
28 Mei 2009
Mamanda Tampil di Festival Nasional

Dewan Purnatugas Dapat Rp749,7 Juta

Kalsel Peringkat Kelima Kasus Narkoba

27 Mei 2009
Kadis Budpar Kena 'Semprot' Gubernur

Rudy Ariffin Cari Pasangan di Pilkada

Byar Pet, Gubernur Janji Panggil PLN

26 Mei 2009
Proyek Transkal Dibantu Dana Stimulus Rp327 M
25 Mei 2009
397 PNS Terima Satyalencana Karya Satya

TP PKK Dilatih Menyajikan Makanan Bergizi

24 Mei 2009
Batola Dapat ‘Berkah’ dari Perda 3/2008

PTPN XIII Bakal Bangun PKS
21 Mei 2009
Sejarah Perjuangan Masyarakat Kalsel Perlu Diluruskan

Pengusaha Tambang Diberi Peringatan Terakhir

Gubernur Kalsel Dianugerahi Bintang Legiun Veteran

Perempuan Terlalu Cepat Marah, Terlalu Cepat Memaafkan

17 Mei 2009
Pengrajin Kopiah Haji ‘Kewalahan’

16 Mei 2009
Perempuan Malu Periksa Dini Penyalit Kanker

Kalsel Kehilangan 20 Kawasan Mangrove



15 Mei 2009
BLHD Sayangkan Kerusakan Terumbu Karang
Banjarmasin, KS
Kalsel memiliki kawasan terumbu karang cukup luas yang terdapat di Bonati Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu dan Teluk Tamiyang di Kecamatan Kelumpang Utara Kabupaten Kotabaru.
Sayangnya, kawasan potensial tersebut tidak terpeliharan dengan baik dari ancaman pencemaran lingkungan seperti pencemaran batu bara, minyak dan aktivitas masyarakat yang memanfaatkan untuk keperluan pribadi.
Hal tersebut disayangkan Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kalsel, Ir Rahmadi Kurdi. Kepada wartawan, Kamis (14/5), dia mengaku pihaknya menemukan pencemaran sebagian kawasan terumbu karang tersebut.
“Kita minta dinas terkait menyikapi masalah ini,” ujarnya.
Kawasan terumbu karang lanjutnya, memiliki aset yang cukup besar, terutama untuk kawasan wisata. “Kawasan terumbu karang tidak kalah dengan di Bunaken (Sulut,red),” ujarnya.
Hanya saja yang membuat Kalsel tidak dikenal dengan potensi bawah laut ini, pemerintah daerah setempat tidak menyediakan akses tarnsportasi yang memudahkan pengunjung datang ke tempat tersebut.
“Jadi yang datang itu hanya mereka yang benar benar ingin berpetualang,” ucapnya.
Terkait perlindungan kawasan terumbu karang ini, sebelumnya, pihak Dinas Perikanan dan Kelautan Kalsel pernah mengusulkan lahan seluas 4.000 hektare dengan panjang sekitar 22 kilometer di kawasan pesisir timur Kalsel sebagai kawasan perlindungan terumbu karang.
Kawasan pesisir laut yang akan disiapkan sebagai Daerah Konservasi tersebut menurut Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kalsel, Isra Abdi adalah ada di kawasan pesisir pantai dari Sungai Loban Kabupaten Tanbu hingga Aluh-Aluh Kabupaten Banjar.
Daerah tersebut dinilai sangat cocok sebagai kawasan konservasi, karena memilki terumbu karang yang khas yang tidak didapatkan di daerah lain di Indonesia. slm
Penanganan Krisis BBM Ngambang

RSUD Ulin Bantah soal Kematian Pasien
Dirut RSUD Ulin Banjarmasin, dr Abimanyu menepis anggapan kematian tiga pasien di tempatnya beberapa waktu lalu, terkait dengan pemadaman aliran listrik mendadak dari PLN.
“Mereka (pasien,red) meninggal bukan lantaran listrik mati, tapi beratnya penyakit,” ujar Abimanyu mengklarifikasi soal pemberitaan di media massa, kepada gubernur dan peserta coffee morning, Rabu (2/7) di Graha Abdi Persada.
Dijelaskan, satu pasien mengalami cedera berat yang sudah dilakukan tiga kali operasi, dan satu lagi si pasein menderita gagal ginjal kronik yang sudah dilakukan cuci darah satu kali, namun tidak tertolong jiwanya.
Alasan Abimanyu mengatalan kematian pasien tidak terkait langsung dengan matinya lampu, karena pihak rumah sakit dikatakan memiliki dua unit mesin genset yang digunakan satu untuk IGD dan Aster, satu genset lainya untuk keperluan lain.
Selain itu, peralatan di rumah sakit juga menggunakan UPS yang bisa memberikan pasokan listrik selama 2 jam apabila terjadi pemadalaman listrik. “Kita juga minta PLN memasang dua jalur, jalur A Yani danVeteran, untuk mengantisipasi seringnya lampu mati,” ujarnya.
Pernyatan Abimanyu tersebut nampaknya membantah apa yang diungkapkan Wakil Direktur RSUD Ulin Banjarmasin dr Ali Assegaf yang menyesalkan adanya pemadaman aliran listrik yang berulang-ulang dan tidak terjadual sehingga berdampak pada sebagian peralatan di rumah sakit milik Pemprov Kalsel itu menjadi rusak, dan bahkan bisa ‘membunuh’ pasien.
Menurutnya, sudah ada tiga pasien RSUD Ulin meninggal dunia, yang diduga akibat terjadinya pemadaman listrik. Kamis malam lalu, seorang pasien meninggal dunia karena terkurung di dalam lift. Padahal, waktu itu pasien tersebut mau operasi jantung.
Sebelumnya, karena peralatan monitor vital signs tidak berfungsi –akibat pemadaman listrik yang berlangsung lama- seorang pasien penyakit jantung yang baru selesai operasi dan dalam tahap perawatan, dan seorang pasien operasi otak, juga meninggal dunia.
Mengenai peralatan yang rusak.
Soal dua genset di RSUD Ulin, dikatakan sebelumnya, karena seringnya pemadaman dalam sehari, selama satu bulan ini, membuat alat otomatis genset tersebut tidak berfungsi.
Begitu juga dengan pihak rumah sakit yang beberapa kali berkoordinasi dengan pihak PLN untuk meminta sambungan listrik RSUD Ulin mengambil dua jalur, jalur Akhmad Yani dan jalur Veteran, hasilnya tidak sesuai kesepakatan.
Ditambahkan Kepala Bagian Teknis RSUD Ulin Banjarmasin M Hasbi ST. Dua genset yang ada di RSUD Ulin tidak bisa diharapkan beroperasi selama empat jam lebih. Dua mesin itu memiliki kapasitas daya 1.100 KVA, atau masing-masing 500 KVA dan 600 KVA. Sementara, daya yang dibutuhkan RSUD Ulin sebesar 1.730 KVA.
Kabid Humas PLN Wilayah Kalselteng, Hj Laela Noor Effendi ketika dikonfermasikan masalah ini, mengatakan pihaknya sudah meyerahkan penjelasan kepada pihak RSUD. Sedangkan, GM PLN Kalselteng, Wahidin Situmpol yang sekarang masih di Kota Palangka Raya (Kalteng), tidak bisa dihubungi via HP, hanya selalu terdengar nada sibuk. Jawaban yang diberikan melalui SMS mempersilahkan konfermasi ke Manajer PLN Banjarmasin.
Menanggapi masalah ini, Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin minta pihak rumah sakit memberikan laporan tertulis, mulai segi teknis sampai medis, sehingga jelas apa yang terjadi.
“Pa Abimanyu, tolong buatkan laporannya, biar jelas apa penyebab kematian sebenarnya,” ujarnya. (slm)
Gubernur Ajak Anggota DPRD ke Mesir

Komposisi Penempatan Bidan Desa Perlu Penyesuaian
Banjarmasin, Kn
Idealnya setiap desa memiliki minimal satu bidan yang bertugas memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan bayi, dan pelayanan kesehatan lainnya. Tujuan pokoknya untuk menekan angka kematian bayi dan ibu melahirkan.
Namun komposisi tersebut perlu penyesuaian lagi dengan melihat letak dan luas desa yang ada. Desa desa yang terpencil dan luas seharusnya mendapat porsi lebih banyak dibanding desa atau kelurahan yang wilayahnya sempit.
“Kalau perlu satu desa empa bidan, jangan satu desa satu bidang, kalau tempat tempat di desa itu jauh,” ujar Sekretaris Daerah Kalsel, Muchlis Gafuri usai melakukan lounching dan peresmian Yayasan Sayang Ibu dan Akademi Kebidanan Abdi Persada Banjarmasin, Seasa (24/2) di kawasan kampus STIE Banjarmasin.
Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, drg Rosihan Adhani mengakui saat ini masih banyak diperlukan tenaga bidan untuk mencukupi kebutuhan minimal satu orang bidang setiap desa.
Perekrutan bidan dilakukan setiap tahun dan berhasil menjaring alumnus alumnus kebidanan baik dari Kalsel maupun luar. Namun jumlah yang diharapkan masih belum tercapai.
Kendati demikian lanjutnya, angka kesakitan dan kematian bayi dan ibu hamil saat ini mulai berkurang. Sebaliknya, tingkat kepuasan pelayanan oleh masyarakat dirasakan membaik.
Rosihan berharap kehadiran pada bidan di masyarakat dapat membantu sosialisasi tentang kesehatan dan mereka tidak terjerumus dengan pengobaan yang menyesatkan atau tidak rasional.
Di tempat yang sama, Ketua Yayasan Sayang Ibu, Hj Noor Hayati mengatakan, motivasi pihaknya mendidirkan Akbid ini juga untuk membantu pemerintah mencukupi kebutuhan bidan di desa yang saat ini masih kurang.
Akbid Abdi Persada Banjarmasin yang merekrut 44 mahasiswi angkatan pertama ini menurutnya, akan memiliki kemampuan sesuai profesi standar karena dibimbing dosen dosen yang profesional dan ditunjang fasilitas belajar yang memadai.
Dalam menunjang kegiatan, Akbid Abdi Persada bekerja sama dengan RSUD Moh Ansyari Saleh, sejumlah Puskesmas dan bidan para praktek di Kota Banjarmasin. slm
BLH Awasi KP Bermasalah
13 Mei 2009
Tahun ini, PLN Bangun 442 Tower

Sengketa Batas Banjar – Tanbu Selesai

11 Mei 2009
12 Perusahaan Molor Kerjakan Jalan Tambang

10 Mei 2009
Pemda Diminta Sebarkan DPS Pilpres
Banjarmasin, KS
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) meminta pemerintah daerah (Pemda), baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, supaya menyebarluaskan Daftar Pemilih Sementara (DPS) di masyarakat.
Hal ini bertujuan supaya mereka yang belum masuk saat proses pemutakhiran DPS dilakukan, dapat melaporkan kepada pihak terkait di tempat masing masing sampai batas waktu yang diberikan yakni tanggal 17 Mei mendatang.
Permintaan penyebaran DPS pada tempat yang mudah dibaca masyarakat itu disampaikan Mendagri, Mardiyanto melalui telekonferens dengan Sekdaprov Kalsel Muhlis Gafuri, Jumat lalu di ruang Wasaka kantor Gubernur Kalsel.
Pada kesempatan itu, Mendagri juga meminta Pemda dan jajarannya membantu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam pelaksanaan Pilpres mendatang, termasuk sosialisasi DPS tersebut. Selain meminta Petugas Pemutakhran Data Pemilih(PPDP) bekerjasama dengan ketua RT dan RW dalam tugasnya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas) Provinsi Kalsel, Fachruddin MAP mengatakan pihaknya sudah menyampaikan anjuran tersebut ke pihak kabupaten/kota.
“Ini juga sudah disampaikan pak gubernur agar kabupaten kota ikut membantu penyebaran informasi ini,” ujarnya usai mengikuti dialog jarak jauh tersebut.
Fachruddin yakin tugas ini tidak memberatkan pemda setempat, karena tidak memerlukan biaya yang besar.”Hanya perlu foto copi beberapa lembar kertas lalu ditempel di tempat yang gampang dilihat,” ujarnya.
Untuk diketahui, proses pemutakhiran DPS berakhir, Minggu kemarin sesuai Peraturan KPU Nomor 32 tahun 2009 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Pilpres 2009 yakni waktu bagi KPU untuk memutakhirkan DPS adalah 10 April-10 Mei 2009. Sedangkan pengumuman DPS, tanggapan dari masyarakat, dan perbaikan DPS dilangsungkan 11-17 Mei.
Pengumuman DPS akan dilakukan hingga tingkat RT/RW. Bagi masyarakat yang belum terdaftar, masih bisa mendaftar hingga 17 Mei. DPS pilpres ini berasal dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) pileg. Selanjutnya penetapan DPT pilpres di level kabupaten/kota dilakukan 18-24 Mei, provinsi 25-27 Mei, dan nasional 28-31 Mei. slm
Gubernur Janji Bantu Asrama TNI

07 Mei 2009
10 Kabupaten/Kota di Kalsel Hadapi Gizi Akut
06 Mei 2009
Tanbu Juara Umum STQN ke XVII
Banjarmasin, KS
Dewan Hakim Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional ke XVII tingkat Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang berlangsung di Asrama Haji Banjarbaru, memutuskan Kabupaten Tanahbumbu sebagai juara umum dengan total pengumpulan poin tinggi yakni 40.
Peringat berikutnya adalah Kabupaten Banjar dan Barito Kuala (Batola). Kota Banjarbaru sebagai tuan rumah menempati urutan keempat dan disusul Kota Banjarmasin dengan 19 poin.
Selanjutnya berturut turut adalah Kabupaten Hulu sungai Utara (HSU), Balangan, Tanah Laut, HST, Tabalong, Tapin, Kotabaru dan Hulu Sungai Selatan (HSS) yang menempati urutan paling akhir karena hanya memperoleh 1 poin.
STQN ke XVII Provinsi Kalsel ini diikuti 705 peserta dari 13 kabupaten kota dengan masa perlombaan mulai tanggal 2 – 7 Mei 2009.
Para juara yang dinilai 85 anggota tim juri dari perwakilan tiap daerah ditambah penunjukkan dari Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Kalsel tersebut akan bertanding di tingkat nasional bulan depan.
Kegiatan yang menghabiskan dana lebih dari Rp1 miliar tersebut mempertandingkan cabang tilawah dengan berbagai tingkatan, menghafal, dan tafsir Al Quran, ditambah lomba qasidah dan puisi kandungan isi Al Quran.
Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin setelah menyerahkan tropi kepada masing masing pemenang, mengatakan pihaknya akan memberikan bonus khusus bagi yang berhasil meraih juara di tingkat nasional nanti di Jakarta.
“Juara pertama akan mendapat bonus Rp50 juta, kalau juara dua Rp30 juta dan juara tiga Rp15 juta,” ujarnya dihadapan kafilah dari 13 kabupaten kota se Kasel yang mengikuti acara penutupan kegiatan, Rabu kemarin.
Pada acara tersebut, juga disampaikan hasil rapat kerja daerah (Rakerda) LPTQ Kalsel yang memutuskan beberapa rekomendasi antara lain meminta pemerintah memberikan perioritas mengangkat sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) bagi qari dan qariah berprestasi atau berhasil menjadi juara.
Atas permintaan tersebut, gubernur mengaku akan berusaha mengakomodir aspirasi yang disampaikan dan akan memenuhinya apabila sesuai syarat yang ditentukan tentang penerimaan CPNS.
Sebelum penutupan, gubernur memberikan ucapanselamat kepada seluruh pemenang STQN yang didampingi Ketua Panitia Pelaksana, DR Prof Fahmi Arief, Ketua LPTQ Kalsel, Muhlis Gafuri dan sejumlah pejabat lainnya.
STQ Nasional ke XVIII tingkat Provinsi Kalsel berikutnya dijadualkan berlangsung di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) sesuai rekomendasi LPTQ Kalsel dari hasil rakerda yang dilakukan. slm
Satu Rumah Hangus Rp5 Juta
Martapura, KS
Kehadiran Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin dengan sejumlah pejabat di lingkungannya di lokasi eks kebakaran di Desa Pekauman Hulu, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Rabu (6/5) nampaknya cukup menghibur kesedihan para korban yang kehilangan harta bendanya.
Apalagi, kedatangan orang nomor satu di Kalsel ini disertai dengan penyerahan bantuan berupa bahan kebutuhan pokok, pakaian, selimut, perabotan rumah tangga, dan sejumlah uang sebagai ungkapan keprihatinan dan kepedulian pemerintah terhadap mereka yang mengalami musibah takterduga, Selasa (5/5) sore itu.
Sebelum menyerahkan bantuan secara simbolis, pejabat setempat menjelaskan kondisi warga yang menjadi korban kebakaran yang mengakibatkan salah satu warga, Rumiyah (57) meninggal dunia.
Total rumah yang hangus karena peristiwa ini sebanyak 52 unit, ditambah 3 rumah rusak ringan, satu musalla, dan satu kantor pembakal setempat. Sebanyak 327 jiwa kehilangan tempat tinggal dan akibat insiden tersebut, jumlah kerugian ditaksir Rp6 miliar.
Gubernur berharap para korban kebakaran yang saat ini sebagian masih tidur di tenda dan musalla tersebut dapat bersabar menerima cobaan yang diberikan Allah swt dan berusaha mengambil hikmahnya.
Bantuan yang diserahkan berupa baju dewasa pria wanita, seragam sekolah, keperluan mandi, dan peralatan salat seperti sajadah dan mukena. Kemudian ada juga bantuan berupa beras, mie instan, bubur kemasan, gula teh, kopi, dan peralatan dapaur seperti wajan, piring dan sebagainya.
Warga yang meninggal dunia akibat musibah tersebut mendapat uang santuan dari Pemprov Kalsel Rp5juta, mereka yang sakit diberi uang Rp2,5 juta, dan tiap rumah warga yang terbakar dibantu Rp5 juta. Panitia musalla yang menjadi tempat penampungan korban kebakaran juga mendapat Rp5 juta.slm
05 Mei 2009
Banjarmasin Tertinggi Kasus Gizi Buruk

Langganan:
Postingan (Atom)