21 Mei 2009

Sejarah Perjuangan Masyarakat Kalsel Perlu Diluruskan

Gubernur Kalsel,Rudy Ariffin mendapat Bintang Legiun Veteran yag diserahkan usai peringatan Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan. (foto ist) Banjarmasin, KS SEJUMLAH anggota veteran pejuang kemerdekaan mengharapkan pemerintah meluruskan sejarah perjuangan masyarakat Kalsel. Harapan itu antara lain dikemukakan H Lamran Ladjim dan Syamsiar Seman, Rabu (20/5) usai peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) dan Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan di halaman kantor gubernur. "Saya sudah berulang kali dalam kesempatan pertemuan nasional, memaparkan sejarah perjuangan masyarakat Kalsel dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, tapi nampaknya para sejarawan dan pemerintah tidak mencatat sebagai sebuah sejarah," ungkapnya. Ia menerangkan, tiap kesempatan diforum nasional dirinya selalu mengungkap indikator keikutsertaan masyarakat Kalsel dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamasikan 17 Agustus 1945. Proklamasi 17 Mei yang dibacakan Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan, Hasan Basry ketika itu salah satu perwujudan masyarakat Kalsel tetap setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sementara Syamsiar Seman yang juga seorang seniman dan budayawan Banjar, Kalsel, mengungkapkan, sekitar setengah bulan menjelang kematian Ketua Legiun Veteran RI Kalsel, DR (Hc) H. Riduan Iman, pernah mengajak dirinya pergi ke Jakarta guna meluruskan sejarah perjuangan masyarakat Kalsel yang terkesan terpinggirkan. "Tapi apakah rencana itu sudah terlaksana, saya tidak mengetahui dengan meninggal dunianya Pak Riduan Iman. Ketika itu, saya menyarankan untuk ke Jakarta kita harus menyertakan orang Pemprov atau Gubernur Kalsel," ungkapnya. Peringatan Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan dilakukan anggota DPRD dan Pemprov Kalsel secara terpisah pada waktu yang bersamaan. Di DPRD Kalsel, naskah Proklamasi dibacakan Sekretaris DPRD Provinsi Kalsel, Zainal Muchlisin, di depan peserta upacara saat menjadi inspektur upacara. Acara diikuti seluruh karyawan/karyawati sekretariat DPRD Kalsel. Upacara yang dilaksanakan secara sederhana tersebut sesuai dengan surat dari Gubernur Provinsi Kalsel No.460/00759/Kesra tanggal 12 Mei 2009. sementara itu, Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin dalam pidatonya mengatakan, peringatan ini memiliki makna yang penting. Proklamasi 17 Mei 1949 merupakan peristiwa sejarah yang menunjukkan kegigihan, perjuangan, dan komitmen untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan Hari Kebangkitan Nasional merupakan titik awal kebangkitan bangsa kita untuk bersatu melawan penjajahan dan penindasan. Karena itu, peringatan ini harus dijadikan momentum untuk memperkuat nasionalisme, persatuan dan tanggung jawab dalam rangka melanjutkan perjuangan para pendahulu kita, terutama mengisi kehidupan masa kini untuk hal-hal yang berguna bagi daerah, nusa dan bangsa. ”Peringatan ini juga hendaknya membangun kesadaran kita bersama, bahwa persatuan dan kesatuan merupakan modal utama untuk melangsungkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ujarnya. slm/ant

Tidak ada komentar: