16 Juni 2009

Qari-Qariah Kalsel Gagal Lagi

SANTRI-Provinsi Kalsel memiliki banyak sekolah agama atau pesantren yang mampu mencetak ribuan santri setiap tahun. Ini merupakan potensi Kalsel dalam mencetak ahli bidang pengetahuan Alquran. (foto doc/brt) Banjarmasin, KS Meskipun Kalimantan Selatan (Kalsel) sempat mendapat julukan “gudang” qari qariah, namun beberapa tahun terakhir, setiap event atau perlombaan tingkat nasional, selalu gagal mencapai prestasi puncak. Sebut saja perlombaan seperti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK) atau Seleksi Tilawatil Quran (STQ) yang baru saja di gelar di Jakarta, utusan daerah yang dikirim belum bisa memposisikan Kalsel seperti masa lalu. Bahkan, kafilah Kalsel yang mengikuti Seleksi Tilawatil Qur'an Nasional (STQN) XX tahun 2009 di Pondok Gede Jakarta tanggal 5-11 Juni 2009 tadi, hanya bisa masuk dalam 10 besar setelah sebelumnya ada di peringkat 13. “Tahun ini Kalsel peringkat ke 8, meningkat dari sebelumnya, peringkat ke 13,” ujar Kasi Pendidikan Alquran dan MTQ, Kanwil Departemen Agama Kalsel, Drs H Artoni Jurna kepada wartawan, Senin (15/6). Dari semua qari qariah Kalsel yang diikutkan pada acara yang sekarang disebut pembinaan calon peserta MTQ Internasional itu, hanya tiga peserta mendapat juara yakni juara III tafsir 5 juz, harapan 5 qariah dewasa dan harapan 5 tafsir Bahasa Arab. Kedepan lanjutnya, akan dilakukan pembinaan secara kontinyu terhadap qari qariaah, termasuk di kabupaten/kota. Mereka akan dipanggil secara berkala untuk dilakukan pembinaan. Diakui, selama ini pembinaan terhadap qari qariaah Kalsel hanya berlangsung mendekati ada perlombaan, baik di tingkat provinsi maupun nasional. Akibatnya, hasil yang didapat belum maksimal. “Kemampuan qari qariah kita sangat bagus, hanya perlu pembinaan secara kontinyu saja,” ujar Artoni menilai. slm

Tidak ada komentar: