30 Juni 2009

Gubernur : Dunia Pendidikan Membaik

Banjarmasin, KS PEMBANGUNAN dunia pendidikan di Kalimantan Selatan (Kalsel) secara berangsur angsur mengalami perbaikan. Indikasi ini dapat diihat dari penuntasan program buta aksara dan wajib belajar (wajar) 9 tahun. “Kita akan melanjutkan program wajib belajar 12 tahun,” ujar Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin di acara Hablatul Imtihan (Perpisahan) Santri Pondok Pesantren Atthahiriyah Desa Madorejo Kecamatan Sambung Makmur Kabupaten Banjar, Selasa malam (30/6). Keseriusan pemerintrah lanjutnya, baik tingkat provinsi maupun kabuapten/kota, dapat dilihat dari pengalokasian dana pendidikan di ABPD masing masing minimum 20 persen, bahkan ada yang jauh lebih tinggi yakni Kabupaten Banjar sebesar 30 pesren. Kepada para santri dan warga yang hadir, gubernur mengingatkan pentingnya ilmu pengetahuan ini untuk masa depan. Menguti hadist Nabi Muhammad saw, gubernur mengangatkan, seseorang bila ingin selamat di dunia adalah dengan ilmu, bila dingin selamat di akhirat juga dengan ilmu dan bila ingin selamat kedua duanya, juga dengan ilmu. Sedangkan Bupati Banjar, Gusti Khairul Saleh pada sambutannya menyampaikan pesan kepada santri bahwa ilmu yang dimiliki seseorang tidak menjamin berhasil berinteraksi dengan baik di masyarakat. Sikap yang baik atau akhlak mulia justeru menjadi pendukung utama yang sangat menentukan dalam bersosialisasi. ”Ilmu seseorang perlu didukung dengan akhlak yang baik pula, yang lulus harus santun,” ujarnya. Diakhir sambutan, bupati memberikan sumbangan untuk Ponpes Atthahitiyah dibawah pimpinan ustad Abdul Hafaz ini sebesar Rp25 juta dan berjanji kpada warga setempat untuk melakukan pengaspalan jalan setempat. Di tempat yang sama, Camat Sumber Makmur, Gusti Suryani mengakaui program pemerintah sudah bisa dirasakan masyarakatnya. Kedepan diharapkan bisa ditingkatkan lebih banyak dan dirasakan masyarakat. slm

29 Juni 2009

Peserta Dialog Pemuda Lintas Agama Terpukau Kesenian Madihin

Banjarmasin, KS Meskipun beberapa perwakilan daerah belum bisa hadir karena pesawat yang mereka tumpangi terjadi delay, pembukaan Dialog Pemuda Lintas Agama ke III tingkat nasional di Asrama Haji Banjarbaru Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin malam (29/6) berlangsung meriah. Dialog Pemuda Lintas Agama Tahun 2009 yang dihadiri sekitar 350 peserta dari 33 provinsi itu dibuka langsung Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin dan disaksikan Dirjen Pusdiklat Keagamaan Depag, Atho Muzhar, Kepala Kandepag Kalsel, Prof DR Fahmi Arief MA dan jajarannya. Acara pemuda di nusantara yang menjadi agenda setiap dua tahun itu diawali dengan perkenalan masing masing provinsi dengan satu satu persatu diperkenalkan kepada pejabat yang hadir. Ketua Penitia Pelaksana, Fahmi Arief diawal acara menjelaskan, kegiatan ini diisi antara lain bakti sosial yang dilakukan dengan memberikan sekitar 200 bingkisan kepada masyarakat kurang mampu. Kegiatan lain berupa penanaman pohon, outbun dan perkemahan, pentas seni dan pameran masing masing daerah untuk memperkenalkan ciri khas mereka ditempat yang disediakan. Selama berlangsungnya kegiatan dialog, para peserta akan didampingi dari pejabat Kanwil Depag daerah masing-masing, dimana setiap daerah akan mengirimkan delapan peserta terdiri enam pemuda unsur agama dan dua dari Kanwil setempat. Diagendakan, peserta akan mengunjungi tempat-tempat ibadah dari enam agama yang ada, terutama yang terdapat di Banjarmasin. Dalam kunjungan ke tempat-tempat ibadah tersebut sekaligus berdialog dengan pengurusnya. Sambutan selanjutnya dari Menteri Agama M. Maftuh Basyuni yang dibacakan Atho Mazhar mengingatkan para pemuda supaya menjaga kebersamaam dan menghilangkan sekat sekat kedaerah atau kesukuan. Apalagi saat ini semangat persatuan dan membangun negeri pemuda dirasakan berkurang geloranya, sehingga perlu dibangkitkan lagi. Diingatkan juga janji para pemuda zaman dulu belum sepenuhnya terpenuhi. “NKRI adalah harga mati,” ujarnya. Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin sebelum membuka secara resmi acara mengatakan, Kalsel merupakan daerah yang masyarakatnya bisa menjaga harmonisasi,kendati warga yang tinggal berbagai suku dan golongan. Kendati demikian, pemahaman kebangsaan harus tetap ditumbuhkan dan ditingkatkan, khususnya kalangan generasi muda, mulai keluarga lingkungan kerja maupun lingkungan. Dialog Pemuda Lintas Agama tersebut akan berlangsung sampai 3 Juli 2009, kegiatan ini merupakan kegiatan dari Departemen Agama untuk menjalin kerukunan umat antar agama yang ada. Sebelum ditutup, beberapa daerah menyajikan kesenian dan budaya masing masing. Dari Kalsel ditampilkankesenian Madihin yang disampaikan Syahrani dari Kandepag Provinsi Kalsel. Kepiawaian pria ini nampaknya berhasil memukau ratusan pemuda dari Sabang sampai Merauke tersebut. Buktinya setiap bait yang diucapkannya mendapat aplause meriah diserta gelak tawa. Pesan pesan moral yang dirangkai dengan syair khas Madihin memiliki daya tarik tersendiri sehingga dari awal sampai akhir, para pemuda yang hadir nampak menikmati suguhan itu. slm

28 Juni 2009

Puluhan Ribu Pengunjung Padati Sekumpul

MARTAPURA, KS Tidak berbeda dengan tahun sebelumnya, puluhan ribu pengunjung dari berbagai pelosok Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan tengah (Kalteng) khususnya, memadati komplek Arraudhah Sekumpul Martapura untuk menghadiri Haul (peringatan hari wafat) yang ke 4 Almarhum Alimul Allamah Al Arif Billah, KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau disapa Guru Sekumpul, Minggu (28/6) malam yang berpusat di Musholla Arraudhah. Jamaah yang umumnya laki-laki itu datang sejak sore hari hingga menjelang Magrib sehingga memadati tempat peringatan. Akibatnya, jalan dan rumah warga sekitar komplek harus jadi tempat salah warga yang tidak bisa mendekati mesjid. Kendati demikian, antusias pengunjung tidak berkurang. Meskipun hanya menyaksikan melaui layar televisi yang disiarkan di kawasan tersebut, mereka tetap mengikuti prosesi dengan khusyu dan khidmat. Syair syair maulid Alhabsyi dan zikir yang dipandu sejumlah kiai dan habib yanghadir, diikuti secara serentak warga baik yangada di jalan jalan setemnpat maupun di rumah pendudukan. Acara haul diawali dengan sembahyang Magrib berjamaah dilanjutkan dengan pembacaan Surah Yasin dan Almulk yang merupakan wiridan rutin di musholla Arraudhah kemudian pembacaan syair-syair Maulid Alhabsyi. Kerinduan ribuan ummat dan jemaah pengajian Arraudhah akan sosok Almarhum Guru Sekumpul yang menghadap sang Khaliq 5 Rajab 1426 H atau tgl 10 Agustus 2005 lalu nampaknya terobati. Apalagi pada kesempatan tersebut kedua putera almarhum, Muhammad Amin Badali dan Ahmad Hafi Badali ikut dalam pembacaan syair-syair maulid Alhabsyi. Suasana tambah khusyu saat Muhammad Amin Badali melantunkan syair-syair maulid pujian terhadap Rasulullah SAW, diiringi dengan pukulan irama terbang yang dibawakan oleh Ahmad Hafi Badali bersama jemaah Sekumpul lainnya. Hadir pada proses haul itu Menteri Pemberdayaan Aparatur negara (MenPAN), Taufiq Effendie, Gubernur Kalsel, Drs Rudy Ariffin dan Wakil Gubernur Kalsel, HMRosehan NB SH, Muspida di Kalsel, pejabat di Pemkab Banjar, serta sejumlah undangan khusus lainnya. Muhammad, salah satu pengunjung mengaku rela datang sejak siang demi mengusahakan bisa mengikuti haul dengan posisi tempat duduk dekat pusat kegiatan. Sayangnya, dia mengaku masih kalah cepat dengan pengunjung lain. Namun Muhammad yang datang sekelurga itu, mengaku puas bisa hadir langsung dan merasakan mendapat pengobat rindu dengan almarhum Guru Sakumpul yang telah menghadap Allah swt empat tahun silam. Senada diakui Khairil yang selama almarhum Guru Sakumpul hidup, sering mendengarkan ceramahnya. Sepeninggalnya sekarang, dia bertekad selalu mengikuti haul ini setiap tahun bila diberi umur panjang sebagai bukti kecintaannya terhadap Guru Sekumpul ini. slm

Donor Darah BNP Disambut Antusias

TRANFUSI-petugas sedang melakukan tranfusi darah dari donator yang menyumbangkan darah mereka di kegiatan BNP, Sabtu lalu (foto ist/brt) Banjarmasin, KS Memeriahkan peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2009 yang jatuh pada tanggal 26 Juni, jajaran Badan Narkotika Provinsi (BNP) Kalsel melaksanakan kegiatan donor darah yang bekerja sama dengan PMI dan UnitTransfusi Darah RSUD Ulin Banjarmasin, Sabtu (28/6) di lobi Kantor Gubernur Kalsel. Aksi sosial itu nampaknya mendapat respon positif masyarakat Kota Banjarmasin, pejabat di lingkungan Pemprov Kalsel dan sejumlah mitra kerja BNP seperti Polda, Poltabes dan Korem 101 Antasari. “Sekitar 300 orang ikut acara donor darah kemarin (Sabtu,red),” ujar Kalakhar BNP Kalsel, H Syahbani, S Sos. Dikatakan, donor darah merupakan satu dari 8 item kegiatan yang mereka lakukan dalam rangka memeriahkan peringatan HANI 2009 di Kalsel. Kegiatan bekerja sama dengan sejumlah pihak. Kegiatan kegiatan dimaksud antara lain registrasi atau pendaftaran lomba kampung bebas narkoba, telekonferensi di Mapolda Kalsel, geraj jalan santai, dan upacara peringatan yang digelar hari ini, Senin (29/6) di halaman kantor gubernur. Bersamaan dengan apel tersebut, akan dilantik 4 satuan tugas yakni Satgas Bandara, Satgas Pelabuhan, Satgas Pencegahan dan Satgas Tindak Dit Narkoba. “Masing masing satgas beranggotakan 13 orang,” jelasnya. Dari berbagai kegiatan, diharapkan mampu menjadi wahana sosialisasi kepada masyarakat seputar masalah narkoba yang saat ini posisi Kalsel menempati peringkat 26 sebagai daerah pengguna Narkoba se Indonesia. Ketua BNP Kalsel, H.M Rosehan NB mengakui kondisi tersebut dan berharap melalui kerjasama dengan banyak pihak, pemberantasan peredaran dan penggunaan obat-obatan terlarang di daerah dari tahun ketahun bisa berkelanjutan. slm

ABG Dominasi Gerak Jalan Sehat BNP

Banjarmasin, KS Jajaran Badan Narkotika Provinsi (BNP) Kalsel kembali menggelar gerak jalan sehat sebagai salah satu kegiatan dari rangkaian peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2009. Gerak jalan santai yang memulai rute di halaman kantor Gubernur Kalsel Jalan Sudirman tersebut nampak didominasi para anak baru gede (ABG), pelajar dan mahasiswa dengan seragam yang disediakan panitia. Jalur yang dilalui peserta gerak jalan yang bekerja sama dengan salah satu radio swasta di Banjarmasin itu antara lain Jalan Sudirman, Suprapto, Haryono, RA Marthadinata, dan Lambung Mangkurat. Kalakhar BNP Kalsel, H Syahbani, S Sos, MM mengatakan kegiatan ini salah satu dari 8 item yang dilaksanakan untuk mensosialisasikan tentang bahaya narkoba di masyarakat, khususnya generasi muda yang paling mudah terpengaruh. Supaya bahaya narkoba ini dapat diminimalisir penyebarannya dan untuk penyembuhan bagi yang terlanjur menjadi korban, peran keluarga sangat diharapkan dengan cara aktif melapor kepada pihak terkait untuk minta pengobatan. “Keluarga jangan takut melapor bila ada anggota keluarganya yang kena narkoba,” ujarnya disela sela kegiatan gerak jalan santai, Minggu (28/6). Mereka yang menjadi korban barang hatam ini lanjutnya akan dibantu secara gratis selama penyembuhan dengan catatan tidak terkait aspek hokum.”Kalau dalam proses hukum tidak bisa. Mereka yang dengan kesadarannya minta diobati akan kita Bantu,” janjinya. Bantuan BNP lanjutnya, tidak sebatas pengobatan di daerah yang dalam hal ini ditangani RSJ Sambang Lihum. Namun bisa memang diperlukan karena kondisi yang parah, bisa direkmendasikan ke Pusat Sentral Rehabilitasi Residen Narkoba (PSRRN) Kido Bogor Jawa Barat. Namun Syahbani menyayangkan, saat ini masih sedikit keluarga yang melaporkan anggota keluarganya yang menjadi narkoba NAPZA, padahal bagi pasien yang dirawat di RSJ Sambang Lihum untuk Kasus Narkoba diberikan pelayanan cuma-cuma, tanpa dipungut biaya. Gerak jalan santai diikuti Ketua BNP Kalsel, HM Rosehan NB SH didampingi Aida Muslimah Rosehan dan sejumlah pejabat di jajalan Pemprov Kalsel serta mitra kerja BNP Kalsel. Rosehan menilai olahraga jalan santai merupakan sarana efektif untuk sosialisasi masalah narkoba karena olahraga ini banyak diminati masyarakat. Disamping biaya murah dan meriah. Selain hiburan, panita gerak jalan menyediakan ratusan bingkisan dan hadiah seperti kipas angin, dispenser, magic jar, jam dinding, dan lain lain yang merupakan partisipasi dari sejumlah dinas dan badan di Pemprov Kalsel, BPD Kalsel dan pihak swasta. slm

25 Juni 2009

Perusahaan Batu Bara Diberi Toleransi Tiga Bulan

Banjarmasin, KS Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) memberikan waktu tiga bulan kepada perusahaan batu bara untuk menyelesaikan flyover (lintasan atas) atau underpass (lintasan bawah) sejak tanggal 23 Juli 2009. Selama itu, truk angkutan batu bara masih dapat melakukan crossing atau penyeberangan di jalan umum. Selebihnya, bila jembatan dimaksud belum juga selesai, perusahaan yang bersangkutan dipersilahkan stop beroperasi sementara. “Akan diberi rekomendasi paling lama 3 bulan, hanya perlintasan, bukan jalan raya,” ujar Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin kepada wartawan, Jumat (26/6). Saat ini lanjutnya, pihaknya sudah menerima 8 permohonan pelintasan jalan umum itu kepada Pemprov Kalsel. Kesempatan in masih diberikan kepada perusahaan lainnya yang tidak bisa menyelesaikan pekerjaan mereka sampai tanggal yang ditentukan. “Permohonan sampai 23 Juli, yang tidak memohon dianggap bisa tidak menggunakan jalan negara untuk angkutan batu bara,” ujarnya. Saat ini, Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kalsel sudah memasang rambu rambu jalan pada titik titik yang ditentukan untuk memberikan peringatan kepada pihak perusahaan dan lainnya. “Kita minta aparat menjaga rambu rambu ini jangan sampai hilang atau dirusak pihak tak bertangungjawab,” pintanya. Terkait pelaksanaan jalan khusus ini, evaluasi Dinas Perhubungan IP Kalsel bulan Mei lalu, dari 14 perusahaan yang mengerjakan proyek, hanya dua perusahaan yang menyanggupi penyelesaian sesuai deadline (batas waktu) tanggal 23 Juli mendatang. Kedua perusahaan itu adalah PT Hasnunur Jaya Utama yang masih menyelesaikan flyover itu di kilometer 94 di Kabupaten Tapin dan PT ATP yang mengerjakan underpass di kilometer 101. 12 perusahaan lain diperkirakan tidak sanggup menyelesaikan kewajiban mereka sebelum penerapan Perda Nomor 3 Tahun 2008 terkait larangan penggunaan jalan umum untuk angkutan tambang dan perkebunan di Kalsel. 5 dari 12 perusahaan itu berjanji menyelesaikan pembangunan jalan di bulan Agustus sampai Oktober. Kelima perusahaan tersebut yakni PT Pribumi Citra Megah Utama yang proyeknya melewati jalur kilometer 152 Kabupaten Tanah Bumbu, kemudian PT Mitratama Perkasa di kilometer 153, PT WBM di kilometer 162, PT SCMM di kilometer 172 dan PT BCM di kabupaten yang sama. Sementara 4 perusahaan lainnya yakni PT Talenta Bumi, PT Coilindo Inter Nusa, PT Satui Barutama dan PT Borneo Inter Nusa, mengajukan permohonan perpanjangan waktu pengerjaan proyek. Sekali lagi Rudy Ariffin menyatakan komitmen menegakkan Perda 3 Tahun 2008 yang berisi aturan denda kurungan paling lama enam bulan atau denda paling banyak Rp50 juta bagi yang melanggarnya ini sesuai jadual yang ditentukan. ”Kalau tidak sekarang dimulai (melarang penggunaan jalan umum,red) kapan lagi dilakukan,” ujarnya. slm

Kalsel Incar 10 Persen Keuntungan Pengeboran Minyak di Kotabaru

Kegiatan pengeboran minyak lepas pantai Banjarmasin, KS Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) mulai melakukan ancang ancang patokan kontribusi yang diterima bila rencana Pearl Oil Ltd merealisasikan kegiatan pengeboran minyak lepas pantai di perairan Kabupaten Kotabaru atau tepatnya di pulau Larian. “Kita sudah melakukan pendekatan dengan pihak Departemen ESDM (Energi Sumber Daya Mineral,red), bila ada blok yang bisa dieksplorasi, minimal 10persen saham dari perusahaan untuk pemerintah daerah,” ujar Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin kepada wartawan, Jumat (26/5). Tidak itu saja, Pemprov Kalsel juga meminta jatah dari pembagian keuntungan antara pemerintah pusat dengan pihak perusahaan. Sehingga kontribusi tersebut bisa dirasakan masyarakat Kalsel. “Jadi kita tidak hanya jadi penonton,” ujarnya sembari mengatakan tidak ingin mengulangi pengalaman kurang menguntungkan dengan perusahaan pertambahan batu bara terkait royalti. Langkah antisipasi pemerintah lanjut Rudy Ariffin, tidak lepas dari potensi minyak yang cukup besar terkandung di dalam laut kawasan Selat Makasar tersebut. “Diperkirakan bisa 5.000 barel per hari, itu cukup besar,” jelasnya dan berharap bisa memberikan nilai tambah bagi daerah. Pihak Pearl Oil Ltd sudah melakukan ekspos analis mengenai dampak lingkungan (Amdal) yakni penilaian kelayakan lingkungan dari kegiatan yang akan mereka lakukan di tempat tersebut, Kamis (18/6) lalu di Banjarmasin. Sebelumnya, Kepala Dinas Pertambangan (Distam) Kalsel, Ir Ali Muzenie mengatakan, bila rencanan ini terwujud, minyak yang dibor itu akan disalurkan ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk diproses lebih lanjut. Proses pengolahan dilakukan di Kaltim dengan alasan lama eksplorasi terlalu pendek yakni hanya sekitar 9 tahun, sehingga dinilai tidak membangun pabrik pengolahan sendiri di Kalsel. Pearloil Ltd menurut keterangan BP Migas, juga berencana melaksanakan pengembangan Lapangan Gas Ruby yang terletak di lepas pantai Selat Makassar dengan target mencapai 100 MMScfd dengan masa produksi selama sembilan tahun. Rencana pengembangan lapangan Gas Ruby tersebut, meliputi pengeboran sumur pengembangan dan pemasangan fasilitas produksi. Selain sumur pengembangan dan fasilitas produksi, pengembangan lapangan Gas Ruby juga meliputi pemipaan gas bawah laut sepanjang sekira 300 km dari lapangan Gas Ruby ke Senipah. slm

23 Juni 2009

Perda Pendidikan Alquran Disosialisasikan

Banjarmasin, KS Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel), Selasa (23/6) mensosialisasikan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pendidikan Alquran di Kalsel dalam lingkup jajarannya. Perda Nomor 3 Tahun 2009 ini dinilai penting untuk memberikan dukungan dalam pengembangan dan peningkatan pendidikan Alquran secara sistematis, terarah, dan berkesinambungan. Demikian disampaikan Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin melalui pidato sambutan yang dibacakan Asisten Bidang Pemerintahan Setdaprov Kalsel, Isra Ismail SH pada acara sosialisasi yang bertempat di ruang Haram Manyarah kantor gubernur setempat. Perda ini diterbitkan dalam rangka peningkatan kegiatan baca tulis Alquran dan upaya mewujudkan sumber daya manusia (SDM) masa depan yang beriman dan bertaqwa (Imtaq) kepada Allah swt. Dasar pemikirannya bahwa Perda ini tidak bisa dilepaskan dengan kultur masyarakat Kalsel yang religius, sehingga diperlukan kesistematisan pelaksanaan pendidikan Alquran yangdiwujudkan dalam sebuah Perda. Mengngat pentingnya Perda ini, peserta sosialisasi diharapkan menyampaikan informasi yang mereka terima kepada masyarakat. Perda ini diharapkan dapat diimplementasikan secara optimal sehingga ketentuan yang ada dalam Perda tepat sasaran. “Saya minta peserta menyebarluaskan di masyarakat tentang Perda ini, sehingga Perda ini betul betul menjadi ketentuan yang mampu membentuk kehiduan yang lebih religius dan Islami,” ujar gubernur. slm

22 Juni 2009

Izin PT GMK Terancam Dicabut

Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin menyerahkan tropi kepada pemenang cerdas cermat dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2009, Senin (22 Juni) di Lapangan Murjani Banjarbaru.(foto ist) Banjarmasin, KS PT Gawi Makmur Kalimantan (GMK) adalah satu satunya dari delapan perusahaan di Kalimantan Selatan yang mendapat nilai merah pada penilaian kinerja perusahaan dan pengelolaan lingkungan (Proper) 2009. Nilai merah diartikan bahwa perusahaan yang bersangkutan perlu pengawasan khusus karena pengelolaan lingkungannya dilakukan kurang baik dan belum mencapai persyaratan minimum yang ditentukan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang undangan. “Bila dua kali nilainya merah, jadi hitam. Kalau sudah hitam kita akan menutup perusahaan tersebut,” tegas Gubernur Kalsel Rudy Ariffin kepada wartawan, Senin (22/6), seusai memperingati Hari Lingkungan Hidup (LH) di lapangan Moerdjani Banjarbaru. PT GMK saat ini masih menjalani pemeriksaan pihak berwajib di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) lantaran dituding mencaplok lahan warga dan lahan transmigrasi empat desa di Kabupaten Tanbu. Laporan disampaikan melalui Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga Kajian Pengawasan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (LKP3M) yang telah menerima surat kuasa setidaknya dari 90 pemegang segel hak tanah. Warga yang merasa dirugikan akhirnya memberikan kuasa kepada LKP3M untuk memperjuangkan hak mereka dan laporan tersebut diterima langsung Kasat Reskrim AKP Andi Adnan dengan nomor laporan STPL/K-141/V/2009. Sebelumnya, Rudy Ariffin pernah berjanji melakukan pemantauan terhadap kasus PT GMK, dengan catatan akan mempelajari duduk persoalannya terlebih dulu. Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Kalsel, Ir Rahmad Kurdi, mengatakan, penilaian terhadap kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan dilakukan setiap tahun. ‘’Jumlah yang akan dinilai terus ditambah, sehingga nantinya diharapkan ternilai semuanya,’’ katanya. Kemudian dari 7 perusahaan lainnya yang diproper, dua di antaranya, yakni PT Insan Bonafid dan PT Sumber Kurnia Buana, sama sama mendapat predikat kinerja biru, yaitu upaya pengelolaan lingkungan hidup mencapai hasil yang sekurang-kurangnya dengan persyaratan minimum. Lima perusahaan lagi, yakni PT Antang Gunung Meratus, PT Galuh Cempaka, PT Wahana Baratama Mining, PT Buana Karya Bhakti, dan PT Coca Cola mendapat nilai Biru (-). Selain memberikan penghargaan kepada kedua perusahaan yang mendapat nilai biru, peringatan Hari LH diisi dengan penyerahan Piala Adipura kepada Pemerintah Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut, dan piagam Best Effort untuk Kota Banjarmasin, serta sejumlah penghargaan lain. slm

Lingkungan Dinas PO Budpar Kalsel Terjelek

Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin meyerahkan penghargaan kepada Duta Lingkungan Hidup Kalsel, Senin (22 Juni, pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Banjarbaru.(foto ist) Banjarmasin, KS Salah satu rangkaian kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup (LH), Pemprov Kalsel melakukan penilaian terhadap lingkungan perkantoran di 38 satuan kerja perangkat daerah (SKPD) setempat, balai dan Unit Pelaksana Teknis (UPT). Hasilnya, Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (PO Budpar) Provinsi Kalsel menempati peringkat paling akhir atau terjelek karena nilai tidak mencukupi persyaratan kebersihan, kerapian kesejukan dan kenyamanan. Juara I ditetapkan kepada Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Holtikultura, juara II untuk Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan ke III adalah adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel. Demikian disampaikan Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Kalsel, Ir Rahmadi Kurdi sebelum pelaksanaan peringatan Hari LH se dunia di Kalsel 2009, Senin (22/6) di Lapangan Moerdjani Banjarbaru. Perwakilan badan, dinas atau badan yang menjadi juara penilaian perkantoran itu akan mendapat penghargaan yang akan diserahakan Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin pada kesempatan tersebut. Penyerahan penghargaan bersamaan dengan piala Adipura untuk Kota Banjarbaru dan kota Pelaihari, Kota Banjarmasin yang menerima Best Effort, penerima Kalpataru, Adiwiyata (sekolah berbudaya lingkungan) tingkat SD, SMP dan SMA. Kemudian juga diserahkan penghargaan kepada dua perusahaan yang mendapat nilai Biru pada proper 2008 dan kepada empat duta lingkungan Kalsel di ajang pemilihan regional Kalimantan nantinya. Usai acara, gubernur ketika dimintai komentarnya tentang dinas yang masih belum maksimal menata lingkungan kerja, berjanji akan memberikan pembinaan dan peringatan sehingga bisa lebih baik. “Nanti sekda yang akan melakukan evaluasi atau teguran, nanti akan dibina,” ujarnya kepada sejumlah wartawan. slm

Penghargaan bagi yang Peduli Lingkungan

ADIPURA-Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin menyerahkan tropi Adipura kepada Walikota Banjarbaru H Rudy Resnawan, Senin (22 Juni), pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Lapangan Murjani Banjarbaru.(Foto ist) Banjarmasin, KS Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin menyerahkan sejumlah penghargaan kepada pihak pihak yang dinilai pedui terhadap lingkungan, mulai pemerintah daerah, perusahaan, badan, instansi sampai perorangan. Penghargaan kepada pemerintah kabupaten/kota berupa penyerahan Piala Adipura untuk Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah laut, Sertifikat Best Effort untuk Kota Banjarmasin. Penghargaan lainnya kepada perusahaan yang mendapat nilai terbaik dari hasil penilaian kinerja pengelolaan lingkungan (proper) dari 8 perusahaan, penghargaan Adiwiyata, Kalpataru, dan penghargaan bagi siswa pemenang lomba berkait Peringatan Hari Lingkungan Hidup Kalsel 2009. Penghargaan Adiwiyata yang diberikan kepada sekolah karena dianggap berbudaya bersih, penghargaan Kapaltaru untuk individu yang dinilai telah mengabdi di bidang lingkungan. Tujuan dari pemberian penghargaan, disamping sebagai apresiasi dari Pemprov Kalsel terhadap masyarakat yang peduli dan berprestasi di bidang lingkungan, juga untuk mengingatkan pentingnya kesadaran lingkungan hidup. Dalam pidato sambutannya, Rudy Ariffin mengingatkan, kerusakan alam yang terjadi saat ini merupakan perlakukan manusia yang tidak memperhatikan aspek aspek lingkungan. Akibatnya sering tejadi bencana alam seperti banjir, tanah longsor, sampai kebakaran lahan atau hutan yang terkadang pada kawasaan tertentu, tejadi secara berulang ulang setiap tahun. “Bencana yang terjadi setiap tahun ini hendaknya memberikan kesadaran bagi kita,” ujarnya. Lebih lanjut disebutkan, kerusakan lingkungan juga tidak lepas dari faktor manusia yang tidak mematuhi peraturan perundangan undangan yang berlaku. Pengambilan potensi alam seperti bahan galian dilakukan semaunya tanpa mempertimbangkan dampaknya lebih jauh. Adipura untuk Masyarakat Terkait dengan penyerahan piala Adipura, Walikota Banjarbaru, Rudy Resnawan berjanji akan memberikan penghargaan atau bonus kepada petugas, pejabat atau masyarakat lainnya yang dinilai bekerja keras dalam menjaga lingkungan kota yang bersih. “Kita akan memberikan bonus,bentuknya nanti bagaimana yang sesuai peraturan, mengeluarkanuang sekarang tidakgampang, harus ada aturannya,” ujarnya. Rudy Resnawan mengakui, keberhasilan Kota Banjarbaru mendapat piala Adipura merupakan kerja sama pemerintah dan masyarakat. “Adipura milik masyarakat, bukan pemerintah,” ujarnya. Terkait dengan kondisi lingkungan, dia merasa prihatin karena pencemaran lingkungan masih terjadi di banyak tempat. Hal ini menyebabkan kondisi yang kurang sehat, tidak nyaman dipandang karena kotor. Sebelum acara ditutup, Rudy Resnawan menyerahkan piala Adipura yang baru diterimanya dari gubernur untuk diarak keliling kota dan secara bergiliran piala diserahakan kepada tiap pemerintah tingkat kecamatan. slm

Soal PKM Ditanggapi ‘Dingin’

Banjarmasin, KS Aksi Pengurus Daerah Gerakan Reformasi Indonesia (PD Gerindo) Kalsel mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang meminta menindaklanjuti laporan kasus dugaan korupsi pembebasan lahan eks Pabrik Kertas Martapura (PKM) ditanggapi dingin Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin. Rudy Ariffin mengaku tidak paham kenapa pihak PD Gerindo Kalsel yang melakukan pertemuan dengan KPK di Jakarta, Kamis (18/6) dan meminta penuntasan kasus yang sudah lama diusut. “Mulai kita jadi bupati sampai sekarang, sidang juga sudah, apa lagi, mau apa,” jawabnya singkat ketika dimintai komentarnya soal kasus ini. sebelumnya, Ketua PD Gerindo Kalsel, Syamsul Daulah mengaku, bersama Laskar Banua Kalsel Jakarta telah bertemu dengan Kabag Pelaporan KPK yakni Toshim yang mewakili pimpinan KPK. Syamsul bersama aktivis lainnya yakni Hermani Bagman, Badowo dan Agus Tomadio, mengaku kecewa dengan penindakan hukum di daerah ini karena kasus dugaan korupsi tersebut hanya menyidangkan beberapa orang. Gubernur Kalsel Rudy Ariffin yang dulu merupakan Bupati Banjar yang dianggap sebagai pengambil keputusan menurutnya, hanya dijadikan sebagai saksi. Dalam hal ini, diharapkan tidak hanya bisa menangkap koruptor yang ada di pusat, di daerah juga harus menjadi perhatian KPK untuk segera diproses sesuai hukum. slm

Upaya Penanggulangan DBD Ditingkatkan

FOGGING-Penyemprotan atau fogging salah satu upaya mengantisipasi penyebaran naybuk pembawa penyakit demam berdarah. (foto doc/brt) Banjarmasin, KS Kendati kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti cenderung menurun, jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Selatan (Kalsel) terus melakukan upaya antisipasi. Upaya dimaksud antara lain penyuluhan kepada masyarakat mengenai penyakit dan cara pencegahannya, sampai pada kegiatan penyemprotan (fogging) pada lokasi yang diperlukan. Penyuluhan dititikberatkan pada bagaimana memperkenalkan 3M yaitu Menguras bak mandi, Menutup tempat penyimpanan air, dan Mengubur kaleng-kaleng bekas yang bisa menampung air. Sedangkan pengasapan dilakukan 100 m2 disekitar rumah penderita penyakit DBD dan daerah tempat tinggal penderita. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, drg Rosihan Adhani belum lama tadi. Perlu diketahui lanjutnya, daerah yang termasuk rawan penyakit DBD juga didata Dinkes Kalsel diantaranya Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara dan Tanah Laut. ”Semua daerah tersebut digolongkan termasuk daerah endemis yang artinya daerah tersebut setiap tiga tahun selalu ada penderita penyakit DBD,” lanjutnya. Mengenai usia yang rawan terkena DBD, dijelaskan, mereka yang rentan terserang penyakit tersebut pada anak usia sekolah atau 5 - 12 tahun.Karena pada usia tersebut belum mempunyai imun atau kekebalan tubuh yang kuat. Kasus DBD Mei lalu tercatat 40 kasus dan bulan ini hanya tercatat 19 kasus. Data keseluruhan kasus DBD di Kalsel sejak awal 2009 tercatat 324 kasus dan diantaranya lima orang meninggal dunia. “Kasus tertinggi terjadi di Banjarbaru yaitu 70 kasus, Banjarmasin 51 kasus, dan Kabupaten Banjar ada 40 kasus,” sebutnya. Bebas Meningitis Pada topik lain, meski dilaporkan dalam dua tahun terakhir ini terjadi peningkatan pengidap meningitis atau radang selaput otak dan selaput sumsum tulang dari jemaah haji Indonesia dan dari negara lain, tetapi jemaah haji tersebut tidak ada yang berasal dari Kalsel. “Walaupun tidak ada kasus, kita tetap mewajibkan semua jemaah haji mendapat vaksin meningitis,” ujarnya. Pemberian vaksin meningitis untuk jemaah haji adalah vaksinasi meningitis meningokokus tetravalen. Vaksin tersebut mengandung serogrup A, C, Y dan W-135 dan menurutnya stok sudah siap. Untuk tahun ini, diperkirakan jumlah jemaah haji Kalsel 4000 orang dan semuanya diwajibkan divaksin meningitis meningokukus sebelum berangkat. Pemberian vaksin meningitis dilakukan pada pemeriksaan kesehatan tahap II atau setelah pemeriksaan tahap I yang dilakukan di puskesmas. Pemeriksaan tahap II dilakukan pada masing-masing rumah sakit di kabupaten dan kota. Untuk Kota Banjarmasin, vaksinasi meningitis dilaksanakan di RS Ansari Saleh. “Jemaah haji yang divaksin meningitis tidak dikenakan pungutan karena pemberian vaksin sudah termasuk satu paket dalam ONH. Sedangkan untuk umrah memang dikenakan biaya,” paparnya. tya/slm

16 Juni 2009

Dicari 375 Bidan Desa

SETELAH merekrut 213 bidan desa tahun 2008 lalu, sekarang Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalsel mencari lagi 375 tenaga yang sama untuk ditempatkan diberbagai lokasi di 13 kabupaten/kota. 372 tenaga bidan yang diperlukan tersebut terbagi atas 129 tenaga pegawai tidak tetap (PTT) daerah dan 243 pegawai pusat. Bila jatah tersebut terpenuhi, maka kekurangan bidan di Kalsel tinggal 216 orang saja. “Pendaftaran dibuka dimulai tanggal 1 – 15 Juli nanti,” ujar Kepala Dinkes Kalsel, Rosihan Adhani pada coffee morning pejabat Pemprov Kalsel, Rabu (17/6) di Graha Abdi Persada. Honor yang akan diberikan kepada bidan desa menurut Rosihan cukup besar, terutama yang ada di desa terpencil. “Honor PTT bidan Rp1.850.000 dan yang ada di desa terpencil lebih dari Rp2 juta, ditambah fasilitas rumah dan sebagainya,” ujar Rosihan. Untuk proses penerimaan, ini, pihak Dinkes Kalsel sudah melakukan koordinasi seperti sekolah kebidanan yang terdapat di Banjarmasin dan sekitarnya. “Dari sekolah sekolah kebidanan (di Kalsel,red), dapatdirekrut sekitar 200-an,” jelasnya. Tahun lalu, Dinkes membuka pendaftaran menjadi bidan desa se Kalsel dengan jumlah kouta 350 orang. Namun sampai ditutup pendaftaran, pelamar hanya berjumlah 213 orang yang terdiri dari bidan PTT 98 orang dari pemerintah pusat dan 115 dari Provinsi Kalsel. Terkait tidak terpenuhinya bidan PTT, Kepala Badan Kepegawain Daerah (BKD) Kalsel, HM Thamrin mengatakan, hal itu dipengaruhi banyaknya tenaga bidan di daerah yang sudah terserap menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), disamping faktor keterbatasan akademi kebidanan di Kalsel dalam meluluskan tenaga tenaga bidan. slm

Kepala Daerah Hambat Pelaporan Dana Dekonsentrasi

Banjarmasin, KS Direktur Jenderal Dekonsentrasi dan Kerjasama Departemen Dalam Negeri (Depdagri), Drs Norman Muhdad mengatakan, pelaporan pertanggungjawaban dari penggunaan dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan pada beberapa daerah, masih terlambat. Keterlambatan tersebut disebabkan penunjukkan kuasa pengguna anggaran oleh kepala daerah yang bersangkutan tidak tepat waktu atau bisa diserbabkan karena ada mutasi jabatan. Demikian disampaikan Norman Muhdad kepada wartawan, Selasa (16/6) usai pembukaan rapat koordinasi penyelanggaraan dekonsentrasi dan tugas pembantuan di Hotel Rodhita Banjarmasin yang dihadiri Asisten Bidang Pemerintahan, Isra Ismail SH yang mewakili Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin. Padahal lanjutnya, keterlambatan melakukan rekonsiliasi lapran keuangan tiap daerah, akan merugikan karena yang bersangkutan akan mendapat sangsi berupa penundaan pencairan dana yang sama pada triwulan berikutnya. Kebijakan ini sesuai ketentuan yang mengatur tentang sistem akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah pusat. “Walau begitu,pengenaan sangsi penundaan pencairan tidak membebaskan SKPD (satuan kerja perangkat daerah,red) yang bersangkutan dari kewajiban penyampaian laporan,” ujarnya. Penghentian pencairan dalam tahun berjalan dapat dilakukan apabila SKPD tidak menyampaikan laporan keuangan triwulan secara berturut turut dua kali dalam tahun anggaran berjalanatau ditemukan adanya penyimpangan dari hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawas Keuangan Pembangunan (BPKP), atau instansi pemeriksa lainnya. Dana dekonsentrasi merupakan dana pemerintah pusat yang dilimpahkan kepada pemerintah daerah. Departemen Keuangan tengah mempersiapkan Peraturan Pemerintah (PP) untuk mengatur pengelolaan dana dekonsentrasi mengingat selama ini pengelolaan dinilai masih belum jelas. slm

Kita Cari Solusi Krisis Global

Banjarmasin, KS Jajaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) se Kalimantan, Senin (15/6) melakukan rapat konsultasi analisis ekonomi tingkat regional yang membahas isu dampak krisis global terhadap daerah. Pertemuan dimaksudksan menjaring masukan masing masing provinsi di Kalimantan dan mencari solusi antisipasi yang bisa dilakukan sehingga dampak krisis ekonomi global yang terjadi, tidak membawa pengaruh buruk. “Kegiatan ini rutin dilakukan dan kali ini kita membahas soal krisis global yang diharapkan ada ada pemikiran pemikiran apa yang perlu dilakukan dalam menyikapi krisis global,” ujar Kepala Bappeda Kalsel, Noor Riwandi kepada wartawan, usai pembukaan rapat konsultasi analisis ekonomi regional se Kalimantan di Hotel Arum Banjarmasin. Kegiatan ini lanjutnya, akan ditindaklanjuti melalui forum kerjasama yang sudah ada di empat provinsi se Kalimantan yakni Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Timur (Kaltim), Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Selatan (Kalsel). “Masing provinsi akan mengevaluasi kekurangan daerahnya dan mencari solusi apa yang bisa dilakukan,” jelas Noor Riwandi. Turut hadir dalam rakon yang akan digelar dua hari berturut turut yakni tanggal 15-16 Juni 2009 itu, pihak Badan Pusat Statistik dan pada acara pembukaan, Senin malam, menyaksikan langsung Kepala BPS Pusat, DR Rusman Heriyawan dan Prof Dr Iwan Jaya Azis dari Universitas Indonesia (UI). Dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel, hadir Asisten II Bidang Pembangunan Setdaprov Kalsel, Fitri Rifani SH sekaligus membacakan pidato sambutan Gubernur Kalsel,Rudy Ariffin yang tidak bisa hadir. Pertemuan ini dinilai strategis dalam mengantisipasi dampak krisis finansial global dan mengambil kebijakan yang komprehensif dan terintegrasi masing masing provinsi di regional Kalimantan. slm

Qari-Qariah Kalsel Gagal Lagi

SANTRI-Provinsi Kalsel memiliki banyak sekolah agama atau pesantren yang mampu mencetak ribuan santri setiap tahun. Ini merupakan potensi Kalsel dalam mencetak ahli bidang pengetahuan Alquran. (foto doc/brt) Banjarmasin, KS Meskipun Kalimantan Selatan (Kalsel) sempat mendapat julukan “gudang” qari qariah, namun beberapa tahun terakhir, setiap event atau perlombaan tingkat nasional, selalu gagal mencapai prestasi puncak. Sebut saja perlombaan seperti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK) atau Seleksi Tilawatil Quran (STQ) yang baru saja di gelar di Jakarta, utusan daerah yang dikirim belum bisa memposisikan Kalsel seperti masa lalu. Bahkan, kafilah Kalsel yang mengikuti Seleksi Tilawatil Qur'an Nasional (STQN) XX tahun 2009 di Pondok Gede Jakarta tanggal 5-11 Juni 2009 tadi, hanya bisa masuk dalam 10 besar setelah sebelumnya ada di peringkat 13. “Tahun ini Kalsel peringkat ke 8, meningkat dari sebelumnya, peringkat ke 13,” ujar Kasi Pendidikan Alquran dan MTQ, Kanwil Departemen Agama Kalsel, Drs H Artoni Jurna kepada wartawan, Senin (15/6). Dari semua qari qariah Kalsel yang diikutkan pada acara yang sekarang disebut pembinaan calon peserta MTQ Internasional itu, hanya tiga peserta mendapat juara yakni juara III tafsir 5 juz, harapan 5 qariah dewasa dan harapan 5 tafsir Bahasa Arab. Kedepan lanjutnya, akan dilakukan pembinaan secara kontinyu terhadap qari qariaah, termasuk di kabupaten/kota. Mereka akan dipanggil secara berkala untuk dilakukan pembinaan. Diakui, selama ini pembinaan terhadap qari qariaah Kalsel hanya berlangsung mendekati ada perlombaan, baik di tingkat provinsi maupun nasional. Akibatnya, hasil yang didapat belum maksimal. “Kemampuan qari qariah kita sangat bagus, hanya perlu pembinaan secara kontinyu saja,” ujar Artoni menilai. slm

15 Juni 2009

Kelulusan Siswa MA dan SMK di Kalsel Menurun

teks : Siswa salah satu SMA di Banjarmasin saat melaksanakan UN (foto doc) Banjarmasin, KS Persentasi kelulusan siswa Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kalsel pada Ujian Negara (UN) 2008/2009 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Sedangkan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) terjadi kenaikan 1,17persen yakni dari 91,98 persen menjadi 93,16 persen. Kelulusan siswa MA tahun 2007/2008 sebanyak 87,42 persen dan tahun 2008/2009 hanya 85,87 atau turun 1,56 persen. Sementara siswa SMK yang lulus tahun 2007/2008 sebanyak 83,83 persen, turun 2,11 persen dari kelulusan tahun 2007/2008 yang mencapai 84,94 persen. Hasil UN ini menurut Sekretaris Dinas Pendidikan Kalsel, Herman Taufan, diterima pihaknya dari Jakarta Jumat malam, (12/6) dan baru dibuka, Senin (15/6). Pengumuman masing masing sekolah kepada wali murid atau siswa tergantung kesiapan sekolah yang bersangkutan. “Besok (hari ini,red) dinas di kabupaten/kota akan menyampaikan hasil UN ini ke sekolah sekolah dan kemungkinan jam 12.00 siang ada yang bisa langsung mengumumkannnya,” ujarnya kepada wartawan, Senin (15/6). Dikatakan, terjadinya penurunan kelulusan siswa di SMK, terkait dengan adanya penambahan komponen penilaian. “Ada penambahan komponen penilaian yakni ujian teori dan ujian praktek. Bila nilai ujian praktek lebih dari 7, teori hanya 4, siswa itu tidak lulus,” jelasnya. Pemerintah menetapkan standar kelulusan UN dari minimal 5,25 tahun lalu menjadi minimal 5,50 untuk enam mata pelajaran. Bagi siswa yang tidak lulus, dijelaskan Herman, mereka bisa mengikuti ujian paket C. “Ijazahnya sama, bisa masuk perguruan tinggi atau apa saja, hanya bedanya tidak ada tertulis jurusan,” terangnya. Diminta komentarnya tentang aksi siswa yang sering melakukan konvoi di jalan dan mencoret coret seragam, hal itu menurutnya tergantung pada siswa yang bersangkutan dalam mengekpresikan apa yang mereka capai. “Yang jelas, mereka yang lulus, berarti dianggap memiliki budi pekerti yang baik, sesuai kriteria kelulusan undang undang pendidikan,” belanya. Untuk informasi lebih lanjut, Herman mengaku belum bisa menyampaikan karena belum mengolah data yang mereka terima, termasuk membuat rangking kabupaten/kota atau masing masing sekolah. “Mungkin di coffee morning Rabu bisa kita paparkan nanti,” janjinya. slm Hasil UN 2008 2009 Sekolah Peserta Lulus Tidak Lulus % SMA IPA 4.817 4.656 161 (3,34) SMA IPS 8.209 7.527 682 (8,31) SMA BHS 343 271 72 (20,99) MA IPA 1.676 1.600 76 (4,53) MA IPS 4.293 3.539 754 (17,56) MA BHS 614 512 102 (16,61) MA Agama 254 220 34 (13,39) SMK 6.319 5.297 1.020 (16,17) Total Kelulusan SMA 2008/2009 93,16 persen Kelulusan SMA 2007/2008 91,98 persen atau naik 1,17 persen Total Kelulusan MA 2008/2009 85,87 persen Kelulusan MA 2007/2008 87,42 persen atau turun 1,56 persen Total Kelulusan SMK 2008/2009 83,83 persen Kelulusan SMK 2007/2008 85,94 persen atau turun 2,11 persen Peserta Lulus Terbaik SMA IPA Khairurrahimin Ramadhani 55.20 SMAN 1 Barabai SMA IPS M Arifbillah Siddiq 53.52 SMAN 1 BJM SMA BHS Endy Rezal P 48.45 SMAN 2 BJM MA IPA M Ikhsan A 51.25 MAN 1 Pelaihari MA IPS Thaibatun Nissa 52.15 MAN 2 Kandangan MA BHS Mariana R 49.25 MAN2 BJM MA Agama M Rasyidi 52.65 MA Rakha Amuntai SMK Miftahul Ikhsan 36.91 SMKN 1 Simpang Empat Batulicin-Tanbu

12 Juni 2009

Pemprov Siapkan Expo Kalsel 2009

Banjarmasin, KS Pemerintah Provinsi Kalsel menyiapkan Expo Kalsel 2009 atau pameran pembangunan yang sudah menjadi agenda tahunan. Tahun sebelumnya pelaksnaan bertempat di Kota Banjarbaru dan tahun ini di Kota Banjarmasin. Kepala Biro Perekonomian Provinsi Kalsel, Arbainsyah menerangkan pihak Pemprov Kalsel akan mengadakan expo sebagai salah satu agenda visit Kalsel 2009. Rencananya expo tersebut meminjam tempat kepada Pemko Banjarmasin dilahan Kamboja Jalan Anang Adenansi. Dengan begitu diharapkan sebelum 20 Juni sudah bersih dan siap untuk dipakai oleh pihak provinsi untuk mengadakan expo Kalsel 2009. Expo yang diadakan Pemprov Kalsel bertujuan menunjukan potensi daerah masing-masing kabupaten/kota yang ada di Kalsel, katanya. Acara expo tersebut ditangani even organizer (EO) Tiga Warna Promosindo yang berasal dari Jakarta dan berpengalaman untuk even besar seperti itu. Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kalsel, Bihman Mulyansyah mengharapkan, lahan Kamboja yang akan dipakai expo Kalsel agar sudah siap pakai sebelum 20 Juli mendatang. Dikarenakan alat-alat yang dibawa EO untuk expo Kalsel tersebut akan mulai masuk kelahan Kamboja sekitar 20 Juli 2009. Rencana expo Kalsel tersebut berlangsung 4-12 Agustus 2009, lanjutnya. Bihman menerangkan dalam expo Kalsel nanti Provinsi Kalsel akan menyuguhkan kerajinan tangan khas masyarakat dan hasil-hasil pembangunan di Kalsel. Melalui pagelaran expo Kalsel itu, maka berbagai kemajuan pembangunan daerah itu dapat diekathui masyarakat, demikian Birman. ant/slm

11 Juni 2009

Menristek : Dana Jangan Jadi Alasan

Menristek saat meninjau stand pamerandi halaman kantor RRI Banjarmasin usai membuka acara secara resmi. (foto ist) Banjarmasin, KS Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek), Kusmayanto Kadiman mengimbau pihak terkait baik di tingkat pusat maupun daerah, supaya tidak menjadikan masalah biaya sebagai kendala kegiatan penelitian atau pengakajian. Yang terpenting menurutnya bagaimana memaksimalkan biaya yang terbatas itu untuk kegiatan penelitian yang nantinya bisa dimanfaatkan masyarakat.”Kalau sedikit, fokuskan pada satu penelitian, dana jangan jadi alasan,” ujarnya usai mengikuti expo 2009 peringatan Hari Teknologi Nasional (Harteknas), Jumat (12/6) di RRI Banjarmasin Berbicara soal kekurangan alokasi dana lanjutnya, semua pihak mengaku kekurangan dana, mulai soal alokasi untuk pertahanan sampai sektor pendidikan yang sudah diberikan jatah sangat besar dibanding lainnya. Dana yang besar menurut Rektor Institut Teknologi Bogor (ITB) ini tidak menjamin terlaksananya kegiatan yang baik. Justeru bisa berpeluang pemborosan atau tindak korupsi bila tidak dikelola dengan baik. “Kerjakan dengan dana yang sedikit itu, kalau hasilnya baik dan dirasakan masyarakat, nanti kan bisa ditambah,” ujar alumnus Natioal University, Australia ini. Terpisah, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kalsel, Ir Suriatinah mengakui banyak masalah krusial dan potensial di daerah yang tidak bisa ditindaklanjuti lantaran terkendala dana. Rasio dana yang diterima Balitbangda empat tahun terakhir belum mencapai 1 persen dari total APBD. Sebut saja, APBD Kalsel 2006 hanya mengalokasikan Rp2,41 miliar dari 1,12 triliun atau 0,21 persen dan tahun berikutnya, dari total APBD 1,22 triliun, diberikan Rp2,58 miliar atau 0,18 persen. Selanjutnya pada APBD tahun 2008, dialokasikan dana untuk Balitbangda Kalsel Rp2,78 miliar dari Rp1,37 triliun atau 0,20 persen dan APBD 2009 memberikan dana operasional Satuan kerja perangkat daerah (SKPD) ini sebesar Rp1,62 miliar dari total APBD 1,60 triliun atau 0,10 persen. Padahal menurut Suriatinah, Peraturan Mendagri Nomor 33 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan di lingkungan Departemen Dalam Negeri pada Bab IX pasal 17, diamanatkan bahwa untuk meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan yang aktual dan berkaulitas, pemerintah daerah dapat mengalokasikkan dana sekurang kurangnya 1 persen dari APBD masing masing. Disebutkan, selama 2001-2009, terlaksana kegiatan penelitian dan pengembangan pada aspek kebijakan lebih kurang 80 judul yang mayoritas masih fokus pada penelitian, bukan pengembangan. Proyeksi kedepan, kegiatan pengembangan akan ditingkatkan sehingga hasil hasilnya dapat lebih menentuh dan dimanfaatkan masyarakat. Terkait beberapa kegiatan yang sudah dilakukan, disebutkan antara lain lain kajian komprehensif perpindahan kantor gubernur, studi alternatif pelabuhan Trisakti, kajian pasar terapung, kajian tentang bijih besi, dan sebagianya. Tahun 2010 direncanakan pengkajian tentang banjir di Kalsel yang sudah menjadi bencana rutin setiap tahun seperti di Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, Banjar, dan beberapa kawasan lainnya. slm

Tokoh Agama Diminta Sosialisasi Narkoba

Banjarmasin, KS Sosok tokoh agama seperti kiai, pastor, pendeta atau biksu, adalah pembinaan dan panutan masyarakat ke jalan yang benar. Mereka punyai pengaruh kuat dalam menggerakkan masyarakat mencegah masalah masalah lingkungan, termasuk bahaya narkoba. Itu sebabnya, Badan Narkotika Nasional (BNN) meminta kerjasama tokoh agama tersebut dalam membantu mensosialisasikan bahaya narkoba di masyarakat sehingga peredaran barang haram itu dapat diminalisir. “Tokoh agam ini kitaharapkan bisa menularkan (soal pencegahan dan bahaya narkoba,red) di masyarakat,” ujar Kapus Cegah Lakar, BNN, Anang Iskandar kepada wartawan, Kamis (11/6) disela sela acara advokasi dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba bagi tokoh agama di Hotel Arum Kalimantan, Banjarmasin. Apalagi lanjut Anang Iskandar yang hadir mewakili Kalahar BNN, Drs Gories Mere tersebut, Kalsel merupa daerah yang memiliki peredaran narkoba cukup tinggi, perlu langkah langkah ini supaya tidak terus bedampak luas. Sikap masyarakat yang cenderung malu membawa masih malu membawa keuarganya yang menjadi korban narkoba untuk berobat, salah satu kendala dalam upaya pencegahan narkoba. “Kalau tidak diobati, ya terus mengkonsumsi narkoba,” ujarnya. Dikatakan, jajaran BNN bahkan memberikan pelayanan gratis untuk pengobatan bagi pasien korban narkoba di Lido Bogor, termasuk memberikan biaya transportasi bagi keluarga yang mengantarkan. “Kalau Perlu di Kalsel harus ada pusat seperti di Lido,” ujarnya Plt Sekretaris BNP Kalsel, Iberahim Yakub menambahkan. Selama ini pasien narkoba masih dilayani di RSJ Sambang Lihum. “Harusnya ruamah sakit swasta bisa melayani pasien ini,” sarannya. Kepala RSJ Sambang Lihum, Asyikin mengatakan, saat ini pasien yang masih dirawat di tempanya berjumlah 12 orang. “Semua laki laki, untuk perempuan kita belum bisa melayani rawat inap, karena keterbatasan tempat,” ujarnya. Asyikin meminta pemerintah daerah bisa mengalokasikan biaya yang lebih besar untuk melengkapi fasilitas rumah sakit seperti sarana olahraga dan sebagainya. Agar pasien lebih merasa nyaman selama perawatan. slm

Tokoh Banua: ISTRI PEJABAT

Tokoh Banua: ISTRI PEJABAT

08 Juni 2009

Investor Baja Ramai-ramai Masuk Kalsel

Banjarmasin, KS SETELAH komoditas kayu sudah habis dan batu bara yang mulai menipis, sejumlah investor mulai melirik bahan tambang lainnya di Kalsel yakni jenis biji besi. terbukti belakangan, mereka ramai ramai mendirikan pabrik pengolahan baja. Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Kalsel mencatat sampai bulan Mei lalu, telah masuk lima investor di Kalsel yang terdiri dari 3 dari luar negeri dan dua lainnya berasal dari dalam negeri. Tiga penanaman modal asing (PMA) itu yakni PT Meratus Jaya Iron Steel dengan nilai investasi US$ 588 juta, PT Mandan Steel senilai US$ 220 juta, dan PT Delta Prima Steel dengan nilai investasi US$ 20 juta. Sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) dilakukan PT Tri Agung Tambang dengan nilai investasi Rp122.250.000.000 dan PT Semeru Surya Steel yang menyediakan dananya sebesar Rp100 miliar. Dari lima investasi di bidang industri pengolahan besi dan baja dasar itu, sudah ada yang mulai melakukan kegiatan konstruksi dan pembuatan analisa dampak lingkungan (Amdal). Demikian diungkapkan Kepala BKPMD Kalsel, Dra Hj Ratna Fatmawati kepada wartawan, Senin (8/6). Dijelaskan Ratna, dari lima perusahaan yang ada, tiga diantaranya diketahui kapasitas produksi yang cukup besar. PT Meratus Jaya Iron Steel mempunayi kemampuan kapasitas produksi 315.000 ton per tahun, PT Mandan Steel 1.000.000 ton per tahun dan PT Semeru Surya Steel mencapai 120.000 ton per tahun. Bila dilihatdari sektor usaha yang dilirik investor, menurutnya bisa disimpulkan usaha pertambangan masihmenjadi sektor yang menjanjikan di Kalsel ini, terutama pertambangan bijih besi. "Sektor pertambangan umum nampaknya masih menjadi primadona kegiatan usaha di Kalsel," ujarnya yang dididampingi Kabid Wasdal M. Yusransyah dan Kabid Promosi Tolib. Lebih lanjut Ratna mengatakan, hingga kini memang masih ada berbagai kendala untuk mengembangkan investasi Kalsel, terutama terkait dengan kepastian hukum dan kepastian berusaha. "Untuk menekan kendala dan hambatan tersebut, kami merancang peraturan daerah tentang fasilitas investasi Kalsel yang diharapkan dapat menjadi payung hukum bagi aktivitas investasi," katanya. slm

07 Juni 2009

Luasan Sawah di Kalsel Berkurang

Banjarmasin, KS Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kalimantan Selatan (Kalsel), Ir Sriyono mengemukakan, pada musim tanah (MT) Oktober-Maret 2008/2009, Kalsel diperkirakan mengalami kekurangan areal tanam. Kekurangan tanam khusus jenis tanaman pangan diprovinsi yang terdiri 13 kabupaten/kota tersebut, disebabkan lahan persawahan pada beberapa wilayah kabupaten dalam kondisi terendam air sehingga tidak bisa tanam. "Seperti halnya di Kabupaten Tapin, Banjar dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), pada beberapa kawasan lahan persawahan kini masih digenangi air," paparnya dihadapan jajaran Pemprov Kalsel. Namun diperkirakan pada MT periode kedua atau April - September 2009 kekurangan tanam tersebut dapat diatasi, lanjutnya. Kekurangan tanam pada MT Oktober - Maret 2008/2009 tersebut luasannya mencapai 25.000 hektare, tersebar disejumlah kabupaten. "Jika kekurangan tanam pada periode satu tersebut dapat teratasi, maka tidak akan terjadi permasalahan pangan di Kalsel," tandasnya. Untuk mengatasi masalah kekurangan tanam tersebut serta percepatannya, Pemprov Kalsel melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura memberikan sejumlah bantuan benih serta pupuk kepada petani diempat kabupaten. "Oleh sebab itu, saya masih optimistis produk hasil pertanian Kalsel tidak akan mengalami penurunan berarti dalam kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)," demikian Sriyono. Pada tahun 2008, peran atau kontribusi bidang pertanian terhadap PDRB Kalsel masih termasuk dominan yaitu mencapai 22,56 persen. Karena ketika itu, khusus subsektor padi sawah produksinya makin menempatkan Kalsel sebagai salah satu daerah penyangga produksi padi nasional. Produksi padi Kalsel 2008 mencapai 1.977.789 ton dan produksi beras mengalami surplus sebanyak 636.000 ton, sehingga selain mampu memenuhi kebutuhan sendiri juga bisa membantu daerah lain. slm

BNP Seleksi Kampung Bebas Narkoba

Banjarmasin, KS DALAM waktu dekat, Badan Narkotika Provinsi (BNP) Kalsel merealisasikan rencana pelaksanaan lomba kampung bebas narkoba di Kalsel seperti yang sudah dilakukan beberapa kota di Indonesia. Lomba kampung bebas narkoba dimaksudkan mensosialisasikan bahaya narkoba bagi masyarakat, terutama generasi mudah yang rentan terjebak dalam penyalahgunaan barang terlarang itu. Kriteria yang dinilai antara lain keaktifan masyarakat dalam desa atau kampung tersebut membantu aparat memberantas narkoba, minimnya kasus yang ada atau bahkan bebas dari peristiwa tersebut, dan sebagainya. “Nanti ada hadiah yang diberikan,” ujar Ketua BNP Kalsel, Rosehan NB SH. Kegiatan ini diharapkan efektif sebagai cara pencegahan dan penanggulangan narkoba yang sekarang makin menyebar luas di masyarakat. Tiap kampung bisa membuat slogan Tekad bersama memberantas narkoba menyatu dalam peluncuran program Adu Kampung Bersih dari Narkoba di DBL Arena kemarin. Dalam even yang diprakarsai Badan Narkotika Nasional dan Jawa Pos itu, kampung-kampung di Surabaya akan berlomba membersihkan diri serta menyelamatkan warganya dari bahaya narkoba. Launcing program dilakukan Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional (Kalakhar BNN) Komjen Pol Goris Mere, Kapus Cegah Lakhar BNN Pusat Brigjen Pol Anang Iskandar, Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Bahrul Alam, ketua Badan Narkotika Provinsi (BNP) yang juga Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, serta Ketua Badan Narkotika Kota (BNK) yang juga Wakil Wali Kota Surabaya Arif Afandi. Kegiatan yang langsung melibatkan masyarakat, apalagi dikemas dalam bentuk kompetisi, tersebut dinilai sangat membantu jajaran BNN, BNP, dan BNK dalam mewaujudkan masyarakat bebas narkoba. “Minggu depan pendaftaran dimulai, pengumuman pemenang kita sampaikan pada peringatan HUT RI 17 Agustus nanti sekaligus penyerahan hadiah,” ujar Rosehan. slm

Permintaan Modal Koperasi dibawah Kouta

Banjarmasin, KS DINAS Koperasi dan Pengusaha Kecil Menengah (PKM) Kalsel, Taufik Akamuddin mengatakan, dua tahun terakhir, program andalan pihaknya untuk pemberdayaan koperasi adalah dengan penyediaan modal dari APBD Kalsel. Tahun 2006 jumlaah modal yang disalurkan Rp1 miliar yang diterima 6 kopreasi yang dijalankan 171 anggota. Saat ini, perputaran dana per 31 Maret 2009 mencapai Rp3,6 miliar dengan jumlah pemakai jasa 939 orang. “Penerima angsuran pinjaman mencapai Rp2,8 miliar, disalurkan kembali Rp4,7 miliar dengan pola yang sama untuk 29 kopreasi tahun 2008,” ujar Taufik. Tahun ini lanjutnya, pemerintah daerah menganggarkan kouta Rp10 miliar melalui APBD 2009 dan masih dalam tahapan penjaringan. Koperasi bagi yang berminat dapat mengajukan permohonan melalui dinas tekait di tempat masing masing. “Saat ini sudah masuk permohonan dari 17 koperasi di 5 kabupaten kota dengan plafon usulan Rp5,3 miliar, dalam waktu dekat diharapkan bisa diproses dan disalurkan dananya kepada peneriman,” ujarnya belum lama tadi. Dinas Koperasi dan PKM Kalsel mencatat sampai Maret 2009, jumlah koperasi sebanyak 2.180 unit dengan anggota 299.915 orang. Total aset sebesar Rp536,384 miliar dengan volume usaha mencapai Rp267,761 miliar. Pembinaan secara langsung dilaksanakan dengan kabupaten/kota dengan bantuan Balai Koperasi dan UKM melalui pelatihan teknis dan keterampilan, baik pengelolaan, pembinaan, pengurus dan pengawasa maupun anggota koperasi dan UKM. Lebih lanjut disebutkan, permasalahan yang masih sering ditemukan dalam kaitannya dengan pengucuran dana penyertaan modal bagi koperasi adalah rendaknya koperasi yang melaksanakan rapat angota tahunan (RAT). Padahal, RAT menurut Taufik, merupakan salah satu indikator keporasi aktif dan berkualitas. Untuk itu, dalam upaya meningkatkan pelaksanaan RAT, pihaknya telah melakukan beberapa kegiatan. Kegiatan dimaksud antara lain pembenahan dan memperkuat kualitas manajemen dan organisasi koperasi, meningkatkan keanggotaan, membuat peringkat koperasi dan memberikan penghargaan bagi koperasi berprestasi. slm

04 Juni 2009

Banjarbaru dan Pelaihari Raih Adipura

Banjarmasin, BARITO Kegigihan Pemerintah Kota Banjarbaru dan kota Pelaihari Kabupaten Tanah Laut terhadap pengelolaan lingkungan yang bersih membuahkan hasil. Tahun ini, keduanya berhasil meraih Piala Adipura 2009 pada kategori berbeda. Sementara Kota Banjarmasin yang masuk kelompok kota besar, hanya mendapat piagam penghargaan atau Best Effort yakni kota yang dianggap melakukan peningkatan luar biasa dalam upaya perbaikan lingkungan. Kota Banjarbaru yang masuk kategoti kota sedang, mendapat poin 73,22 atas upaya di bidang kebersihan dan pengelolaan lingkungan perkotaan, dan kota Pelaihari yang berada di kategori kota kecil, mengumpulkan nilai 73,03 dan berhak menerima piala Adipura yang diserahkan langsung Presiden susilo BambangYudhoyono pada Hari Lingkungan Hidup (LH), hari ini (5/6). “Besok (hari ini,red) piala akan diserahkan bapak presiden di Istana Negara, sehabis salat Jum at, penghargaan menteri (Menteri LH,red) diHotel Borobudur” ujar Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kalsel, Rahmadi Kurdi kepada Barito Post, Kamis (4/6) via telepon selulernya. Selain bangga dengan kedua kota di Kalsel yang mendapat piala Adipura tersebut, Rahmadi memuji apa yang diperoleh Kota Banjarmasin, meskipun belum berhasil mendapatkan piala yang selama ini idam idamkan. “Kota Banjarmasin dianggap luar biasa upayanya dalam pengelolaan lingkungan, jadi dapat best effort, ini pertama kali diterima,” ucapnya. Masih keterangan Rahmadi Kurdi, di Kalimantan yang termasuk kota besar adalah Banjarmasin dan Balikpapan, kategori kota sedang adalah Banjarbaru, Bontang, Tarakan, dan Singkawang, kemudian kategori kota kecil adalah Pangkalan Bun dan Pelaihari. Keberhasilan Kota Banjarbaru ini merupakan kado Rudy Resnawan selaku walikota diakhir masa jabatannya. Sebelumnya, kepada media RudyResnawan mengatakan, penghargaan ini dapat lebih memotivasi masyarakat dan pemerintah kota untuk lebih meningkatkan kebersihan yang telah serta bersama-sama memelihara dan menjaganya. Tanda-tanda Kota Idaman bakal mendapatkan penghargaan Adipura sebenarnya sudah terlihat sejak jauh hari. Pada penilaian tahap I, poin yang diperoleh sudah 70,25. Pesaingnya saat itu untuk kategori kota sedang di regional Kalimantan hanya Bontang, Singkawang, Tarakan, Palangkaraya dan Pontianak. Usai penilaian tahap pertama, aksi bersih-bersih lingkungan kian gencar dilaksanakan sekaligus melibatkan peran serta masyarakat yang memang cukup aktif. Hasilnya terlihat, kawasan Kota Banjarbaru mulai dari sekolah, jalan utama, dan kawasan perumahan terlihat lebih bersih dan tertata. Lain lagi dengan Kota Banjarmasin. Pemko setempat memang gencar melakukan pembinaan terhadap obyek pantau/penilaian Adipura 2008/2009 seperti jalanan, pasar, sarana dan prasarana sosial atau umum, serta kawasan permukiman yang menjadi tempat tinggal sendiri. Selain itu, juga terlihatupaya pembenahan untuk menciptakan keteduhan, seperti menanam pohon peneduh dan memeliharanya sehingga bisa berfungsi sebagai penyejuk dan keindahan kota. “Walaupun bukan piala Adipura, tapi upayanya luar biasa, best effort ini juga luar biasa bagi Banjarmasin,” ujar Rahmadi diakhir pembicaraan. slm

03 Juni 2009

TNI Dukung Program KB

Banjarmasin , BKS Di era orde baru, program Keluarga Berencana (KB) mendapat perhatian besar pemerintah saat ituu dan terbukti pertumbuhan jumlah penduduk saat itu dapat ditekan atau dikendalikan. Menyadari nilai positif yang didapat, jajaran Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mulai pusat sampai kabupaten kota, menggalang kerjasama dengan pihak terkait agar lebih mensukseskannya, termasuk kalangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan mendapat respon positif. Panglima TNI, Jenderal TNI Djoko Santoso menyatakan pihaknya mendukung program KB dalam upaya melakukan tindakan pengendalian jumlah penduduk. "TNI sangat mendukung program bhakti sosial KB, karena TNI sudah melaksanakan jauh sebelum adanya program seperti ini" katanya, Rabu (3/6) di Banjarmasin. Kerjasama ini menurutnya dapat membantu kesulitan dalam menahan laju angka pertumbuhan penduduk. Program KB dinilai strategis mengingat hal itu merupakan pintu masuk mencapai keluarga sejahtera. Untuk mencapai keluarga sejahtera diharapkan masyarakat dan TNI bukan hanya mendukung adanya program itu, tapi juga harus melaksanakannya. Pelaksanaan keluarga sejahtera bukan hanya dari pihak istri saja yang menggunakan alat kontrasepsi KB tapi juga sang suami. Dengan adanya penggunaan alat kontrasepsi KB oleh masyarakat Kalsel, maka itu sama saja dengan membantu program pemerintah menangani masalah angka pertumbuhan penduduk. ”Dengan adanya keluarga yang sejahtera maka masyarakatpun sejahtera, apabila masyarakat sejahtera maka bangsa akan menjadi kuat,” ujarnya. slm

Panglima TNI : Kalau Pensiun, Tidak Ada Jenderal Lagi

Banjarmasin, KS Jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyatakan kesiapan melaksanakan sistem pengamanan terbaik dalam rangka pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) tanggal 8 Juli mendatang dengan sikap netral. Netralitas TNI dinyatakan sebagai harga mati yang akan ditegakkan demi lancarnya pesta demokrasi mendatang dan terselanggaranya pemilu yang lebih baik. Komitmen ini berlaku hingga tingkatan paling bawah di jajaran TNI. Panglima TNI, Jenderal TNI Djoko Santoso menegaskan pihaknya akan membuktikan netralitas TNI sekaligus penegasan dilakukannya reformasi intern. Keberadaan mantan jenderal yang banyak terlibat dalam tim masing masing capres cawapres dipastikan tidak mengganggu komitmen dimaksud. “Kalau pensiun, jenderal tidak ada lagi,” tegasnya kepada wartawan, Rabu (3/6) usai melakukan pengarahan khusus untuk anggota TNI di Mahligai Pancasila, Banjarmasin. Diakuinya, Pilpres merupakan penetu nasib bangsa yang harus dikawal sampai selesai tanpa ada gangguan. Dalam hal pengamanan, jajaran TNI sudah melakukan koordinasi dengan Polri dan siap mengamankan jalannya Pilpres di wilayah RI. Salah satubentuk dukungan itu dengan menyiagakan personil. “Ada sekitar 26.000 sampai 30.000 anggota (disipakan,red), belum termasuk intelelijen,” ujarnya. Pada kesempatan berbeda, Djoko Santoso mengatakan, bersikap netral bagi TNI sama hanya bahwa TNI telah ikut dalam mensukseskan Pilpres mendatang untuk mencari pemimpin bangsa yang baru. Djoko Santoso mengancam, bila ditemukan ada anggota TNI yang melanggar hal ini atau tidak bersikap netral, dipastikan akan dikenakan sanksi yang tegas dan bisa berujung pada pemecatan dari kesatuan TNI.

02 Juni 2009

Gubernur Janjikan Kafilah STQN Bonus

Banjarmasin, KS Kafilah Seleksi Tilawatil Quran Nasional (STQN) asal Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang berhasil mendapat juara nasional, dijanjikan mendapat bonus uang tunai setara biaya berangkat haji ke Arab Saudi. Janji tersebut disampaikan Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin pada prosesi pelepasan 51 anggota rombongan yang yang terdiri dari peserta STQN di Jakarta, pelatih, official, pendamping dan tenaga pembantu lainnya, Selasa (2/6). Alasan pemberian bonus dengan uang tunai menurut gubernur supaya uang tersebut dapat dimanfaatkan sesuai keperluan yang bersangkutan. Sebelumnya bonus diberikan dalam bentuk biaya gratis menjalankan ibadah haji ke Mekkah. “Nanti uangnya saja diberikan, setara biaya naik haji,” ujarnya kepada waratwan, usai acara pelepasan di lingkungan rumah jabatan gubernur. Kepada peserta yang diberangkatkan mewakili Kalsel, dia berharap mereka bisa mencetak prestasi di tingkat nasional dan membawa harus nama daerah sebagaimana yang pernah dilakukan qari qariaah Kalsel masa lalu. Kemudian yang tidak kalah penting lanjut gubernur, peserta diharapkan mendapat prestasi murni berdasarkan kemampuan masing masing, bukan lantaran dibantu atau melakukan aksi sogok dengan juri. Kepala Kantor Departemen Agama Kalsel, Fahmi Arief yang juga pimpinan kafilah mengakui ketatnya kompetisi di kalangan qari qariah dalam perlombaan tingkat nasional sekarang. Fahmi Arif menepis anggapan kemampuan qari qariah Kalsel menurun akibat pembinaan yang kurang. Menurutnya, kegagalan kafilah Kalsel beberapa tahun terakhir mendapat juara disebabkan kemampuan peserta lain yang sangat baik. “Pembinaan tetap, qari qariah kita juga bagus, tapi daerah lain memang luar biasa, lebih gencar,” akunya. Peserta STQN yang diikutsertakan adalah mereka yang meraih juara pada STQN XVII Tingkat Kalsel tanggal 2 – 7 Mei 2009 di Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin di Banjarbaru. Predikat juara umum diraih Kabupaten Tanahbumbu yang berhasil mengumpulkan nilai 40 poin. Selanjutnya disusul Kabupaten Banjar dan Barito Kuala (Batola), Kota Banjarbaru dan urutan keempat Kota Banjarmasin. Adapun cabang yang akan dipertandingkan nantinya sama dengan diSTQN XVII tingkat provinsi yakni cabang tilawah dengan berbagai tingkatan, menghafal, dan tafsir Al Quran, ditambah lomba qasidah dan puisi kandungan isi Al Quran. slm

Kesenian Mamanda Banjarmasin Juara II Nasional

Banjarmasin, KS Tim Mamanda Teater Banjarmasin yang bertanding di Apresiasi Media Pertunjukan Rakyat tingkat nasional di Malang Jawa Timur tanggal 29 Mei sampai 1 Juni lalu, berhasil meraih juara II. Tim Mamanda pimpinan M Zaini Ajak ini tampil dengan 23 pemain membawakan judul Merajut Asa di Palinggam Cahaya dengan sutradara Drs Sirajul Huda, mampu mengalahkan tim unggulan seperti dari Jawa Timur dan DIY Yogyakarta yang ada dalam satu grup dengan Kalsel. Peringkat ketiga diraih tim kesenian dari Papua Barat dan juara I adalah tim dari Sulawesi Selatan (Sulsel) yang sebelumnya pernah dikalahkan tim kesenian Mamanda pada ajajng pertandingan tingkat regional Kalimantan Sulawesi tahun 2008 lalu. Kemenangan tim kebanggan Kalsel ini menurut Kepala Bidang Media Komunikasi, Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi Kalsel, H Masrani, tidak terlepas dari kolaborasi pemain yang mampu berakting secara apik. Selain itu, pemain juga berhasil menyampaikan informasi pembangunan, teutama yang berkaitan dengan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri dengan baik. “Ini karena didukung pemain senior dan support mahasiswa Kalsel yang ikut hadir dalam pertunjukkan,” ujarnya. Masrani juga mengatakan, keberhasilan Tim Mamanda dalam ajang yang diselanggarakan setiap dua tahun ini merupakan hasil pembinaan yang baik oleh Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatikan (Dishubkominfo) Kalsel, serta doa masyarakat Kalsel. “Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak yang diberikan, sehingga berhasil mencapai prestasi yang membanggakan ini,” ujarnya. Kontestan yang bertanding di Apresiasi Media Pertunjukan Rakyat sebanyak 8 tim yang mewakili dari empat regional se Indonesia. Seleksi di tingkat regional dilakukan setiap tahun. “Jadi satu regional mengirim dua tim,” jelasnya. Tim Mamanda Teater Banjarmasin berangkat dengan jumlah rombongan 29 orang yang terdiri dari enam ofisial dan anggota FK Mitra (Forum Komunikasi Media Tradisional, dan pemain, Kriteria perlombaan di ajang tahunan tersebut lebih menonjolkan penyampaian informasi kepada masyarakat agar pesan yang dibawa dapat diterima dan dipahami. “Jurinya antara lain dari Sekolah Kesenian Jakarta, Ussi Karunding, pakar UI dan lain lain,” jelas Masrani. Mamanda merupakan kesenian tradisional masyarakat Kalsel yang berwujud teater rakyat dengan lakon yang bersumber dari syair lama dan hikayat, serta didukung tokoh utama yang wajib ada, yakni sang Raja, Mangkubumi, Wazir, Perdana Menteri, Panglima Perang, Harapan I dan Harapan II, Khadam/Badut, serta Sandut/Putri. Masing-masing tokoh memiliki peran sentral tersendiri dalam setiap lakonnya. Merunut sejarahnya, mamanda lahir dari kesenian Badamuluk yang dibawa rombongan Abdoel Moeloek dari Malaka tahun 1897 yang dulunya di Kalsel bernama Komedi Indra Bangsawan. slm

Pengusaha 'Wajib' Pakai Produk Lokal

Banjarmasin, KS Kalangan pengusaha kini diminta lebih menggunakan produk dalam negeri demi memberdayakan sektor swasta. Di kalangan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) kampanye serupa pernah dilakukan 2007 lalu. Hal ini sesuai arahan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang mengajak pengusaha mencintai dan menggunakan produk dalam negeri. Hal ini diyakini akan mendorong kemakmuran bangsa. “Di Kadin (pusat,red), kita setengah mewajibkan menggunakan produk dalam negeri,” ujar Wakil Ketua Kadin Erlangga Satria Agung di sela sela acara Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) Kadin,Selasa (2/6) di Aula Bappeda Kalsel. Kebijakan yangada di Kadin pusat diharapkan Erlangga juga dilakukan Kadin provinsi dan kabupaten kota seluruh Indonesia. Mengingat, cara tersebut cukup efektif dalam mengatasi krisis ekonomi global yang terjadi sekarang. Diakuinya, gencarnya produk luar negeri masuk ke tanah air adalah sesuatu yang tidak bisa ditahan. Apalagi dengan harga yang sangat kompetitif, tidak menutup kemungkinan produk lokal akan kalah bersaing. Semangat ingin memajukan pihak swasta dalam negeri dengan membeli produk lokal akan efektif menahan gencarnya produk luar. “Produk asing tidak boleh diblokir,” ujarnya. Meski tidak bisa dilakukan blokir produk luar negeri, pemerintah menurutnya bisa memperketat masuknya barang dengan pengawasan barang sesuai Standar Nasional Indoensia (SNI). “Harus selalu dicek apakah sesuai SNI,” sarannya. Senada diungkapkan Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin yang hadir pada pembukaan Rapimwil tersebut. Membatasi masuknya produk luar negeri diangap tidak mungkin dilakukan saat ini. “Yang diperlukan kesadaran, dengan menggunakan produk dalam negeri bisa menimbulkan aspek yang baik dalam ekonomi kerakyatan,” ujarnya. Khusus di Kalsel lanjutnya, penggunaan produk dalam negeri masih bisa dibilang dominan dibanding luar negeri. “Lihat saja, hanya orang tertentu yang senang produk luar negeri,” ucap Rudy. slm

Mau Berhaji, Tunggu 9 Tahun

Banjarmasin, KS Bagi masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel) yang ingin melaksanakan ibadah haji ke Mekkah, nampaknya harus lebih bersabar lagi. Minimal perlu waktu 9 tahun menunggu giliran bisa melaksanakan rukun Islam kelima tersebut dengan asumsi jatah berangkat haji tiap tahun tidak bertambah. Kuota haji untuk Kalsel yang ditetapkan Departemen Agama (Depag) sebanyak 3.497 orang per tahun. Saat ini, tercatat masyarakat yang masuk daftar tunggu (waiting list) menjadi jamaah haji lebih dari 31.000 orang. “Jadi sekitar 8 atau 9 tahun baru bisa berhaji,” ujar Kepala Kanwil Depag Kalsel, Fahmi Arief kepada wartawan, Selasa (2/6) usai acara pelepasan kafilah STQN Kalsel di kediaman gubernur. Kouta tambahan yang diperoleh masing masing provinsi relatif kecil, sehingga dipastikan tidak mampu mengimbangi tingginya minat masyarakat Kalsel melaksanakan ibadah haji itu. Itu sebabnya, masih banyak masyarakat yang berusaha menempuh cara laternatif dengan mendaftar di provinsi lain dengan harapan bisa lebih cepat berangkat. Provinsi tersebut biasanya di Kalteng dan Jatim. Namun menurut Fahmi Arief, cara tersebut saat ini tidak bisa lagi dilakukan karena masing masing daerah melakukan proteksi terhadap calon jamaah yang berasal dari luar daerahnya. “Tidak bisa lagi, semua daerah sudah menutup kesempatan, tidak menerima masyarakat di luar daerah lagi,” tegasnya. Kebijakan masing masing daerah itu sesuai arahan Menteri Agama Maftuh Basyuni yang meminta jajaran Kanwil Depag agar meneliti calon haji yang akan berangkat dari daerah masing-masing. Sehingga tidak ada lagi calon haji dari luar daerah yang menyusup sehingga merugikan jemaah calon haji asal daerah setempat. Lampung merupakan daerah yang memelopori pembatalan jemaah calon haji asal luar daerah sejak dua tahun lalu. Caranya dengan memperketat pengawasan dilakukan modus pemalsuan KTP. Soal biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) tahun 2009, menurutunya belum disampaikan karena belum ada informasi Depag di pusat. ”Tanggal 15 Juni nanti diumumkan,” ujar Fahmi. Mengutif pernyataan Menag, satu-satunya kendala untuk segera mengumumkan BPIH karena maskapai Saudi Arabian Airlines belum memberikan kepastian besaran biaya transportasi jemaah haji ke tanah suci. Kemungkinan besar BPIH tahun ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya karena adanya perluasan halaman Masjidil Haram yang mengakibatkan ribuan gedung terpaksa dibongkar. “Pasti ada kenaikan karena adanya tambahan biaya macam macam Adanya gedung tersebut mengakibatkan naiknya biaya pemondokan ketika jemaah berada di Mekkah, katanya."Kita tidak ingin menaikkan, karena ada komponen komponen yang tidak bisa dihindarkan,” ujarnya. slm