02 Juni 2009

Pengusaha 'Wajib' Pakai Produk Lokal

Banjarmasin, KS Kalangan pengusaha kini diminta lebih menggunakan produk dalam negeri demi memberdayakan sektor swasta. Di kalangan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) kampanye serupa pernah dilakukan 2007 lalu. Hal ini sesuai arahan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang mengajak pengusaha mencintai dan menggunakan produk dalam negeri. Hal ini diyakini akan mendorong kemakmuran bangsa. “Di Kadin (pusat,red), kita setengah mewajibkan menggunakan produk dalam negeri,” ujar Wakil Ketua Kadin Erlangga Satria Agung di sela sela acara Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) Kadin,Selasa (2/6) di Aula Bappeda Kalsel. Kebijakan yangada di Kadin pusat diharapkan Erlangga juga dilakukan Kadin provinsi dan kabupaten kota seluruh Indonesia. Mengingat, cara tersebut cukup efektif dalam mengatasi krisis ekonomi global yang terjadi sekarang. Diakuinya, gencarnya produk luar negeri masuk ke tanah air adalah sesuatu yang tidak bisa ditahan. Apalagi dengan harga yang sangat kompetitif, tidak menutup kemungkinan produk lokal akan kalah bersaing. Semangat ingin memajukan pihak swasta dalam negeri dengan membeli produk lokal akan efektif menahan gencarnya produk luar. “Produk asing tidak boleh diblokir,” ujarnya. Meski tidak bisa dilakukan blokir produk luar negeri, pemerintah menurutnya bisa memperketat masuknya barang dengan pengawasan barang sesuai Standar Nasional Indoensia (SNI). “Harus selalu dicek apakah sesuai SNI,” sarannya. Senada diungkapkan Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin yang hadir pada pembukaan Rapimwil tersebut. Membatasi masuknya produk luar negeri diangap tidak mungkin dilakukan saat ini. “Yang diperlukan kesadaran, dengan menggunakan produk dalam negeri bisa menimbulkan aspek yang baik dalam ekonomi kerakyatan,” ujarnya. Khusus di Kalsel lanjutnya, penggunaan produk dalam negeri masih bisa dibilang dominan dibanding luar negeri. “Lihat saja, hanya orang tertentu yang senang produk luar negeri,” ucap Rudy. slm

Tidak ada komentar: