11 Juni 2009

Tokoh Agama Diminta Sosialisasi Narkoba

Banjarmasin, KS Sosok tokoh agama seperti kiai, pastor, pendeta atau biksu, adalah pembinaan dan panutan masyarakat ke jalan yang benar. Mereka punyai pengaruh kuat dalam menggerakkan masyarakat mencegah masalah masalah lingkungan, termasuk bahaya narkoba. Itu sebabnya, Badan Narkotika Nasional (BNN) meminta kerjasama tokoh agama tersebut dalam membantu mensosialisasikan bahaya narkoba di masyarakat sehingga peredaran barang haram itu dapat diminalisir. “Tokoh agam ini kitaharapkan bisa menularkan (soal pencegahan dan bahaya narkoba,red) di masyarakat,” ujar Kapus Cegah Lakar, BNN, Anang Iskandar kepada wartawan, Kamis (11/6) disela sela acara advokasi dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba bagi tokoh agama di Hotel Arum Kalimantan, Banjarmasin. Apalagi lanjut Anang Iskandar yang hadir mewakili Kalahar BNN, Drs Gories Mere tersebut, Kalsel merupa daerah yang memiliki peredaran narkoba cukup tinggi, perlu langkah langkah ini supaya tidak terus bedampak luas. Sikap masyarakat yang cenderung malu membawa masih malu membawa keuarganya yang menjadi korban narkoba untuk berobat, salah satu kendala dalam upaya pencegahan narkoba. “Kalau tidak diobati, ya terus mengkonsumsi narkoba,” ujarnya. Dikatakan, jajaran BNN bahkan memberikan pelayanan gratis untuk pengobatan bagi pasien korban narkoba di Lido Bogor, termasuk memberikan biaya transportasi bagi keluarga yang mengantarkan. “Kalau Perlu di Kalsel harus ada pusat seperti di Lido,” ujarnya Plt Sekretaris BNP Kalsel, Iberahim Yakub menambahkan. Selama ini pasien narkoba masih dilayani di RSJ Sambang Lihum. “Harusnya ruamah sakit swasta bisa melayani pasien ini,” sarannya. Kepala RSJ Sambang Lihum, Asyikin mengatakan, saat ini pasien yang masih dirawat di tempanya berjumlah 12 orang. “Semua laki laki, untuk perempuan kita belum bisa melayani rawat inap, karena keterbatasan tempat,” ujarnya. Asyikin meminta pemerintah daerah bisa mengalokasikan biaya yang lebih besar untuk melengkapi fasilitas rumah sakit seperti sarana olahraga dan sebagainya. Agar pasien lebih merasa nyaman selama perawatan. slm

Tidak ada komentar: