang Peminat

gambar penyerahan SK penempatan bidan PTT di Kalsel Banjarmasin, KS Kesempatan yang diberikan kepada alumnus akademi kebidanan menjadi bidan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di 13 kabupaten kota se Kalsel dengan membuka pendaftaran untuk 350 orang, tidak terserap maksimal. Sejak dibukan pendaftaran tanggal 22 Juli sampai akhir 31 Agustus lalu, peminat bidan PTT untuk daerah biasa, terpencil dan sangat terpencil itu masih dibawah angka penerimaan yang disediakan. Padahal, untukmemenuhi kebutuhan bidan di seluruh desa se Kalsel, Pemprov Kalsel sudah mensosialisasikan ke sejumlah akademi kebidanan di luar daerah agar mau bertugas di Kalsel. Bertempat di aula Bapelkes Bajarbaru, Rabu (7/9) gubernur Kalsel,Rudy Ariffin menyerahkan Surat Keterangan (SK) pengangkatan kepada 213 bidan PTT yang terdiri dari 98 orang dari pemerintah pusat dan 115 dari Provinsi Kalsel. Sebelum menyerahkan SK tersebut, gubernur berpesan agar para bidan mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya ibu dan bayi. Sehingga anagka kematian ibu dan bayi di Kalsel bisa ditekan. Selain itu, mereka juga diminta memberikan penyuluhan dan pelayanan kesehatan tidak saja untuk ibu yang melahirkan, tapi sebelum dan sesudahkan. “Jadi ibu ibu itu dibantu bukan melahirkan bayi saja, proses sebelumnya juga perlu dibantu,” ingatnya. Terkait anggapan kurangnya peminat menjadi bidan PTT, Kepala Badan Kepegawain Daerah (BKD) Kalsel, HM Thamrin menepis hal itu. Tidak terpenuhinya jumlah penerimaan bidan PTT lebih disebabkan faktor banyaknya tenaga bidan di daerah yang sudah terserap menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Faktor lain lanjutnya, keterbatasan akademi kebidanan di Kalsel dalam meluluskan tenaga tenaga bidan. “Tapi kita akan buka dua akademi kebidanan lagi,jadi kebutuhan ini bisa terpenuhi,” jelasnya.

Tidak ada komentar: