04 Mei 2009

Biaya Peningkatan Mutu Guru 'Kuras' APBD Rp208,2 Miliar

BANTUAN-Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin menyerahkan sejumlah bantuan kepada pihak siswa, guru dan kalangan perguruan tinggi pada peringatan Hardiknas, Senin (4/5) di halaman kantornya. (foto ist/brt) Banjarmasin, KS Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) mengalokasikan dana tidak kurang Rp 208,2 miliar khusus program peningkatan mutu dan profesionalisme guru di satuan kerja Dinas Pendidikan Kalsel tahun 2009. Jumlah dana sangat besar tersebut ditempatkan di satuan kerja Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel tahun anggaran 2009 yang meliputi program subsidi tunjangan fungsional guru non PNS untuk 13 kabupaten kota untuk 6.476 guru yang dibayar selama 12 bulan, total anggaran mencapai Rp15.540.400.000. Kemudian subsidi tunjangan profesi guru (sertifikasi guru) lulusan tahun 2006, 2007, dan 2008 untuk 13 kabupaten kota sebanyak 7.517 orang yang dibayar setiap bulan selama tahun 2009 ini dialokasikan Rp189.428.400.000. Pemberian tunjangan khusus bagi guru di daerah terpencil untuk Kabupaten Barito Kuala dan Hulu Sungai Utara (HSU) untuk 200 orang juga dibayar setiap bulan selama setahun dengan anggaran Rp3.240.000.000. Tidak itu saja, juga ada program bantuan untuk untuk perguruan tinggi negeri (PTN) dan swasta (PTS) yaitu Unlam Banjarmasin, IAIN Antasari, STIE, STAIS Mesjid Jami dan Poltek Banjarmasin. Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin mengatakan, kebijakan tersebut merupakan komitmen pemerintah provinssi dalam memajukan bidang pendidikan dan program tersebut diharapkan mampu sinergis dengan kabupaten kota. Dia berharap tanggungjawab ini juga dipikul pemerintah kabupaten kota. “Jangan semata mata mengharapkan provinsi (Pemprov,red),” ujarnya kepada wartawan, usai peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Senin (4/5) di halaman kantor gubernur setempat. Sementara itu, Menteri Pendidikan Nasional, Prof Dr Bambang Sudibyo MBA melalui pidato sambutan yang Rudy Ariffin saat upacara peringatan tersebut mengatakan, betapa seriusnya pemerintah dalam memberikan perhatian dalam dunia pendidikan, mulai perhatian kepada guru sampai siswa. Selain mengalokasikan minimal dana 20 persen dari APBN dan APBD, pemerintah melaksanakan berbagai program seperti meningkatkan biaya satuan Biaya Operasional Sekolah (BOS) sejak bulan Januari tahun ini, temasuk BOS buku untuk tiap siswa per tahun di tingkat sekolah dasar (SD) khusus wilayah kota Rp400.000 dan kabupaten Rp397.000, dan tingkat SMP Rp575.000 untuk kota dan kabupaten. Selain itu, mutu dan dosen juga ditingkatkan melalui program klasifikasi dan sertifikasi profesi. Secara nasional, sekitar 1,75 juta guru yang belum mencapai pendidikan sarjana (S-1) atau D4 harus mencapainya selama kurun waktu 10 tahun dan tidak kurang 150.000 dosen yang belum S-2 atau S-3 harus menyelesaikan jenjang pendidikan tersebut dalam tempo waktu yang sama. Mendiknas mengajak semua pihak terkait, khususnya para pendidik dan peserta didik, pemerintah daerah dan masyarakat, agar bersama sama meneruskan cit acita pahlawan pendidikan untuk bersama membangun dan memajukan pendidikan agar bisa menyongsong masa depan yang gemilang. “Mari kita jadikan peringatan Hardiknas tahun 2009 ini sebagai semangat terus membangun peradaban bangsa Indonesia sehingga menjadi bangsa berbudaya, cerdas, bermutu, dan mampu bersaing dalam kancah pergaulan duna internasional,” ajak Mendiknas. slm

Tidak ada komentar: